Mual dan muntah menjadi pertanda awal ibu sudah hamil, lho!
Morning Sickness adalah salah satu gejala kehamilan yang paling 'terkenal'. Maksudnya, gejala ini termasuk gejala yang paling umum bagi seorang wanita yang baru mengandung. Diperkirakan 70 persen hingga 80 persen wanita hamil mengalami morning sickness.
Morning Sickness mengacu pada mual dan muntah yang diduga disebabkan oleh hormon kehamilan. Istilah morning sickness tampaknya agak 'menyesatkan', karena mual dan/atau muntah yang mungkin ibu hamil alami bisa menyerang kapan saja sepanjang hari.
Kapan Morning Sickness Dimulai?
Morning sickness kerap distereotipkan dengan wanita hamil yang mual dan muntah di pagi hari, padahal kebanyakan para ibu hamil justru mengalami gejala yang beragam. Ada yang sering muntah, ada yang mual sepanjang hari, dan ada pula yang hanya mual yang dipicu oleh bau atau makanan tertentu.
Disebut morning sickness karena banyak wanita mengalami gejala paling parah di pagi hari. Namun, banyak yang lebih suka menyebutnya anytime sickness, karena rasa mual bisa datang dan pergi (atau bahkan lebih buruk di waktu lain, misalnya di malam hari).
Morning sickness paling sering dimulai sekitar minggu ke 6 kehamilan, meskipun beberapa ibu melaporkan merasakan mual sejak usia kehamilan 4 minggu (yaitu hanya 2 minggu setelah pembuahan).
Minggu ke 4 kehamilan adalah saat menstruasi akan dimulai. Kebanyakan wanita memiliki hasil tes kehamilan positif pada usia kehamilan 5 hingga 6 minggu (biasanya 1 hingga 2 minggu setelah jatuh tempo menstruasi). Gejalanya mungkin dimulai dengan ringan sekitar 6 minggu.
Morning sickness berbeda untuk setiap orang, tetapi gejala biasanya mencapai puncaknya sekitar minggu ke delapan hingga ke 10 kehamilan. Tingkat hCG yang tertinggi terjadi pada minggu-minggu itu, Mom. Oleh karena itu, orang dengan kadar hCG yang lebih tinggi (seperti mereka yang mengharapkan kehamilan kembar) mungkin lebih mungkin mengalami morning sickness yang lebih parah.
Kapan Morning Sickness Berakhir?
Bagi sebagian besar ibu hamil, morning sickness mulai berangsur membaik sekitar minggu ke-12 hingga ke-14 (sekitar awal trimester kedua). Mengutip Healthline, hampir semua ibu hamil melaporkan bahwa gejalanya hilang sepenuhnya dalam waktu 16 hingga 20 minggu, meskipun hingga 10 persen wanita mengalami mual hingga melahirkan. Kadang-kadang, rasa mual muncul kembali pada trimester ketiga saat bayi bertambah besar dan menekan perut dan usus (yang membuat pencernaan tidak nyaman).
Penyebab Morning Sickness
Para ilmuwan masih belum sepenuhnya memahami apa yang menyebabkan morning sickness atau mengapa beberapa orang hamil hanya merasa sedikit mual sementara yang lain muntah. Dikutip dari Parents, teori utama adalah bahwa hormon kehamilan hCG, serta estrogen, mulai meningkat di dalam tubuh dan memicu serangkaian respons, termasuk mual dan muntah.
Beberapa peneliti berpendapat bahwa morning sickness mungkin merupakan cara tubuh melindungi janin yang sedang tumbuh dengan membersihkan tubuh dari segala sesuatu yang berpotensi beracun. Hal ini mungkin terkait keengganan atau kepekaan terhadap makanan tertentu terhadap bau yang sebelumnya tidak mengganggu ibu hamil.
Hal penting lainnya yang perlu diperhatikan adalah lagi-lagi morning sickness tidak hanya terjadi di pagi hari. Ibu hamil mungkin merasa mual kapan saja sepanjang hari. Mual di pagi hari mungkin juga dipicu oleh faktor-faktor seperti bau, makanan tertentu, panas, stres, dan banyak lagi.
Cara Mengatasi Morning Sickness
Meskipun morning sickness adalah bagian normal dari kehamilan yang sehat, bukan berarti tidak ada cara mengatasinya agar bisa mengurangi rasa mual dan frekuensi muntah. Ada beberapa trik dan perawatan yang dapat dicoba untuk membantu meredakannya. Berikut caranya:
- Hindari makanan, minuman, dan bau-bauan yang membuat mual
- Daripada makan tiga kali dalam porsi besar, makanlah beberapa kali dalam porsi kecil sepanjang hari
- Cobalah makanan pereda mual, seperti biskuit asin, jahe, atau permen asam
- Tetap terhidrasi, minum lebih dari 2,5 liter per hari
- Jangan langsung berbaring setelah makan
Pencegahan Morning Sickness
Morning sickness dapat dicegah dengan menghindari makanan yang bisa memicu rasa mual, seperti makanan yang terlalu pedas, panas, atau yang mengandung banyak gula. Selain itu, ibu hamil juga dianjurkan untuk makan secara perlahan, dalam porsi lebih sedikit, tetapi lebih sering.
Saat merasa mual, ibu hamil dapat mengonsumsi makanan yang asin, roti bakar, pisang, jagung, biskuit, perasan lemon, atau produk minuman dan makanan yang mengandung jahe. Jika ibu hamil merasa perlu mengonsumsi obat antimual, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
Same In Category
- Yuk, Siapkan Perlengkapan Musim Hujan untuk Si Kecil
- Yuk, Pelajari Cara Mempercepat Pembukaan 1 Ke 10 Agar Persalinan Lancar
- Yuk, Ketahui Posisi Tidur Bayi agar Tidak Gumoh!
- Yuk, Kenali Cara Mendeteksi dan Penyebab Bayi Terlilit Tali Pusar
- Yuk, Kenalan dengan Metode Gentle Birth!
- Yang Cepat Tak Selalu Baik, Ini Bahaya Bayi Duduk Sebelum Waktunya
- Willow Mom, Ini Dia Cara Mengatasi Biang Keringat Pada Bayi
- Waspadai Penyakit yang Timbul setelah Anak Berenang
- Waspadai Ancaman Hepatitis Akut Misterius yang Menyerang Anak
- Waspada! Mengenal Cacar Monyet, Wabah yang Berasal dari Afrika
Related Blogs By Tags
- Yuk, Pelajari Cara Mempercepat Pembukaan 1 Ke 10 Agar Persalinan Lancar
- Yuk, Kenali Cara Mendeteksi dan Penyebab Bayi Terlilit Tali Pusar
- Yuk, Kenalan dengan Metode Gentle Birth!
- Warna Urin Ibu Hamil Berubah-Ubah, Apa Sebabnya?
- Ukuran Perut Ibu Hamil Kecil, Berbahayakah Bagi Janin?
- Ukuran Kaki Ibu Hamil Bisa Berubah, Apakah Permanen?
- Tips Merangsang Bayi Lebih Aktif Dalam Kandungan
- Tips Atasi Lapar Tapi Tidak Selera Makan saat Hamil Muda
- Tes Kehamilan di Malam Hari, Apakah Hasilnya Akurat?
- Terasa Nyeri di Bawah Pusar saat Hamil? Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya
Leave A Comment