Apakah bayi sering mengejan dan mengulet tanpa sebab adalah hal yang normal?
Sebagai orang tua baru, Willow Mom and Dad tentu merasa bersemangat setiap mendengar suara baru yang dihasilkan oleh Si Kecil. Namun, bagaimana jika suara yang dikeluarkan bayi terdengar seperti erangan mengejan, diikuti dengan gerakan tubuh seperti gelisah?
Bagi orang kebanyakan, ini terlihat biasa-biasa saja dan tidak mengkhawatirkan. Namun, bagi sebagian kasus, bayi sering ngulet dan ngeden bisa menjadi pertanda dari grunting baby syndrome, lho. Yuk, cari tahu selengkapnya tentang grunting baby syndrome, Mom!
Mengapa Bayi Sering Mengejan?
Pada kebanyakan kasus, bayi sering mengejan juga kondisi yang normal dan tidak perlu dikhawatirkan. Namun, ada kondisi ketika Si Kecil sering mengejan dan mengulet yang menjadi pertanda dari masalah kesehatan. Bayi sering mengejan dan mengulet biasanya pertanda bahwa ada yang salah dengan saluran pencernaannya.
Bayi yang sering melakukan ini biasanya karena telah terbiasa mengonsumsi ASI dan susu formula. Melansir Cleveland Clinic, bayi sering mengejan dan ngulet disebut dengan grunting baby syndrome atau kesulitan buang air besar. Mereka mungkin mengejan, mendengus, atau menangis selama 10 hingga 30 menit sebelum buang air besar.
Si Kecil mungkin memiliki gas atau tekanan perut berlebih, sehingga merasa tidak nyaman dan akhirnya terlihat seperti mengejan. Jika Si Kecil mengejan dengan dengkuran saat menarik napas, segera berobat ke dokter, ya, Mom!
Gejala Grunting Baby Syndrome
Bayi yang mengalami grunting baby syndrome akan terlihat mengerang dan mengejan. Hal ini biasanya dilakukan Si Kecil sebelum berhasil mengeluarkan buang air besar. Gejala ini biasa terjadi beberapa minggu di awal kehidupannya. Saat bayi baru lahir mengejan karena buang air besar, mereka mungkin juga mengalami:
- Menangis beberapa menit
- Gelisah dan sering mengulet
Bayi juga bisa terlihat tegang selama beberapa menit. Wajah dan tubuhnya pun menjadi agak kemerahan. Tanda grunting baby syndrome juga bisa terlihat jika Si Kecil tidak nyaman sekitar 5 sampai 10 menit sebelum buang air besar. Meski melakukan usaha mengejan yang keras, namun feses bayi tidaklah keras, malah cenderung lunak. Bayi pun akan kembali ke suasana hati normal setelah berhasil buang air besar.
Penyebab Bayi Sering Mengejan
Ada beberapa penyebab yang membuat bayi sering mengejan, mulai dari hal yang normal sampai masalah kesehatan. Berikut faktor-faktor bayi mengejan saat BAB yang disertai ngulet:
1). Saluran Cerna Bayi Belum Sempurna
Saat bayi lahir, organ-organ di dalam tubuhnya belum dapat berfungsi dengan sempurna. Artinya, otot yang berfungsi mengeluarkan feses juga mungkin belum bisa bekerja sebagaimana mestinya. Dengan demikian, saat ia akan buang air besar, bayi akan mengeluarkan suara mengerang guna memaksa kerja otot tersebut.
Kondisi ini biasanya akan diikuti dengan bayi mengejan kuat yang sering kali membuat wajahnya berubah merah hingga keunguan.
2). Otot Perut Belum Kuat
Bayi belum memiliki otot perut yang kuat untuk menggerakan feses melalui usus. Oleh karena itu, bayi akan menggunakan otot diafragma dalam melancarkan proses buang air besar. Kondisi ini memang sekilas terlihat seperti bayi mengalami konstipasi atau sembelit. Namun, jika dialami oleh bayi baru lahir, maka itu merupakan tanda grunting baby syndrome.
3). Kontraksi Pinggul
Bayi baru lahir dengan sindrom ini akan menangis, menjerit, dan menarik kaki saat buang air besar. Bayi akan menanggapi pelebaran rektum dengan mengontraksikan dasar panggulnya. Bayi sering mengejan dan mengulet ini bukanlah tanda dari sembelit.
Ketika bayi mengejan, biasanya itu berarti mereka sedang belajar untuk buang air besar. Si Kecil belum menemukan cara untuk mengendurkan dasar panggul, sehingga menggunakan tekanan perut untuk buang air besar.
Apa yang Harus Dilakukan Saat Bayi Sering Mengejan?
