Welcome, Mom/Dad!
google_button Or please Login / Register!
Dongeng Time: Petualangan Nona Melati dan Sang Kupu-Kupu

Dongeng Time: Petualangan Nona Melati dan Sang Kupu-Kupu

Pada suatu hari yang cerah di sebuah desa kecil, hiduplah seorang gadis bernama Melati. Ia dikenal sebagai Nona Melati oleh penduduk desa karena kecantikannya yang alami seperti bunga melati. Melati sangat suka berjalan-jalan di hutan dekat rumahnya untuk menikmati keindahan alam dan keharuman bunga-bunga liar.

Suatu pagi, ketika Melati sedang berjalan-jalan di hutan, ia bertemu dengan seekor kupu-kupu yang sangat cantik. Sayapnya berwarna-warni dengan corak yang memukau. Kupu-kupu itu terbang mengelilingi Melati seolah ingin mengatakan sesuatu.


Melati: "Oh, betapa cantiknya kamu, Kupu-Kupu. Apa yang kamu lakukan di sini?"


Kupu-Kupu: "Terima kasih, Nona Melati. Aku sedang mencari teman untuk menemani petualanganku. Namaku Kira, maukah kamu ikut denganku?"


Melati, yang selalu mencari petualangan baru, segera setuju. Kira, sang kupu-kupu, memandu Melati melewati hutan menuju sebuah tempat yang belum pernah dilihatnya sebelumnya. Setelah berjalan cukup jauh, mereka tiba di sebuah taman ajaib yang dipenuhi bunga-bunga yang bersinar dan pohon-pohon yang berbicara.


Pohon Tua: "Selamat datang di Taman Ajaib, Nona Melati. Aku adalah Pohon Tua, penjaga taman ini. Apa yang membawamu kemari?"


Melati: "Aku mengikuti Kira, kupu-kupu cantik ini. Dia bilang ada petualangan menanti."


Kira: "Benar sekali. Di taman ini terdapat sebuah rahasia yang belum terpecahkan. Legenda mengatakan bahwa di tengah taman ini terdapat bunga legendaris yang bisa mengabulkan satu permintaan apapun. Namun, untuk menemukannya, kita harus melewati beberapa rintangan."


Melati, dengan semangat petualangan yang membara, memutuskan untuk mencari bunga legendaris tersebut. Mereka mulai berjalan lebih dalam ke taman, menghadapi berbagai rintangan yang menantang.


Rintangan pertama adalah sungai yang lebar dan deras. Melati harus menemukan cara untuk menyeberang.


Kira: "Di dekat sini ada daun-daun besar yang bisa kita gunakan sebagai perahu. Ayo kita kumpulkan dan buat rakit kecil."


Setelah berhasil menyeberangi sungai dengan rakit daun, mereka melanjutkan perjalanan hingga tiba di sebuah gua yang gelap. Di dalam gua tersebut, terdapat teka-teki yang harus mereka pecahkan.


Gua Berbicara: "Aku adalah pintu menuju bunga legendaris. Jawablah teka-tekiku: Apa yang selalu datang tetapi tidak pernah tiba?"


Melati berpikir sejenak, lalu menjawab dengan yakin: "Masa depan."


Gua Berbicara: "Jawabanmu benar. Kamu boleh melanjutkan perjalanan."


Setelah keluar dari gua, mereka tiba di sebuah padang rumput yang dipenuhi oleh bunga-bunga biasa. Di tengah padang rumput tersebut, tampaklah satu bunga yang bercahaya dengan keindahan yang tiada tara.


Kira: "Itu dia, bunga legendaris!"


Melati mendekati bunga tersebut dan dengan hati-hati memetiknya. Saat itu, sebuah cahaya terang menyinari seluruh taman, dan suara lembut terdengar.


Suara Lembut: "Selamat, Nona Melati. Kamu telah menemukan bunga legendaris. Apa permintaanmu?"


Melati berpikir sejenak. Ia teringat akan desa dan penduduknya yang sederhana namun penuh kasih. Ia pun mengucapkan permintaannya.


Melati: "Aku ingin desa kami selalu sejahtera dan bahagia, serta dilindungi dari segala mara bahaya."


Suara Lembut: "Permintaanmu akan dikabulkan. Desa kalian akan selalu dalam kedamaian dan kesejahteraan."


Dengan hati yang penuh syukur, Melati dan Kira kembali ke desa. Mereka disambut dengan sukacita oleh penduduk desa yang merasa perubahan ajaib. Desa menjadi lebih makmur dan damai dari sebelumnya.


Kira: "Terima kasih, Nona Melati, untuk petualangan yang luar biasa ini. Sekarang aku harus kembali ke taman ajaib. Semoga kita bertemu lagi."


Melati: "Terima kasih, Kira. Tanpamu, aku tidak akan bisa menemukan bunga legendaris itu. Sampai jumpa!"


Dan sejak hari itu, Nona Melati selalu dikenang sebagai pahlawan desa yang membawa keajaiban. Kehidupannya dipenuhi dengan kebahagiaan dan cinta dari semua orang di sekitarnya. Sementara itu, Kira terus terbang mengelilingi hutan, mencari teman baru untuk petualangan berikutnya.


Leave A Comment