Dibanding kulit orang dewasa, kulit bayi memang lebih sensitif ya Moms.

" />

Welcome, Mom/Dad!
google_button Or please Login / Register!
Kulit Kering Kemerahan, Gatal, Bersisik, Tanda Dermatitis Atopik

Kulit Kering Kemerahan, Gatal, Bersisik, Tanda Dermatitis Atopik

Dibanding kulit orang dewasa, kulit bayi memang lebih sensitif ya Moms.


Apabila bayi mengalami keluhan seperti kulit kering, kemerahan, bersisik, dan gatal pada satu atau beberapa tempat di wajah, leher, di siku, lutut, lalu lipatan siku dan lutut, serta pergelangan kaki yang berlangsung lama, bisa jadi itu Dermatitis Atopik Moms.


Rasa gatal dan perih karena garukan, menyebebkan rasa tidak nyaman untuk bayi. Secara tidak langsung akan mengganggu kualitas tidur bayi, pola makannya, dan mengganggu stimulasi tumbuh kembangnya.


Apa penyebabnya


Dermatitis Atopik bisa terjadi karena keturunan, lingkungan, gangguan fungsi pelindung kulit, faktor imun, dan infeksi.


Tanda bayi mengalami Dermatitis Atopik adalah munculnya bercak kemerahan di kedua pipi, kemudian menyebar ke dahi, kulit kepala, telinga, leher, pergelangan tangan dan tungkai. Pencetus alergi yang berperan di usia 2 bulan - 2 tahun adalah makanan seperti susu sapi, telur, soya dan gandum.

Bagaimana cara merawat kulit bayi dengan Dermatitis Atopik?


Perawatan Saat Mandi:


- Mandi 1-2x sehari dengan menggunakan air hangat kuku (suhu 36-37 derajat Celcius).


- Lama mandi kira-kira tak lebih dari 10 menit.


- Menggunakan sabun yang mengandung pelembab, pH 5,5-6, tidak mengandung pewarna dan pewangi.


- Mencegah bahan iritan saat mandi, seperti sabun antiseptik


Perawatan Setelah Mandi


- Setelah mandi segera (dalam waktu 3 menit setelah mandi), oleskan pelembab ke seluruh kulit kecuali kulit kepala.


- Cara aplikasi: menggunakan tangan, dioleskan tipis di seluruh permukaan kulit kecuali kulit kepala, apabila kulit terkena air atau bahan lain dalam waktu kurang dari 5 menit setelah pengolesan, ulang kembali.


Perawatan Kulit lainnya


- Memakai pakaian yang ringan, lembut, halus, dan menyerap keringat


- Mencegah bahan iritan, seperti deterjen, sabun cair pencuci priring, dan desinfektan saat mencuci pakaian bayi


- Menghindari faktor pencetus alergen, seperti tungau debu rumah, binatang peliharaan, dan serbuk bunga


- Menjaga suhu ruangan tempat bayi berada agar tidak ekstrim, seperti terlau panas atau terlalu dingin

Leave A Comment