Meskipun sulit melihat bayi mengejan tidak nyaman saat mengalami grunting baby syndrome, tak perlu khawatir. Ada banyak yang Willow Mom bisa lakukan untuk membantu bayi saat kondisi ini. Sejumlah tips di bawah ini bisa membuat Si Kecil terlihat lebih nyaman ketika buang air besar, di antaranya:
1). Biarkan Bayi Mengontrol Gerakan Ususnya
Sebelum mencoba ini, Willow Mom harus memastikan dengan dokter bahwa bayi sering mengejan adalah hal yang normal. Jika bayi yang mengejan hanya karena belajar bagaimana buang air besar, biarkan ini terjadi. Biarkan Si Kecil belajar bagaimana mengendurkan anusnya sambil mendorong dengan perutnya.
Kondisi ini adalah sesuatu yang akan dipelajari bayi seiring waktu melalui coba-coba. “Ini cenderung berlangsung untuk waktu yang singkat dan akan mereda ketika sistem pencernaan bayi mulai matang." ungkap Dr. Philippa Kaye, penulis buku The First Five Years, seperti dikutip dari madeformums.com.
2). Hindari Stimulasi Anus Bayi
Cara mengatasi bayi sering mengeden dan ngulet, yakni dengan tidak memaksakannya. Buang air besar, sama seperti proses lainnya yang perlu dipelajari. Bayi perlu belajar menegangkan otot perut dan di saat yang sama merelaksasikan dasar panggul. Artinya, koordinasi ini perlu waktu hingga akhirnya matang dan berkembang baik.
Hindari menstimulasi bagian anus bayi dengan harapan membantunya melancarkan proses buang air besar. Upaya ini dipercaya dapat memperlambat proses belajar bayi untuk buang air besar secara normal. Diperlukan waktu selama 3 hingga 4 bulan untuk bayi belajar buang air besar dan mengalami grunting baby syndrome.
3). Bantuan Alat Monitor Pernapasan
Pola pernapasan yang tidak teratur biasanya tidak perlu dikhawatirkan, Mom. Kecuali jika bayi baru lahir menunjukkan tanda-tanda kesulitan bernapas seiring mengejan atau mengulet. Monitor bayi dapat membantu Willow Mom and Dad untuk memeriksa indikasi pernapasan abnormal saat bayi baru lahir tidur.
Beberapa orang juga menggunakan monitor gerakan, yang membunyikan alarm jika bayi berhenti bergerak lebih lama dari biasanya. Alat bantuan monitor ini untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan ketika bayi sulit bernapas. Adapun, penggunaannya bisa dilakukan di rumah sakit atau di rumah pribadi dengan panduan yang dianjurkan.
4). Pola Makan Bayi yang Sehat
Pengobatan rumahan berikut dapat membantu mengatasi bayi yang mengejan saat baru lahir. Pastikan pola makannya sehat dengan menerapkan cara-cara berikut ini:
- Memberi makan bayi porsi sedikit dan sering.
- Menyusui bayi lebih lambat.
- Menghindari dot botol dengan lubang besar, yang dapat menyebabkan aliran terlalu cepat.
- Menambahkan sedikit oatmeal untuk mengentalkan susu formula, tetapi tanyakan kepada dokter terlebih dahulu.
- Menyendawakan bayi lebih sering.
Jika pengobatan rumahan ini tidak membantu, bayi baru lahir mungkin memiliki kondisi yang disebut penyakit refluks gastroesofagus (GERD). Dokter cenderung menguji GERD jika gejala pencernaan bayi baru lahir tidak menunjukkan perbaikan. Begitu juga jika berat badan tidak bertambah, atau mereka memiliki gejala yang dapat mengindikasikan masalah paru-paru.
5). Pijat Lembut Perut Bayi
Pijat bayi adalah cara yang bagus untuk membantu bayi melalui grunting baby syndrome. Memijat perutnya, dapat merangsang usus, melemaskan otot tetapi juga membantu komunikasi otak ke tubuh bayi melalui mielinisasi.
Melansir Colic SOS, ini adalah perkembangan myelin dari ujung saraf yang memungkinkan pesan pergi dari tubuh ke otak. Ketika ujung saraf ini dilapisi secara efisien, pesan akan tersampaikan lebih cepat dan tubuh dapat bereaksi.
Cara lain untuk membantu bayi sering mengejan adalah dengan memberikan perhatian penuh pada dirinya. Dengan hanya meletakkan tangan di perutnya dan tersenyum, ini akan membuat Si Kecil lebih rileks ketika buang air besar.
Kapan Harus Konsultasi ke Dokter?
