Welcome, Mom/Dad!
google_button Or please Login / Register!
Pria Juga Bisa Kena Baby Blues, Ini Tanda dan Solusinya

Pria Juga Bisa Kena Baby Blues, Ini Tanda dan Solusinya

Tak hanya para ibu yang baru melahirkan, suami Anda pun bisa mengalami baby blues lho, Mom.

Ya, ayah pun bisa merasa tertekan setelah Si Kecil lahir, hal ini disebut dengan male postpartum depression atau MPD. Seperti apa ciri-cirinya? Apa penyebabnya? Kapan MPD mulai terjadi? Bagaimana mengatasinya? Untuk menjawab itu semua, yuk, lihat jawabannya di bawah ini.


Sering Terjadi


Walau daddy blues atau MPD (male postpartum depression)  jarang dibahas, namun bukan berarti ini jarang terjadi, lho. Menurut Baby Center, MPD terjadi pada 1 dari 10 ayah, yang umumnya mulai terjadi pada tiga hingga enam bulan setelah Si Kecil lahir (namun bisa juga terjadi lebih cepat daripada itu).


Sama seperti para ibu baru, ayah baru pun perlu dukungan, semangat, dan tempat yang aman untuk berbagi kekhawatiran. Yang Ayah rasakan saat mengalami baby blues tidak sama dengan yang ibu baru rasakan setelah melahirkan. Pada ibu baru, salah satu pemicu baby blues adalah perubahan hormon saat hamil dan melahirkan. Sedangkan pada MPD, pemicunya bisa jadi karena banyak kekhawatiran yang menyerang secara bersamaan.


Penyebab Baby Blues Syndrome pada Ayah


Kamu mungkin sudah sangat menantikan kehadiran buah hati hingga sembilan bulan lamanya. Namun, ketika dia hadir, ternyata yang muncul adalah perasaan resah, takut, atau bahkan sedih. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, perasaan semacam itu cukup sering dialami ayah yang baru memiliki anak, terlebih lagi jika anak pertama.


Baby blues syndrome pada ayah tidak disebabkan oleh faktor hormonal layaknya pada wanita, melainkan karena beberapa hal berikut ini:


  1. Kurang tidur
    Memiliki anak menuntutmu harus lebih sigap dan merelakan banyak hal, termasuk waktu tidur. Soalnya, bayi kerap kali bangun pada malam hari karena merasa lapar, butuh ganti popok, atau sekadar ingin digendong. Berkurangnya waktu istirahat merupakan salah satu hal yang dapat membuatmu depresi.

  2. Takut dengan tanggung jawab baru
    Menyandang status baru sebagai ayah terkadang terasa menakutkan bagi sebagian pria. Kamu mungkin merasa belum siap atau khawatir apakah bisa menjadi ayah yang baik atau tidak untuk anakmu. Terlebih karena dibebani dengan tanggung jawab yang besar sebagai seorang ayah.
    Saat sudah memiliki anak, kehidupan seorang pria sudah tidak sebebas sebelumnya. Semakin banyak hal yang perlu dipertimbangkan. Hal ini mungkin membuatmu kaget dan bahkan bisa menyebabkan depresi.

  3. Masalah finansial
    Baby blues pada pria juga bisa disebabkan oleh urusan finansial. Depresi yang kamu alami mungkin dikarenakan kamu perlu mengatur pengeluaran sedemikian rupa untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan kebutuhan bayi, seperti susu, popok, biaya medis, serta merencanakan pembiayaan pendidikan anak nantinya.
    Belum lagi, jika istrimu harus berhenti bekerja karena harus merawat Si Kecil. Semua urusan finansial akan bergantung kepadamu.

  4. Waktu cuti sangat sebentar
    Sebagian besar perusahaan memberikan jatah cuti selama beberapa hari kepada para pekerja pria untuk mengurus kelahiran istrinya. Hal ini bisa memicu depresi karena kamu harus kembali ke rutinitas pekerjaan, ditambah masih harus memikirkan kondisi istri dan Si Kecil di rumah.

  5. Kurang diperhatikan
    Pasca melahirkan, istrimu akan lebih mencurahkan perhatian kepada Si Kecil. Kondisi fisik usai melahirkan juga bisa membuatnya malas untuk menjalin kemesraan di ranjang. Hal tersebut mungkin membuatmu merasa diabaikan dan stres.

  6. Istri mengalami baby blues
    Saat istrimu mengalami baby blues, kamu juga rentan mengalami hal yang sama. Hal ini terjadi karena mungkin kamu khawatir terjadi sesuatu yang buruk akibat baby blues yang dialami pasanganmu.


Selain beberapa hal di atas, ada beberapa faktor lain yang dapat meningkatkan risiko seorang pria mengalami depresi setelah ia mengemban status sebagai ayah. Beberapa faktor risiko tersebut antara lain:


  1. Memiliki riwayat gangguan mental, seperti depresi dan gangguan cemas
  2. Pernah mengalami kekerasan dalam rumah tangga atau dibesarkan dalam keluarga yang kurang harmonis
  3. Belum siap secara batin untuk menjadi ayah
  4. Tidak memiliki figur ayah yang bisa dijadikan panutan (father figure)


Tanda-tanda Willow Dad Mengalami MPD


Awalnya, Willow Dad mungkin tidak menyadari kalau dirinya sedang tertekan. Namun male postpartum depression bisa diketahui dengan mengenali beberapa tanda awal berikut ini:


  1. Mudah lelah
  2. Mudah cemas
  3. Terobsesi dengan kondisi keuangan
  4. Mulai menjauhi keluarga
  5. Mudah tersinggung
  6. Sulit tidur atau terlalu sering tidur
  7. Merasa rendah diri
  8. Merasa tidak berharga
  9. Depresi
  10. Tidak suka melakukan hal yang dulu disukai
  11. Tidak mendukung istri
  12. Jantung sering berdebar.


Menangani Baby Blues Syndrome pada Pria itu Mudah!


Sedikit cemas dengan peran baru menjadi ayah mungkin terjadi, namun jangan biarkan ini terjadi berlarut-larut hingga menimbulkan MPD. Jika Dads mengalami MPD, yang harus dilakukan adalah:


  1. Terapi Bicara
    Mengutip Parents, penelitian menunjukkan bahwa terapi bicara sangat efektif untuk mengatasi depresi. Cobalah untuk mengunjungi pakar kesehatan mental untuk meminta bantuan.

  2. Support Group
    Cobalah bergabung dengan support group sesama ayah baru yang mengalami MPD. Saling bertukar cerita dan semangat bisa membantu Anda melewati masa sulit ini. Saat ini sudah banyak online support group yang bisa Anda ikuti lho, Dads.

  3. Cegah Sejak Dini
    Jika khawatir mengalami MPD, Anda bisa mencegahnya sejak sebelum Si Kecil lahir dengan mengunjungi pakar kesehatan mental. Komunikasi yang baik dengan pasangan juga membantu Dad dan Mom terhindar dari baby blues.

  4. Bantuan Orang Terdekat
    Entah istri, sahabat, atau keluarga, jangan ragu untuk meminta bantuan dan waktu mereka untuk curhat. Cobalah untuk jujur dengan diri Anda sendiri, keluarkan kekhawatiran di benak Anda, dan jangan malu untuk diskusi dengan orang terdekat dalam mencari solusi. 


Semangat Anda merupakan sumber keharmonisan rumah tangga Anda, Dad.


Leave A Comment