Boleh digendong mengangkang tidak ya, Mom?
Usia berapa bayi boleh digendong mengangkang? Tentu sering menjadi pertanyaan. Sebab, Willow Mom pasti tahu bahwa tubuh bayi belum sepenuhnya kuat sehingga menggendongnya dengan cara yang benar sama pentingnya seperti merawatnya hingga tumbuh dewasa. Lalu, kapan bayi boleh digendong mengangkang atau digendong belakang? Simak jawabannya di sini.
Usia Berapa Bayi Boleh Digendong Mengangkang?
Menggendong bayi dengan cara mengangkang di belakang kerap dikaitkan dengan hubungan orang tua dan anak yang semakin erat. Tidak hanya membuat hubungan menjadi erat, Willow Mom juga bisa dengan leluasa menggunakan tangan untuk melakukan aktivitas yang lain.
Maka usia berapa bayi boleh digendong mengangkang? Menggendong bayi mengangkang sebenarnya boleh dilakukan ketika usianya di atas 4 bulan atau tergantung dari kondisi bayi.
"Bayi sebaiknya digendong dengan posisi kepala tegak, posisi kaki jongkok membuka, lalu badan menempel pada badan penggendong," jelas dr. A. A. A. Putu Indah Pratiwi, Sp.A, dokter spesialis anak Rumah Sakit Pondok Indah - Bintaro Jaya. Menurut dr. Putu, dengan posisi ini, bayi kemudian dapat:
- Digendong Depan
Ini bisa dilakukan sejak bayi baru lahir, bahkan pada bayi prematur - Digendong Samping
Posisi ini sebaiknya dilakukan saat bayi sudah punya kontrol leher yang baik, yaitu sekitar usia 4 bulan ke atas. Posisi digendong samping memungkinkan bayi untuk melihat sekelilingnya dengan leluasa, tetapi jika merasa tidak nyaman bayi bisa langsung menghadap kembali ke penggendong. - Digendong di Belakang
Posisi ini sebaiknya dilakukan saat bayi sudah bisa duduk tanpa disangga, yaitu usia 6 bulan ke atas. - Digendong Menghadap Luar
Mirip dengan gendong belakang, posisi gendong ini sebaiknya dilakukan saat bayi sudah bisa duduk tanpa disangga, yaitu sekitar usia 5-6 bulan.
Bagaimana Cara yang Baik dan Aman dalam Menggendong Bayi?
Selain usia berapa bayi boleh digendong mengangkang, posisi tubuh dan kaki yang optimal juga perlu diperhatikan. Posisi kaki untuk menggendong bayi adalah kaki yang jongkok dan membuka (spread squad position). Posisi ini adalah posisi alami bayi seperti dari dalam kandungan.
Konsorsium Menggendong Britania Raya (UK Sling Consorsium) menggunakan akronim TICKS sebagai pengingat prinsip keamanan menggendong bayi:
- T (tight)
Kain gendongan harus lekat memeluk bayi. Jika longgar, posisi bayi dapat melorot dalam gendongan, terutama pada bayi-bayi prematur, posisi kepala terlalu menekuk ke bawah dapat menutup jalan napasnya. - I (In View at All Times)
Penggendong harus dapat melihat wajah bayi. Jangan sampai kain gendongan atau sesuatu apapun menutupi wajah bayi. - C (Close Enough to Kiss)
Posisi menggendong cukup tinggi dan aman. Patokannya adalah penggendong dapat dengan mudah mencium kepala bayi. - K (Keep Chin Off the Chest)
Dagu bayi tidak menempel ke dadanya. Ingat, posisi menekuk dapat mengganggu jalan napas. - S (Supported Back)
Gendong bayi dengan posisi tegak. Dada dan perut bayi menempel pada dada penggendong.Gendongan harus dapat menopang seluruh punggung bayi.
Kain gendongan juga harus menopang seluruh pantat dan paha bayi dengan posisi kedua lutut bayi membuka seperti sedang jongkok atay posisi M-shape (seperti di gambar). Posisi ini mirip sekali dengan prinsip perawatan metode Kanguru (kangaroo mother care) yang sudah terbukti memberikan dampak baik bagi tumbuh kembang bayi.
Hal yang Perlu Dihindari Saat Menggendong Bayi
Sementara itu, menurut Pure Chiropractic, berikut ini merupakan beberapa hal yang perlu dihindari saat menggendong bayi:
- Jangan menempatkan bayi di kursi yang menempel pada kusen pintu. Willow Mom mungkin akan menundukkan tulang belakang Si Kecil untuk mengambil posisi menahan beban sebelum ia benar-benar siap digendong.
