Di sebuah hutan yang indah, hiduplah dua burung yang sangat berbeda. Si Burung Merak dengan bulu-bulu yang indah dan berwarna-warni, serta Si Burung Pipit yang kecil dan bersahaja dengan bulu cokelatnya yang sederhana. Mereka sering bertemu di sekitar danau di tengah hutan untuk minum dan beristirahat.
Pada suatu hari yang cerah, Si Burung Pipit sedang bernyanyi riang di atas dahan pohon. Suaranya yang merdu mengisi udara pagi itu. Tak lama kemudian, Si Burung Merak datang dengan sayapnya yang lebar, dan ia menggelar bulu ekornya yang memukau seperti kipas besar.
Burung Merak: "Selamat pagi, Si Burung Pipit. Apa yang sedang kau lakukan?"
Burung Pipit: "Selamat pagi, Burung Merak. Aku sedang bernyanyi, menikmati pagi yang indah ini."
Burung Merak: (tertawa kecil) "Ah, suaramu memang merdu, tapi lihatlah aku! Bukankah bulu-buluku ini jauh lebih indah daripada suara kecilmu itu?"
Burung Pipit: (tersenyum lembut) "Memang benar, bulu-bulumu sangat indah, Burung Merak. Namun, setiap makhluk memiliki kelebihan masing-masing. Aku merasa bahagia dengan suaraku yang bisa membuat pagi ini lebih cerah."
Burung Merak merasa bangga dan sedikit sombong dengan keindahan bulu-bulunya. Ia sering berjalan dengan angkuh di depan burung-burung lain, menunjukkan bulu-bulunya yang mempesona. Sementara itu, Si Burung Pipit tetap rendah hati dan selalu berbagi keceriaan dengan nyanyiannya.
Suatu hari, terdengar kabar bahwa Raja Hutan, seekor Singa yang bijaksana, mengadakan perlombaan untuk memilih burung dengan bakat paling unik. Semua burung di hutan diundang untuk ikut serta. Burung Merak yakin bahwa ia akan memenangkan perlombaan tersebut dengan keindahan bulu-bulunya.
Pada hari perlombaan, semua burung berkumpul di tengah hutan. Si Burung Merak tampil pertama. Ia menggelar bulu ekornya dengan anggun dan berjalan dengan penuh percaya diri di hadapan Raja Hutan.
Raja Hutan: "Wah, bulu-bulumu memang sangat indah, Burung Merak. Siapa yang akan tampil berikutnya?"
Kemudian, Si Burung Pipit maju ke depan. Ia merasa gugup, tapi ia menguatkan hatinya. Dengan suara merdunya, ia mulai bernyanyi. Lagu yang dibawakan oleh Si Burung Pipit begitu indah dan menyentuh hati semua yang mendengarnya, termasuk Raja Hutan.
Raja Hutan: (tersenyum) "Nyanyianmu sungguh luar biasa, Burung Pipit. Kau memiliki bakat yang unik dan sangat berharga."
Burung Merak merasa tersingkir dan kecewa. Ia mendekati Si Burung Pipit setelah perlombaan selesai.
Burung Merak: (dengan wajah sedih) "Maafkan aku, Burung Pipit. Aku telah meremehkanmu. Ternyata, keindahan tidak hanya terletak pada penampilan luar saja. Suaramu telah mengajarkan aku arti sebenarnya dari keindahan."
Burung Pipit: (tersenyum hangat) "Tak apa, Burung Merak. Setiap makhluk memiliki keindahan tersendiri. Aku senang kita bisa belajar dari satu sama lain."
Sejak saat itu, Burung Merak dan Burung Pipit menjadi sahabat baik. Mereka saling menghargai dan mendukung satu sama lain. Burung Merak belajar untuk lebih rendah hati, sementara Burung Pipit merasa lebih percaya diri dengan bakatnya. Mereka sering tampil bersama, memperlihatkan keindahan bulu dan suara mereka kepada semua penghuni hutan.
Dan hutan itu pun menjadi tempat yang penuh dengan harmoni dan kebahagiaan, berkat persahabatan mereka yang tulus.
Same In Category
- Yuk, Siapkan Perlengkapan Musim Hujan untuk Si Kecil
- Yuk, Pelajari Cara Mempercepat Pembukaan 1 Ke 10 Agar Persalinan Lancar
- Yuk, Ketahui Posisi Tidur Bayi agar Tidak Gumoh!
- Yuk, Kenali Cara Mendeteksi dan Penyebab Bayi Terlilit Tali Pusar
- Yuk, Kenalan dengan Metode Gentle Birth!
- Yang Cepat Tak Selalu Baik, Ini Bahaya Bayi Duduk Sebelum Waktunya
- Willow Mom, Ini Dia Cara Mengatasi Biang Keringat Pada Bayi
- Waspadai Penyakit yang Timbul setelah Anak Berenang
- Waspadai Ancaman Hepatitis Akut Misterius yang Menyerang Anak
- Waspada! Mengenal Cacar Monyet, Wabah yang Berasal dari Afrika
Related Blogs By Tags
- Yuk, Siapkan Perlengkapan Musim Hujan untuk Si Kecil
- Yuk, Ketahui Posisi Tidur Bayi agar Tidak Gumoh!
- Yang Cepat Tak Selalu Baik, Ini Bahaya Bayi Duduk Sebelum Waktunya
- Willow Mom, Ini Dia Cara Mengatasi Biang Keringat Pada Bayi
- Waspadai Penyakit yang Timbul setelah Anak Berenang
- Waspada! Kulit Bayi Rentan Infeksi Jamur saat Musim Hujan
- Waspada Obesitas pada Bayi, Ini Cara Mengatasinya!
- Wajib Intip! Gejala dan Cara Atasi Napas Grok Grok pada Bayi
- Wajarkah Berkeringat saat Menyusui? Ini Sebabnya!
- Wajarkah Bayi Suka Menggigit Selimut?
Leave A Comment