Welcome, Mom/Dad!
google_button Or please Login / Register!
Dongeng Time: Kisah Si Gajah Terbang

Dongeng Time: Kisah Si Gajah Terbang

Di sebuah hutan yang lebat, hiduplah seekor gajah bernama Gani. Gani berbeda dari gajah-gajah lainnya karena ia memiliki impian yang sangat aneh untuk seekor gajah: ia ingin terbang. Setiap hari, Gani melihat burung-burung berterbangan di langit dan ia sangat iri pada mereka.

Gani: "Oh, alangkah indahnya bisa terbang bebas di langit seperti burung-burung itu."


Suatu hari, Gani bertemu dengan seekor burung hantu bijaksana bernama Bimo.


Gani: "Hai, Bimo. Aku ingin sekali bisa terbang seperti burung-burung lainnya. Apakah mungkin?"


Bimo: "Hmm, itu impian yang besar, Gani. Tetapi, tidak ada yang mustahil jika kau benar-benar menginginkannya dan berusaha keras."


Mendengar kata-kata Bimo, Gani menjadi sangat bersemangat. Ia mulai mencari cara untuk bisa terbang. Pertama, ia mencoba membuat sayap dari daun-daun besar dan ranting.


Gani: "Lihat, Bimo! Aku sudah membuat sayap. Sekarang aku akan mencoba terbang."


Gani naik ke atas bukit kecil dan melompat, tetapi ia hanya jatuh berguling-guling ke bawah bukit.


Gani: "Oh, tidak! Sayapku tidak berfungsi!"


Bimo yang melihat usaha Gani tidak putus asa.


Bimo: "Jangan khawatir, Gani. Mungkin ada cara lain. Mari kita pikirkan bersama."


Kemudian, mereka bertemu dengan seekor peri hutan bernama Lila yang memiliki kekuatan sihir.


Lila: "Aku mendengar bahwa kau ingin terbang, Gani. Aku bisa membantumu dengan sedikit sihir, tetapi kau harus berjanji untuk menggunakannya dengan bijak."


Gani: "Aku berjanji, Lila. Aku hanya ingin merasakan bagaimana rasanya terbang."


Lila mengayunkan tongkat sihirnya dan tiba-tiba Gani merasa tubuhnya menjadi ringan. Ia mulai terangkat dari tanah dan terbang ke udara.


Gani: "Lihat! Aku terbang! Aku benar-benar terbang! Terima kasih, Lila!"


Gani terbang ke seluruh penjuru hutan, melihat pemandangan dari atas yang belum pernah ia lihat sebelumnya. Ia sangat gembira dan berterima kasih kepada Lila dan Bimo.


Namun, setelah beberapa saat, Gani menyadari bahwa terbang tidak semudah yang ia bayangkan. Ia merasa lelah dan ingin kembali ke tanah.


Gani: "Lila, bisakah kau menurunkanku kembali? Aku merasa sangat lelah."


Lila kembali mengayunkan tongkat sihirnya, dan Gani perlahan-lahan turun kembali ke tanah.


Gani: "Terima kasih, Lila. Aku sangat senang bisa merasakan terbang, tetapi aku juga menyadari bahwa tempatku memang di darat."


Bimo: "Impianmu telah tercapai, Gani. Kau telah membuktikan bahwa dengan tekad dan bantuan dari teman, tidak ada yang mustahil."


Sejak hari itu, Gani tidak lagi iri pada burung-burung. Ia merasa puas dengan dirinya sendiri dan berterima kasih atas pengalaman yang luar biasa itu. Ia juga menjadi lebih menghargai teman-temannya yang selalu mendukungnya.


Leave A Comment