- Minimalkan membawa Si Kecil menghadap ke luar karena posisi menghadap Willow Mom dapat membantu pengembangan pinggulnya. Cara itu memungkinkan lehernya untuk mengasumsikan posisi tidur terbaik.
- Hindari menggendong bayi dengan posisi kaki bayi menjuntai dengan bebas. Pastikan gendongannya aman untuk pengembangan pinggul yang baik.
- Waspadai masalah pinggul, perbedaan panjang kaki, atau lipatan kulit yang tidak rata dan segera hubungi dokter jika dicurigai Si Kecil mengalami hip dysplasia.
Bolehkah Bayi Baru Lahir Digendong Posisi M?
Bayi yang baru lahir memang harus digendong dengan aman dan nyaman. Menurut Dr. Rosie Knowles, seorang dokter dari Amerika Serikat, bayi akan sering menyusu dan berubah posisi, tetapi banyak juga yang akan tidur saat digendong di punggung.
Cara paling aman untuk menggendong bayi dengan posisi M biasanya digendong menggunakan kain gendongan berbahan kain tenun yang lembut. Hal ini karena kain tenun dapat secara hati-hati dikencangkan bagian demi bagiannya untuk memastikan Si Kecil sepenuhnya didukung mulai dari leher hingga lipatan di balik lututnya.
Tentunya dengan jalan napas yang terbuka, dan tulang belakangnya terjaga dalam kurva lembut fisiologis yang tepat serta lutut yang terpisah dengan lembut untuk menjaga posisi pinggul yang sehat. Usia yang direkomendasikan untuk menggendong bayi di punggung adalah saat bayi sudah bisa duduk sendiri.
Maka dari itu, alih-alih menggendong bayi di punggung dalam posisi M, lebih baik menggendong bayi dengan posisi hip carry. Willow Mom dapat memegang pinggul bayi saat menggendongnya dengan posisi ini sehingga Si Kecil mendapatkan kendali penuh atas kepala dan lehernya.
Tetapi Willow Mom baru dapat mulai menggendong Si Kecil dengan posisi ini saat usianya tiga bulan. Berikut ini beberapa hal penting yang juga perlu Willow Mom perhatikan:
- Hadapkan buah hati keluar dan buat Si Kecil duduk di tulang pinggul Willow Mom.
- Willow Mom harus melingkarkan lengan di pinggang Si Kecil.
- Si kecil akan dapat melihat hal-hal di sekitarnya dengan nyaman.
Nah, terjawab sudah pertanyaan Willow Mom mengenai usia berapa bayi boleh digendong mengangkang. Selain menggendong dengan posisi M, Willow Mom bisa menggendong Si Kecil dengan posisi cradle hold, belly hold, atau face-to-face hold yang direkomendasikan untuk bayi baru lahir. Perawat di rumah sakit sendiri biasa menggunakan teknik cradle hold dalam menggendong bayi yang baru lahir.
Same In Category
- Yuk, Siapkan Perlengkapan Musim Hujan untuk Si Kecil
- Yuk, Pelajari Cara Mempercepat Pembukaan 1 Ke 10 Agar Persalinan Lancar
- Yuk, Ketahui Posisi Tidur Bayi agar Tidak Gumoh!
- Yuk, Kenali Cara Mendeteksi dan Penyebab Bayi Terlilit Tali Pusar
- Yuk, Kenalan dengan Metode Gentle Birth!
- Yang Cepat Tak Selalu Baik, Ini Bahaya Bayi Duduk Sebelum Waktunya
- Willow Mom, Ini Dia Cara Mengatasi Biang Keringat Pada Bayi
- Waspadai Penyakit yang Timbul setelah Anak Berenang
- Waspadai Ancaman Hepatitis Akut Misterius yang Menyerang Anak
- Waspada! Mengenal Cacar Monyet, Wabah yang Berasal dari Afrika
Related Blogs By Tags
- Yuk, Siapkan Perlengkapan Musim Hujan untuk Si Kecil
- Yuk, Ketahui Posisi Tidur Bayi agar Tidak Gumoh!
- Yang Cepat Tak Selalu Baik, Ini Bahaya Bayi Duduk Sebelum Waktunya
- Willow Mom, Ini Dia Cara Mengatasi Biang Keringat Pada Bayi
- Waspadai Penyakit yang Timbul setelah Anak Berenang
- Waspada! Kulit Bayi Rentan Infeksi Jamur saat Musim Hujan
- Waspada Obesitas pada Bayi, Ini Cara Mengatasinya!
- Wajib Intip! Gejala dan Cara Atasi Napas Grok Grok pada Bayi
- Wajarkah Berkeringat saat Menyusui? Ini Sebabnya!
- Wajarkah Bayi Suka Menggigit Selimut?
Leave A Comment