Welcome, Mom/Dad!
google_button Or please Login / Register!
Dongeng Time: Petualangan Alice di Negeri Ajaib

Dongeng Time: Petualangan Alice di Negeri Ajaib

Suatu hari yang cerah, seorang gadis muda bernama Alice duduk di bawah pohon bersama saudara perempuannya.

Saat saudara perempuannya membaca buku, Alice merasa bosan dan mulai memperhatikan sekelilingnya. Tiba-tiba, seekor kelinci putih berjas dan membawa jam saku berlari melewatinya sambil bergumam, "Oh tidak, aku terlambat!"


Alice: (terkejut) "Seekor kelinci berbicara! Aku harus mengikutinya."


Alice mengejar kelinci itu hingga tiba di sebuah lubang kelinci besar. Tanpa ragu, Alice melompat masuk dan terjatuh ke dalam lubang yang dalam sekali.


Alice: (melayang turun) "Wow, ini sangat dalam! Aku heran kemana lubang ini membawa aku."


Setelah jatuh cukup lama, Alice akhirnya mendarat dengan lembut di lantai yang dipenuhi dengan benda-benda aneh dan pintu-pintu kecil. Di antara barang-barang itu, ada sebuah meja dengan sebuah botol kecil bertuliskan "Minum Aku".


Alice: "Apa ini? (mengambil botol) Minum aku? Hmm, baiklah, semoga saja ini aman."


Setelah minum dari botol itu, Alice mulai mengecil hingga seukuran pintu kecil di depannya. Dia membuka pintu tersebut dan menemukan dirinya berada di taman yang indah dengan bunga-bunga berwarna-warni dan hewan-hewan yang berbicara.


Bunga Mawar: "Lihat siapa yang datang! Seorang manusia kecil!"


Alice: "Halo, siapa kalian? Aku Alice. Aku sedang mencari kelinci putih."


Bunga Tulip: "Kamu pasti baru di sini. Kelinci putih sering berlari-lari ke sana ke mari. Ikuti saja jalan ini, dan kamu akan menemukannya."


Alice mengikuti petunjuk bunga-bunga dan bertemu dengan berbagai karakter aneh, termasuk Kucing Cheshire yang bisa menghilang dan muncul kembali dengan senyum lebar di wajahnya.


Alice: "Halo, Kucing Cheshire. Apakah kamu melihat kelinci putih lewat sini?"


Kucing Cheshire: "Mungkin aku melihatnya, mungkin juga tidak. Itu tergantung apa yang kamu cari, Alice."


Alice: "Aku hanya ingin pulang ke rumah. Bisakah kamu membantuku?"


Kucing Cheshire: "Semua orang di sini gila, termasuk aku. Tapi jika kamu ingin bantuan, cobalah bertanya pada Mad Hatter. Dia ada di sana, di tengah hutan."


Alice mengikuti petunjuk Kucing Cheshire dan menemukan sebuah meja panjang di tengah hutan, penuh dengan cangkir dan piring. Mad Hatter dan March Hare sedang duduk di ujung meja, sementara Dormouse tidur di tengah.


Mad Hatter: "Tidak ada tempat untukmu di sini!"


Alice: "Tapi masih banyak kursi kosong."


Mad Hatter: "Betul, tapi tidak ada tempat untukmu! Silakan duduk, kalau begitu."


Alice duduk di meja dan bergabung dengan pesta teh yang kacau itu. Mereka mengajukan teka-teki aneh dan mengatakan hal-hal yang tidak masuk akal.


Mad Hatter: "Kenapa gagak mirip dengan meja tulis?"


Alice: "Aku tidak tahu. Kenapa?"


Mad Hatter: "Aku juga tidak tahu. Hahaha!"


Setelah beberapa saat, Alice merasa bahwa pesta teh itu tidak membawanya lebih dekat ke rumahnya, jadi dia memutuskan untuk melanjutkan pencariannya. Dia meninggalkan meja teh dan berjalan melalui hutan hingga tiba di sebuah kastil besar dengan taman yang sangat indah. Di sini, dia bertemu dengan tentara kartu yang sedang melukis bunga mawar putih menjadi merah.


Alice: "Mengapa kalian melukis bunga mawar?"


Kartu Sepuluh: "Ratu Hati memerintahkan agar semua mawar merah, tapi kami menanam mawar putih secara tidak sengaja. Jika dia tahu, kepala kami bisa dipenggal!"


Alice kemudian mendengar suara teriakan keras dan melihat Ratu Hati mendekat dengan iring-iringan besar. Ratu Hati adalah seorang wanita gemuk dengan wajah merah dan mahkota besar di kepalanya.


Ratu Hati: "Siapa yang berani datang ke taman ku? Dan apa yang kalian lakukan dengan mawar-mawar itu?"


Alice: "Aku Alice, dan aku hanya tersesat. Aku tidak bermaksud mengganggu."


Ratu Hati: "Baiklah, Alice. Tapi jika kamu ingin tetap hidup, kamu harus bermain kroket melawan aku."


Alice setuju dan mulai bermain kroket melawan Ratu Hati. Permainan itu sangat aneh karena mereka menggunakan flamingo sebagai pemukul dan landak sebagai bola. Aturan terus berubah-ubah sesuai dengan kehendak Ratu Hati.


Ratu Hati: "Pemukul Alice harus membungkuk lebih rendah! Dan landaknya harus lebih kecil!"


Meskipun permainan itu penuh dengan ketidakadilan, Alice berhasil menang dengan bantuan teman-teman barunya, termasuk Kucing Cheshire yang muncul dan mengacaukan Ratu Hati.


Ratu Hati: "Ini tidak adil! Potong kepalanya!"


Namun, sebelum prajurit kartu bisa mendekati Alice, semuanya menjadi kabur dan Alice merasa dirinya terhisap ke dalam pusaran waktu. Dia merasa pusing dan tiba-tiba terbangun di bawah pohon, kembali ke dunia nyata.


Alice: "Oh, semuanya hanya mimpi. Tapi mimpi yang sangat ajaib!"


Saudara perempuannya yang masih membaca buku di sebelahnya tersenyum dan berkata, "Kamu tertidur, Alice. Mungkin kamu bermimpi."


Alice: "Ya, mungkin. Tapi itu adalah mimpi yang sangat nyata."


Alice bangkit dan berjalan pulang bersama saudara perempuannya, berpikir tentang petualangan ajaib yang baru saja dialaminya.


Leave A Comment