Welcome, Mom/Dad!
google_button Or please Login / Register!
Dongeng Time: Ulat Bulu yang Lapar

Dongeng Time: Ulat Bulu yang Lapar

Di tengah hutan yang rimbun, terdapat sebuah daun hijau besar di pohon tinggi. Di sana tinggal seekor ulat bulu kecil yang bernama Uli. Uli adalah ulat yang ceria dan selalu penuh rasa ingin tahu. Namun, ada satu hal yang selalu membuatnya sibuk: rasa lapar yang tak pernah berakhir.

Suatu pagi yang cerah, Uli bangun dengan suara perut yang keroncongan.


Uli: "Ah, perutku berbunyi lagi! Saatnya mencari sarapan."


Uli menggerakkan tubuhnya yang lembut keluar dari daun. Dia melihat sekeliling dan menemukan daun segar di dekatnya. Dengan semangat, Uli mulai menggigit daun itu.


Uli: "Nyam, nyam, nyam... daunnya enak sekali, tetapi perutku masih lapar!"


Setelah menyelesaikan daun pertama, Uli merayap menuju pohon yang lebih besar, berharap menemukan lebih banyak makanan. Di perjalanannya, dia bertemu seekor belalang hijau yang sedang melompat-lompat.


Uli: "Halo, Belalang! Apakah kamu tahu di mana aku bisa menemukan makanan yang lebih banyak? Aku sangat lapar."


Belalang: "Halo, Uli! Di dekat sini ada kebun bunga yang penuh dengan bunga berwarna-warni. Mungkin kamu bisa menemukan beberapa daun lezat di sana."


Uli: "Terima kasih, Belalang! Aku akan ke sana sekarang."


Dengan rasa penasaran, Uli melanjutkan perjalanannya menuju kebun bunga. Saat tiba, matanya berbinar melihat deretan bunga-bunga yang beraneka warna. Setiap bunga memiliki daun yang tampak menggoda.


Uli: "Wow, ini luar biasa! Ada begitu banyak pilihan."


Uli mulai merayap dari satu daun ke daun lainnya, menikmati setiap gigitan. Ketika dia sedang asyik makan, dia bertemu dengan seekor lebah yang sibuk mengumpulkan nektar.


Uli: "Hai, Lebah! Kamu juga suka tempat ini, ya?"


Lebah: "Tentu saja, Uli. Bunga-bunga ini penuh dengan nektar manis. Kamu suka daun-daunnya?"


Uli: "Sangat suka! Aku bisa makan di sini sepanjang hari."


Setelah kenyang makan daun di kebun bunga, Uli merasa sedikit mengantuk. Dia merayap ke bawah sebuah daun besar untuk beristirahat. Saat tertidur, Uli bermimpi tentang pohon apel yang disebut oleh Semut.


Ketika bangun, Uli merasa lapar lagi. Terbayang dalam pikirannya pohon apel yang berbuah lebat. Dia pun memutuskan untuk mencari pohon apel itu. Perjalanannya cukup jauh, melewati semak-semak dan menyeberangi sungai kecil.


Setibanya di pohon apel, Uli terkejut melihat begitu banyak apel merah yang bergelantungan.


Uli: "Akhirnya, aku menemukannya! Ini pasti akan mengenyangkan perutku."


Uli memanjat batang pohon dengan hati-hati, lalu mulai menggigit sebuah apel. Rasanya sangat manis dan lezat. Dia makan dan makan hingga perutnya benar-benar kenyang.


Uli: "Ini adalah apel terbaik yang pernah kumakan! Terima kasih, Semut, atas sarannya."


Setelah puas, Uli merasa sangat lelah. Dia mencari tempat yang nyaman di pohon untuk beristirahat. Di sebuah cabang yang rindang, dia menemukan tempat sempurna untuk tidur. Selama tidur panjangnya, tubuh Uli berubah menjadi kepompong yang hangat.


Minggu demi minggu berlalu, dan akhirnya, kepompong itu mulai bergerak. Uli merasakan dorongan untuk keluar. Dengan usaha yang kuat, dia memecahkan cangkang kepompong dan keluar dengan tubuh yang berubah sepenuhnya.


Kini, Uli adalah seekor kupu-kupu yang indah dengan sayap berwarna pelangi. Dia mengibas-ngibaskan sayapnya yang baru dan mulai terbang mengelilingi hutan.


Uli: "Wow, aku bisa terbang! Ini lebih dari yang pernah kubayangkan."


Dengan sayapnya yang berwarna cerah, Uli melayang di atas bunga-bunga yang dulu pernah dia makan daunnya. Dia merasa bebas dan bahagia, mengetahui bahwa perjalanannya telah membawanya pada bentuk baru yang indah.


Uli: "Perubahan ini menakjubkan. Aku senang telah melewati semua itu."


Uli, si ulat bulu yang lapar, kini menjadi kupu-kupu yang anggun. Dia berterima kasih kepada semua teman yang ditemuinya selama perjalanan, dan hidup bahagia menikmati setiap hari baru di hutan yang indah.


Leave A Comment