Welcome, Mom/Dad!
google_button Or please Login / Register!
Dongeng Time: Rumah Pohon Ajaib

Dongeng Time: Rumah Pohon Ajaib

Di sebuah desa kecil yang dikelilingi oleh hutan rimbun, hiduplah seorang anak bernama Raka.

Dia adalah anak yang ceria dan penuh rasa ingin tahu. Setiap hari, setelah membantu orang tuanya di ladang, Raka suka menjelajahi hutan di dekat rumahnya. Suatu hari, saat berjalan lebih jauh dari biasanya, dia menemukan sesuatu yang luar biasa — sebuah rumah pohon yang sangat besar dan tampak seperti baru saja muncul di sana.


Raka melihat tangga kayu yang mengarah ke rumah pohon itu. "Wow! Ini luar biasa. Siapa yang membangun rumah pohon sebesar ini?" pikirnya.


Rasa penasarannya mengalahkan rasa takut, dan Raka memutuskan untuk memanjat. Ketika dia sampai di atas, dia melihat pintu kayu yang indah. Di pintunya, ada tulisan emas yang berbunyi, "Masuklah, dan petualangan dimulai."


Dengan hati-hati, Raka membuka pintu dan melangkah masuk. Di dalam rumah pohon itu, ternyata jauh lebih besar daripada yang terlihat dari luar. "Seperti istana mini!" gumamnya kagum. Ada rak buku besar, sofa empuk, dan perapian yang hangat. Tapi yang paling menarik perhatiannya adalah sebuah buku besar yang tergeletak di meja. Buku itu berkilauan seolah-olah terbuat dari cahaya.


Raka mendekat dan membuka buku tersebut. Halaman pertama berbunyi, "Rumah Pohon Ajaib ini akan membawamu ke dunia yang belum pernah kau bayangkan. Ucapkan tempat yang ingin kau kunjungi, dan petualanganmu akan dimulai."


Mata Raka berbinar. "Aku ingin melihat lautan yang penuh dengan pulau-pulau misterius!" serunya.


Tiba-tiba, rumah pohon itu mulai bergetar. Cahaya terang menyelimutinya, dan dalam sekejap, Raka berada di sebuah pantai berpasir putih. Di depan matanya terhampar lautan biru dengan pulau-pulau yang terlihat dari kejauhan.


“Wow, ini benar-benar ajaib!” Raka melangkah ke pantai, dan tiba-tiba seekor burung beo besar berwarna-warni terbang mendekat.


"Selamat datang, teman kecil!" kata burung beo itu. "Namaku Bobo, aku penjaga pulau-pulau misterius ini. Apakah kau ingin berpetualang?"


Raka terkejut sekaligus senang. "Tentu saja, Bobo! Aku ingin tahu ada apa di pulau-pulau itu."


Bobo tertawa. "Ayo, ikuti aku. Di pulau-pulau ini, ada harta karun yang tersembunyi, tapi hanya yang memiliki hati pemberani yang bisa menemukannya."


Raka mengikuti Bobo naik perahu kecil yang tiba-tiba muncul di tepi pantai. Mereka berlayar menuju salah satu pulau terbesar. Di tengah perjalanan, mereka bertemu dengan ombak besar dan angin kencang.


"Aku tidak yakin kita bisa melewati ini, Bobo!" seru Raka, cemas.


"Tenang, kawan! Ini adalah ujian keberanianmu. Percayalah pada dirimu sendiri dan kendalikan perahu ini," kata Bobo sambil mengamati Raka dengan penuh keyakinan.


Raka menguatkan hatinya. Dia menggenggam erat dayung dan dengan tekun mengarahkan perahu melewati ombak besar. Setelah beberapa saat yang menegangkan, mereka akhirnya sampai di pulau itu dengan selamat.


Sesampainya di pulau, mereka menemukan peta yang menunjukkan lokasi harta karun. "Harta karun ini dijaga oleh makhluk misterius. Hanya mereka yang bisa menunjukkan kebaikan hati yang akan diizinkan mengambilnya," jelas Bobo.


Raka mengikuti peta itu, dan di tengah hutan pulau, mereka menemukan sebuah gua yang gelap. Di depan gua, ada seekor naga kecil yang tampak sedih. "Aku adalah penjaga harta karun ini," kata naga itu. "Tapi aku kehilangan kalungku yang sangat berharga di lautan. Tidak ada yang bisa mengambil harta karun itu tanpa kalungku."


Raka berpikir sejenak, lalu berkata, "Jangan khawatir, naga kecil. Aku akan membantumu menemukan kalungmu."


Dengan bantuan Bobo, Raka kembali ke pantai dan menyelam ke dalam laut. Setelah beberapa saat mencari, mereka menemukan kalung emas berkilauan di dasar laut. Raka segera mengembalikannya kepada naga kecil.


Naga itu tersenyum lebar. "Terima kasih, anak pemberani. Karena kebaikan hatimu, kau berhak mengambil harta karunku."


Naga itu mengantar Raka ke dalam gua. Di dalamnya, terdapat peti emas besar. Ketika Raka membukanya, dia terkejut. Isinya bukan emas atau permata, tetapi buku-buku ajaib yang bisa membawanya ke mana saja di dunia.


Bobo berkata, "Ini adalah harta karun sejati, Raka. Dengan buku-buku ini, kau bisa terus berpetualang, belajar, dan menjelajahi dunia."


Raka tersenyum bahagia. "Terima kasih, Bobo. Ini adalah petualangan yang tak terlupakan."


Dengan itu, Raka kembali ke rumah pohon ajaib. Dia menutup buku besar di meja dan tersenyum. Dia tahu, kapan pun dia ingin berpetualang lagi, rumah pohon ajaib itu akan selalu menunggunya.


Leave A Comment