Welcome, Mom/Dad!
google_button Or please Login / Register!
Dongeng Time: Rubah dan Anggur

Dongeng Time: Rubah dan Anggur

  • reifita
  • Article
  • 2024-01-13
  • 1017
  • 0
Dahulu kala, di dalam hutan yang hijau dan penuh kehidupan, terdapat seekor rubah licik bernama Rubah.

Rubah terkenal luas karena sifatnya yang cerdik dan licik. Dia menjelajahi hutan, selalu mencari petualangan berikutnya. Suatu hari, saat dia berkeliling di hutan, dia menemukan sebuah kebun anggur yang indah penuh dengan anggur matang yang menggiurkan.


Kebun anggur tersebut dimiliki oleh seorang petani baik hati dan rajin bernama Pak Tani. Petani itu telah berbulan-bulan merawat tanaman anggurnya, dengan sabar menunggu hingga anggur menjadi matang. Ketika Rubah melihat anggur yang gemuk dan lezat bergantungan di ranting-ranting, air liurnya langsung menetes, dan dia tidak bisa menahan godaan.


Rubah, dengan kepintarannya, merancang rencana untuk mendapatkan cicipan dari anggur yang begitu diimpikannya. Dia mendekati kebun anggur dan berpura-pura menjadi teman baik Pak Tani.


"Hari yang baik, Pak Tani! Betapa luar biasa kebun anggur Anda ini," kata Rubah dengan senyuman licik.


Pak Tani, tanpa mencurigai adanya kejahatan, menjawab dengan hangat, "Terima kasih, Rubah! Saya sudah bekerja keras merawat anggur ini. Maukah Anda mencoba sedikit?"


Rubah, berpura-pura rendah hati, menjawab, "Oh, saya tidak ingin merepotkan Anda. Tapi jika Anda bersikeras, saya kira saya bisa mencicipi sedikit."


Pak Tani memetik seikat anggur dan memberikannya kepada Rubah. Rubah dengan rakusnya menikmati buah manis tersebut, sembari terus memuji keahlian petani dalam menanam anggur.


Seiring berjalannya waktu, Rubah terus mengunjungi kebun anggur, menikmati anggur dan berbincang ramah dengan Pak Tani. Tanpa sepengetahuan petani, rubah ini punya rencana busuk dalam benaknya.


Suatu hari, Rubah mendekati Pak Tani dengan wajah serius. "Pak Tani, saya mendengar rumor tentang badai dahsyat yang akan datang ke hutan kita. Anginnya begitu kencang sehingga bisa mencabut pohon anggur berharga Anda. Saya khawatir akan panen Anda."


Pak Tani, khawatir akan kebun anggurnya, bertanya, "Apa yang harus kita lakukan, Rubah?"


Rubah, dengan kilatan mata yang menipu, menyarankan, "Saya punya solusi. Biarkan saya membantu Anda memanen anggur sebelum badai datang. Kita bisa menyimpannya dengan aman, dan setelah badai berlalu, Anda dapat mengembalikannya ke pohon anggur."


Pak Tani, percaya pada saran Rubah, setuju dengan rencana itu. Rubah, bagaimanapun, tidak berniat untuk mengembalikan anggur tersebut. Sebaliknya, dia dengan cerdik menyembunyikannya di tempat tersembunyi di dalam hutan.


Beberapa hari kemudian, ketika badai yang seharusnya datang telah berlalu, Pak Tani kembali dengan penuh semangat ke kebun anggurnya, hanya untuk menemukannya kosong. Anggur telah lenyap tanpa jejak.


Dengan sedih, Pak Tani mencari Rubah dan bertanya, "Di mana anggurku, Rubah? Aku pikir kamu membantuku."


Rubah, berpura-pura tidak bersalah, menjawab, "Oh, Pak Tani, saya sudah berusaha sebaik mungkin, tetapi sepertinya badai terlalu kuat. Mungkin anggur terbawa angin. Saya mencoba menyelamatkannya, tetapi sudah hilang."


Petani itu, patah hati dan menyadari bahwa dia telah dikelabui, menghela nafas dalam-dalam. Rubah, di sisi lain, tidak dapat menyembunyikan senyuman liciknya, karena dia telah berhasil menipu Pak Tani dan menikmati anggur yang dicurinya.


Dan begitulah, rubah licik itu melanjutkan petualangannya di hutan, selalu mencari peluang berikutnya untuk menggunakan kecerdasannya dan tipu daya. Kisah tentang Rubah dan anggur ini menjadi kisah peringatan bagi hewan-hewan di hutan, sebagai pengingat untuk waspada terhadap mereka yang terlihat ramah tetapi memiliki niat jahat.


Tags:

Leave A Comment