Welcome, Mom/Dad!
google_button Or please Login / Register!
Dongeng Time: Si Katak dan Sang Pemikat Bulan

Dongeng Time: Si Katak dan Sang Pemikat Bulan

Di suatu desa kecil yang dikelilingi hutan dan danau, hiduplah seekor katak yang bernama Kiki. Kiki adalah katak kecil yang selalu penasaran dengan segala hal di sekitarnya. Malam hari adalah waktu favoritnya, karena dia bisa melihat bulan yang bersinar terang di langit.

Suatu malam, ketika Kiki sedang duduk di atas daun teratai di tengah danau, dia melihat bulan yang memantulkan cahayanya ke permukaan air. Dia terpesona oleh keindahan bulan dan berpikir bahwa bulan sangat dekat dengan tempatnya berada.


Kiki: "Wah, bulan itu indah sekali! Andai aku bisa menyentuhnya."


Tiba-tiba, muncul seekor kunang-kunang yang bercahaya terang. Namanya Bibo, sang pemikat bulan. Bibo terkenal di kalangan hewan sebagai kunang-kunang yang memiliki kemampuan untuk berbicara dengan bulan.


Bibo: "Hai, Kiki! Apa yang sedang kau pikirkan?"


Kiki: "Oh, hai Bibo! Aku sedang melihat bulan. Aku berharap bisa menyentuhnya suatu hari nanti."

Bibo tersenyum mendengar keinginan Kiki.


Bibo: "Jika kau ingin, aku bisa membantumu berbicara dengan bulan."


Kiki terkejut dan sangat senang mendengar tawaran Bibo.


Kiki: "Benarkah? Bagaimana caranya, Bibo?"


Bibo: "Ikuti aku ke tengah danau, di tempat paling tenang. Di sana kita bisa memanggil bulan."


Kiki mengikuti Bibo ke tengah danau. Mereka berhenti di tempat yang sangat tenang, di mana airnya begitu jernih hingga memantulkan langit malam dengan sempurna.


Bibo: "Sekarang, pejamkan matamu dan bayangkan dirimu sedang berbicara dengan bulan."


Kiki memejamkan mata dan membayangkan dirinya berbicara dengan bulan. Tiba-tiba, dia mendengar suara lembut dan indah.


Bulan: "Halo, Kiki. Aku mendengar kau ingin menyentuhku."


Kiki membuka matanya dan melihat pantulan bulan di air yang tampak hidup dan bersinar lebih terang.


Kiki: "Bulan! Aku sangat ingin menyentuhmu karena kau begitu indah."


Bulan tertawa lembut mendengar keinginan Kiki.


Bulan: "Aku senang kau menyukaiku, Kiki. Namun, aku sangat jauh dari bumi. Tetapi, aku bisa memberimu sesuatu yang istimewa sebagai tanda persahabatan kita."


Kiki sangat antusias.


Kiki: "Apa itu, Bulan?"


Bulan: "Setiap malam, aku akan mengirimkan cahayaku untuk menerangi jalanmu dan memberikan kehangatan. Dengan begitu, kau selalu bisa merasakan kehadiranku."


Kiki merasa sangat terharu dan senang.


Kiki: "Terima kasih, Bulan. Itu adalah hadiah terindah yang pernah aku terima."


Bulan: "Sama-sama, Kiki. Jangan pernah berhenti bermimpi dan biarkan cahayaku selalu memandumu."


Bulan kemudian kembali bersinar seperti biasa, dan Kiki merasakan kehangatan yang baru di hatinya. Dia berterima kasih kepada Bibo karena telah mempertemukannya dengan bulan.


Kiki: "Terima kasih, Bibo. Kau adalah teman yang luar biasa."


Bibo: "Sama-sama, Kiki. Ingatlah, tidak ada yang tidak mungkin jika kamu memiliki keinginan yang kuat dan hati yang tulus."


Sejak saat itu, Kiki selalu merasa dekat dengan bulan setiap malam. Dia tahu bahwa di atas sana, bulan selalu mengawasinya dan memberikan cahayanya untuk menerangi hidupnya.

Leave A Comment