Welcome, Mom/Dad!
google_button Or please Login / Register!
Tantrum pada Anak Ternyata Punya Manfaat Positif, Lho!

Tantrum pada Anak Ternyata Punya Manfaat Positif, Lho!

Hal yang paling menantang ketika memiliki balita adalah ketika mereka sedang tantrum, setuju?

Hampir semua balita pasti pernah tiba-tiba menangis dan mengamuk tanpa sebab, atau biasa dikenal dengan istilah tantrum. Bahkan buat beberapa ibu, anak yang tantrum bukan merupakan pemandangan aneh lagi. Ya, tantrum memang sangat sering terjadi pada balita, khususnya anak usia 2 atau 3 tahun.


Bicara soal tantrum, Willow Mom pasti pusing dibuatnya. Terlebih, tantrum biasanya terjadi tanpa alasan jelas. Hal sepele bisa saja memicu tantrum pada anak, dan parahnya, Si Kecil tantrum tanpa mengenal tempat dan waktu sehingga dapat membuat Willow Mom bingung mesti berbuat apa, panik, hingga akhirnya memarahi Si Kecil.


Namun, tantrum tidak selamanya berdampak negatif pada anak lho, Mom. Percaya atau tidak, tantrum ternyata juga punya dampak positif bagi kesehatan mental Si Kecil. Apa saja? Berikut penjelasannya seperti dikutip dari Parents.com.


Melepas Emosi dan Stres


Tahukah Willow Mom, saat Si Kecil menangis, ia juga mengeluarkan hormon kortisol atau hormon stres dalam tubuhnya. Air mata juga membantu menurunkan tekanan darah serta menenangkan perasaannya. Karena itu, umumnya setelah tantrum, suasana hati (mood) balita akan jadi jauh lebih baik.


Jadi, saat Si Kecil sedang tantrum, Willow Mom tidak perlu langsung emosional dan buru-buru menyuruhnya diam. Biarkan ia menangis hingga tantrumnya mereda tanpa mengganggu prosesnya. Yang perlu diperhatikan, jika anak mengamuk sambil berguling-guling pastikan tempatnya aman dan jauhi barang-barang yang bisa membahayakan atau membuat balita jadi terluka.


Tidur Lebih Nyenyak


Di usia balita, anak belum bisa mengungkapkan emosinya dengan cara tepat. Tantrum jadi salah satu cara Si Kecil untuk menyalurkan emosinya. Saat balita selesai dengan tantrumnya dan emosinya sudah mereda, ia akan menjadi tenang kembali. Hal ini juga akan bisa membantunya tidur lebih nyenyak di malam hari.


Mempererat Hubungan Anak dan Orang Tua


Saat anak tantrum, menangis, bergulingan di lantai, mengamuk, atau menyuruh Anda menjauh dari dirinya, jangan memarahi atau bahkan melakukan kekerasan fisik padanya sekadar untuk membuatnya tenang. Pasalnya, tantrum selalu dilakukan di depan orang yang dianggap aman dan nyaman oleh Si Kecil, seperti orang tuanya atau anggota keluarga dewasa yang sangat dekat dengannya.


Sebaliknya, untuk mengatasinya, Willow Mom harus menunjukkan emosi positif, seperti tetap berbicara dengan pelan dan memberinya pelukan hangat. Hal itu justru lebih efektif untuk menenangkannya dan membuat Si Kecil merasa diterima. Dengan begitu, usai tantrum, ia akan merasa jauh lebih dekat dengan Anda.


Belajar Mengekspresikan Perasaannya


Memang, menghadapi anak yang sedang tantrum bisa bikin Anda kesal. Namun, tantrum merupakan proses Si Kecil untuk bisa mengungkapkan perasaannya. Tantrum merupakan ekspresi dirinya untuk menolak perkataan atau keinginan Anda, hanya ia belum bisa melakukannya dengan cara tepat. Karena itu, Willow Mom sebaiknya membantu Si Kecil menghadapi rasa kecewanya. Dengan begitu, ia akan tahu cara yang tepat untuk mengekspresikan perasaannya tanpa perlu tantrum.


Belajar Menerima Kata "Tidak"


Umumnya, balita tantrum karena orang tua menolak keinginannya. Tidak usah merasa bersalah jika Anda berkata "tidak" dan menolak kemauan Si Kecil, kemudian ia langsung menangis dan mengamuk tidak jelas. Sebaliknya, mengatakan "tidak" pada anak akan membuatnya belajar mengenai batasan perilaku yang bisa diterima dan tidak oleh Anda sebagai orang tuanya. Dari sini, ia akan mulai memahami bagaimana mesti bereaksi dengan benar untuk bisa menerima kata "tidak".


Itulah manfaat anak tantrum yang bisa dilihat dari segi positifnya ya Mom. Sabar dulu, hadapi dengan tenang.


Leave A Comment