Bayi yang sering mengejan perlu dikhawatirkan apabila menunjukkan tanda-tanda tidak normal. Segera konsultasi dengan dokter agar penanganan dapat lebih cepat diambil untuk Si Kecil. Mengejan dan mengulet tanpa sebab, dapat mengindikasikan masalah jika bayi baru lahir mengalami:
- Bayi tampak tertekan
- Secara teratur mendengus di akhir napas
- Tubuh demam
- Memiliki semburat biru di bibir atau lidah
- Ada jeda di antara napas
- Melebarkan lubang hidung
- Menarik dada saat bernapas
Gejala-gejala ini dapat menunjukkan kesulitan bernapas. Jika bayi baru lahir memiliki gejala-gejala ini, segera cari pertolongan medis. Dokter kemungkinan besar akan menggunakan X-Ray saat membuat diagnosis. Pada tahun 2016, para peneliti melaporkan bahwa radiografi dada sangat penting dalam menentukan penyebab gangguan pernapasan pada bayi baru lahir.
Waspada Penyakit Lain dari Bayi Sering Mengejan
Di bawah ini, ada beberapa masalah parah lainnya yang dapat menyebabkan bayi baru lahir mengejan dan ngulet. Jika bayi baru lahir memiliki salah satu gejala berikut, segera dapatkan bantuan dokter. Mereka mungkin memerlukan perawatan darurat, lho!
1). Meningitis
Selain karena grunting baby syndrome, bayi yang sering mengejan juga bisa menandakan adanya penyakit meningitis atau radang otak. Gejala meningitis pada bayi baru lahir dapat meliputi:
- Demam
- Muntah
- Tubuh lunglai
- Bercak kulit atau ruam
- Tangisan yang tidak biasa
2). Sepsis
Sepsis umumnya digambarkan sebagai keracunan darah. Selain mengejan dan sulit bernapas, gejala pada bayi baru lahir dapat meliputi:
- Demam
- Masalah pernapasan
- Kebingungan
- Tubuh lentur dan lemas
- Jeda lebih dari 10 detik antara napas
- Buang air kecil berkurang
- Penyakit kuning
3). Gagal Jantung
Selain itu, gejala gagal jantung pada bayi baru lahir dapat terjadi pada beberapa kasus. Penyakit jantung bawaan lahir ini menunjukkan tanda-tanda seperti di bawah ini:
- Ketidakmampuan untuk menambah berat badan
- Sesak napas
- Tertidur saat menyusui atau terlalu lelah untuk makan
- Batuk dan terasa sesak
- Berkeringat berlebih
Jadi, bayi sering mengejan dapat menjadi kondisi normal, akibat grunting baby syndrome, atau masalah kesehatan lainnya. Apabila Si Kecil terus-menerus mengejan hingga kesulitan bernapas, sebaiknya Willow Mom segera membawanya berobat ke dokter. Dengan demikian, Si Kecil bisa segera mendapat penanganan sehingga ia bisa kembali ceria.
Same In Category
- Yuk, Siapkan Perlengkapan Musim Hujan untuk Si Kecil
- Yuk, Pelajari Cara Mempercepat Pembukaan 1 Ke 10 Agar Persalinan Lancar
- Yuk, Ketahui Posisi Tidur Bayi agar Tidak Gumoh!
- Yuk, Kenali Cara Mendeteksi dan Penyebab Bayi Terlilit Tali Pusar
- Yuk, Kenalan dengan Metode Gentle Birth!
- Yang Cepat Tak Selalu Baik, Ini Bahaya Bayi Duduk Sebelum Waktunya
- Willow Mom, Ini Dia Cara Mengatasi Biang Keringat Pada Bayi
- Waspadai Penyakit yang Timbul setelah Anak Berenang
- Waspadai Ancaman Hepatitis Akut Misterius yang Menyerang Anak
- Waspada! Mengenal Cacar Monyet, Wabah yang Berasal dari Afrika
Related Blogs By Tags
- Yuk, Siapkan Perlengkapan Musim Hujan untuk Si Kecil
- Yuk, Ketahui Posisi Tidur Bayi agar Tidak Gumoh!
- Yang Cepat Tak Selalu Baik, Ini Bahaya Bayi Duduk Sebelum Waktunya
- Willow Mom, Ini Dia Cara Mengatasi Biang Keringat Pada Bayi
- Waspadai Penyakit yang Timbul setelah Anak Berenang
- Waspadai Ancaman Hepatitis Akut Misterius yang Menyerang Anak
- Waspada! Kulit Bayi Rentan Infeksi Jamur saat Musim Hujan
- Waspada Obesitas pada Bayi, Ini Cara Mengatasinya!
- Wajib Intip! Gejala dan Cara Atasi Napas Grok Grok pada Bayi
- Wajarkah Berkeringat saat Menyusui? Ini Sebabnya!
Leave A Comment