Anak demam setelah vaksinasi merupakan hal lumrah dan tak perlu dicemaskan ya, Mom.
Bayi demam setelah imunisasi merupakan hal yang normal dan tidak perlu terlalu dikhawatirkan. Kebanyakan demam setelah imunisasi bisa diatasi di rumah, namun memang ada beberapa keadaan yang mengharuskan anak dibawa ke dokter.
Bayi demam setelah imunisasi memang bisa terjadi pada beberapa imunisasi. Hal ini biasanya muncul setelah anak mendapatkan vaksin-vaksin tertentu, seperti vaksin campak, vaksin DPT dan vaksin meningitis B. Demam setelah imunisasi umumnya muncul 24 jam setelah vaksin diberikan dan berlangsung sekitar 1–2 hari.
Namun, haruskah kita memberi mereka parasetamol atau obat pereda panas untuk "mencegah" terkena demam nanti?
Associate Professor Thoon Koh Cheng, kepala dan konsultan senior untuk layanan penyakit menular di departemen pediatri di KK Women's and Children's Hospital, mengatakan bahwa demam tidak perlu ditakuti. Demam sebenarnya merupakan indikasi yang baik bahwa tubuh telah meningkatkan respons kekebalan terhadap vaksin dan karenanya tidak boleh dihindari secara aktif.
Bahkan, ada penelitian yang menunjukkan bahwa jika obat antipiretik atau anti-demam diberikan sebelum timbulnya demam dan setelah vaksinasi, respons kekebalan terhadap vaksin akan lebih buruk daripada jika ini tidak dilakukan.
Beberapa efek samping vaksinasi yang umum adalah nyeri injeksi dan kemerahan, pembengkakan lengan yang divaksinasi, peningkatan iritabilitas atau kerewelan, nafsu makan yang buruk untuk sementara waktu, dan menjadi kurang aktif. Meski beberapa ibu sangat khawatir anaknya akan demam, perlu diketahui bahwa melakukan imunisasi tetap harus dilakukan untuk melindungi anak dari penyakit menular yang jauh lebih berbahaya.
Cara Mengatasi Bayi Demam Setelah Imunisasi
Jika Si Kecil mengalami demam setelah imunisasi, berikut adalah beberapa hal yang bisa Willow Mom lakukan:
- Memberikan ASI yang cukup
Saat Si Kecil mengalami demam setelah imunisasi, berikan ASI atau susu formula lebih sering. Ini dapat membantu Si Kecil cepat pulih sekaligus mencegah terjadinya dehidrasi. - Memakaikan Si Kecil pakaian yang nyaman
Kenakan Si Kecil pakaian yang nyaman dan ringan. Sebaiknya, hindari memakaikan pakaian yang berlapis-lapis atau menyelimuti Si Kecil dengan selimut yang tebal karena akan menjebak panas di dalam tubuh. - Memberikan obat penurun panas
Bayi demam setelah imunisasi dapat diatasi dengan pemberian ibuprofen ataupun paracetamol. Dosis kedua obat ini biasanya tergantung pada berat badan bayi. Jadi, periksa petunjuk dosis pada kemasan atau konsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum memberikannya kepada Si Kecil.
Sebagian ibu yang khawatir bayinya demam setelah imunisasi berinisiatif memberikan paracetamol sebelum imunisasi dengan tujuan mencegah terjadinya demam. Hal ini tidak benar, ya, Mom. Pemberian paracetamol sebelum pemberian vaksin justru tidak disarankan karena dapat mengurangi efektivitas vaksin.
Kondisi Demam Setelah Imunisasi yang Patut Diwaspadai
Pada beberapa kondisi, demam setelah imunisasi memerlukan penanganan yang tepat dari dokter. Berikut adalah tanda-tanda yang perlu diwaspadai pada bayi demam setelah imunisasi:
- Demam terjadi pada bayi berusia di bawah 3 bulan
- Demam lebih dari 40°C
- Demam berlangsung lebih dari 3 hari
- Bayi memiliki riwayat kejang demam sebelumnya
- Bayi mengalami perubahan perilaku, misalnya jadi sering mengantuk dan tidak mau menyusu.
Bila kondisi di atas terjadi pada Si Kecil, Willow Mom perlu memeriksakannya ke rumah sakit. Penanganan lebih lanjut perlu dilakukan agar demam tidak menyebabkan komplikasi yang membahayakan Si Kecil. Adapun jika Si Kecil tiba-tiba mengalami kejang, Willow Mom dapat melakukan langkah pertolongan pertama untuk kejang demam pada bayi. Setelah itu, segera bawa ia ke dokter atau telepon ambulans ke rumah sakit.
Bayi demam setelah imunisasi merupakan hal yang normal dan umumnya tidak perlu dikhawatirkan. Namun, Willow Mom tetap harus memerhatikan kondisi Si Kecil setelah imunisasi. Bila ia demam, ukur suhu tubuhnya secara berkala dan awasi perilakunya. Bila perlu, lakukan konsultasi dengan dokter sebelum melakukan imunisasi, terutama jika Si Kecil memiliki kondisi kesehatan khusus yang menyebabkan penurunan fungsi sistem imun tubuh.
Same In Category
- Yuk, Siapkan Perlengkapan Musim Hujan untuk Si Kecil
- Yuk, Pelajari Cara Mempercepat Pembukaan 1 Ke 10 Agar Persalinan Lancar
- Yuk, Ketahui Posisi Tidur Bayi agar Tidak Gumoh!
- Yuk, Kenali Cara Mendeteksi dan Penyebab Bayi Terlilit Tali Pusar
- Yuk, Kenalan dengan Metode Gentle Birth!
- Yang Cepat Tak Selalu Baik, Ini Bahaya Bayi Duduk Sebelum Waktunya
- Willow Mom, Ini Dia Cara Mengatasi Biang Keringat Pada Bayi
- Waspadai Penyakit yang Timbul setelah Anak Berenang
- Waspadai Ancaman Hepatitis Akut Misterius yang Menyerang Anak
- Waspada! Mengenal Cacar Monyet, Wabah yang Berasal dari Afrika
Related Blogs By Tags
- Yuk, Siapkan Perlengkapan Musim Hujan untuk Si Kecil
- Yuk, Ketahui Posisi Tidur Bayi agar Tidak Gumoh!
- Yang Cepat Tak Selalu Baik, Ini Bahaya Bayi Duduk Sebelum Waktunya
- Willow Mom, Ini Dia Cara Mengatasi Biang Keringat Pada Bayi
- Waspadai Penyakit yang Timbul setelah Anak Berenang
- Waspadai Ancaman Hepatitis Akut Misterius yang Menyerang Anak
- Waspada! Kulit Bayi Rentan Infeksi Jamur saat Musim Hujan
- Waspada Obesitas pada Bayi, Ini Cara Mengatasinya!
- Wajib Intip! Gejala dan Cara Atasi Napas Grok Grok pada Bayi
- Wajarkah Berkeringat saat Menyusui? Ini Sebabnya!
Leave A Comment