Welcome, Mom/Dad!
google_button Or please Login / Register!
Benarkah Mengajarkan Bilingual pada Bayi Sebabkan Speech Delay?

Benarkah Mengajarkan Bilingual pada Bayi Sebabkan Speech Delay?

Benarkah anak bisa terlambat bicara karena komunikasi secara bilingual di rumah?

Apakah benar dapat terjadi kondisi anak terlambat bicara karena bilingual? Membesarkan anak dalam lingkungan bilingual di rumah mungkin membuat Willow Mom sedikit khawatir jika Si Kecil akan terlambat berbicara (speech delay).


Saat ini memang sudah banyak keluarga di Indonesia yang menggunakan dua bahasa saat berada di rumah. Umumnya, mereka menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris secara bergantian. Kira-kira apakah hal tersebut dapat memengaruhi kemampuan Si Kecil dalam berbicara? Yuk simak ulasannya pada artikel ini, Mom!


Mitos Anak Terlambat Bicara karena Bilingual


Beberapa orang tua dianjurkan agar tidak membesarkan anak di lingkungan yang bilingual. Dikatakan bahwa hal tersebut dapat membuat Si Kecil yang sedang dalam proses belajar akan mengalami kebingungan bahasa hingga membuat mereka terlambat bicara. Untuk memastikannya, yuk simak beberapa mitos anak terlambat bicara karena bilingual berikut ini.


1). Berada di Lingkungan Bilingual Membuat Anak kebingungan


Anak-anak yang tinggal di lingkungan bilingual akan otomatis mempelajari dua bahasa sekaligus. Seiring perkembangannya, tidak jarang Si Kecil akan mencampuradukkan dua bahasa tersebut, yang dianggap para orangtua bahwa anak mengalami kebingungan bahasa.


Padahal tidak seperti itu, Si Kecil yang mencampuradukkan dua bahasa disebabkan karena mereka belum memiliki kosakata yang cukup lengkap guna menopang mereka dalam berkomunikasi. Nah, maka dari itu, anak-anak cenderung menggunakan kata-kata yang mereka ketahui, meskipun dari bahasa lain untuk mengekspresikan diri atau menyampaikan sesuatu.


Contohnya, seperti ketika anak ingin menyampaikan sesuatu dalam bahasa Indonesia, namun karena kata yang ingin ia utarakan belum diketahui, pada akhirnya ia memilih kata yang ia ketahui dalam bahasa lainnya. Namun, saat anak benar-benar tidak mengetahui kata tersebut dalam bahasa manapun, mereka akan menunjuk atau memberi isyarat, seperti yang dilakukan oleh anak monolingual lainnya.


2). Bilingual Membuat Anak Terlambat Bicara


Apakah benar ada keadaan anak terlambat bicara karena bilingual? Ternyata, itu hanyalah mitos semata. Kondisi bilingual di rumah tidak menyebabkan keterlambatan bicara pada anak-anak. Semua anak mengembangkan keterampilan berbahasa mereka dengan cara yang berbeda, baik itu anak yang monolingual atau bilingual.


"Para orang tua seringkali langsung menyalahkan penggunaan dwibahasanya. Padahal, setelah diperiksakan lebih lanjut ada kondisi-kondisi anak yang menyebabkan perkembangan bahasanya tidak sesuai dengan milestone tumbuh kembangnya," jelas dr. Anggia Hapsari, Sp.KJ (K), Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Konsultan Psikiatri Anak & Remaja RS Pondok Indah – Bintaro Jaya.


Penyebab Speech Delay atau Keterlambatan Bicara pada Anak


Selanjutnya, dr. Anggia juga menjelaskan beberapa hal yang menjadi kemungkinan penyebab anak-anak terlambat bicara, yaitu:


  1. Gangguan bahasa
  2. Gangguan pendengaran
  3. Kurangnya komunikasi
  4. Adanya pengaruh televisi atau gawai
  5. Gangguan neurodevelopmental (gangguan fungsi otak), seperti autisme dan ADHD
  6. Pernah mengalami trauma


Seperti Apa Kemampuan Bayi dalam Mempelajari Bahasa?


Bayi dapat mulai belajar bunyi dan bahasa bahkan saat sebelum mereka lahir. Selama berada di dalam rahim, suara ibunya merupakan salah satu yang paling sering didengar bayi yang belum lahir. Saat bayi lahir, mereka tidak hanya dapat membedakan antara bahasa ibunya dan bahasa lain, tetapi juga menunjukkan kemampuan membedakan bahasa. Pembelajaran bahasa tergantung pada pemrosesan suara yang mereka dengar.


Dilansir dari StartingBlocks.gov.au, semua bahasa di dunia jika disatukan membentuk sekitar 800 suara. Setiap bahasa hanya menggunakan sekitar 40 bunyi bahasa atau fonem, yang membedakan antara satu bahasa dengan bahasa lainnya. Saat lahir, otak bayi memiliki bakat yang tidak biasa, yaitu dapat membedakan 800 suara tersebut.


Ini berarti bahwa pada tahap ini bayi dapat mempelajari apa pun yang mereka dengarkan. Secara bertahap bayi menemukan suara yang paling sering didengar. Antara usia 6 - 12 bulan, bayi yang tumbuh dalam lingkungan monolingual menjadi lebih terspesialisasi dalam bahasa asli mereka atau bahasa ibu. Pada tahun pertama kehidupannya, bayi mulai kehilangan kemampuan mereka untuk mendengar perbedaan antara bunyi bahasa asing dan bahasa asli.


Cara Mengatasi Anak yang Terlambat Bicara


Jika Willow Mom mendapati Si Kecil mengalami keterlambatan bicara, berikut beberapa hal yang disarankan oleh dr. Anggia untuk menanganinya, antara lain:


  1. Pada anak yang sudah speech delay, lebih baik fokus menggunakan satu bahasa utama dulu.
    Perbanyak juga stimulasi interaksi dua arah antara orangtua dan anak dalam kehidupan sehari-hari.
  2. Konsultasikan ke dokter anak atau psikolog tentang perkembangan Si Kecil
    Bicarakan kemampuan apa saja yang sudah bisa dikuasainya. Jika dokter menyarankan untuk melakukan terapi guna menstimulasi anak lebih lanjut, sebaiknya jangan ditunda supaya Si Kecil tidak semakin tertinggal dalam perkembangannya.
  3. Berikan anak kesempatan untuk berinteraksi dan bermain dengan teman sebaya
    Kegiatan ini bisa memotivasi anak untuk belajar bicara karena bermain dengan anak-anak lainnya membutuhkan kemampuan komunikasi secara verbal.
  4. Ajarkan kata-kata kepada anak dengan pengucapan yang jelas
    Jika ada kekeliruan pengucapan kata yang dilakukan anak, segera perbaiki. Jangan biarkan anak mengucapkan kata dengan cara yang salah.


Itu dia ulasan tentang mitos anak terlambat bicara karena bilingual. Pastikan Willow Mom and Dad selalu perhatikan tumbuh kembang Si Kecil termasuk kemampuannya dalam berbicara.


Leave A Comment