Welcome, Mom/Dad!
google_button Or please Login / Register!
Anak Rajin Sikat Gigi, Kenapa Masih Bisa Berlubang?

Anak Rajin Sikat Gigi, Kenapa Masih Bisa Berlubang?

Salah satu penyebabnya, masih memberikan susu setelah anak sikat gigi di malam hari, lho.

Menggosok gigi dua kali sehari menjadi rutinitas yang sudah dibiasakan sejak kecil, sebagai upaya menjaga kebersihan mulut dan mencegah gigi berlubang. Rutinitas ini pun telah dibiasakan sejak anak tumbuh gigi, dan dilengkapi agenda rutin berkunjung ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali.


Tapi, kenapa ya anak masih bisa mengalami gigi berlubang meski rajin menggosok gigi sesuai anjuran? Wah, Willow Mom and Dad bisa stres dan jadi overthinking, nih! Kira-kira, apa yang salah sampai anak rajin sikat gigi, tapi giginya masih berlubang.


Ada beberapa hal yang harus diperhatikan jika si Kecil mengalami hal ini, Mom. Karena, bisa jadi ada satu hal yang lolos dari perhatian Willow Mom. Tenang, Willowbabyshop.com telah siapkan beberapa alasan mengapa gigi si Kecil berlubang meski rajin gosok gigi. Baca yuk, Mom!


Adanya Unsur Genetik pada Anak


Banyak yang bertanya-tanya, apakah gigi berlubang juga sebuah penyakit keturunan? Jawabannya, iya. Mengutip dari laman the super dentist, yang harus digaris bawahi adalah risiko kerentanan gigi dapat diturunkan. Genetika menyumbang hingga 65% kerusakan gigi atau kecenderungan gigi lainnya.


Ada baiknya, orang tua juga rutin ke dokter gigi untuk memeriksakan kondisinya. Sehingga, jika ada hal yang mampu memunculkan kecenderungan sakit gigi, bisa segera diketahui dan menjadi langkah preventif untuk menjaga kesehatan gigi si Kecil. 


Tidak Berhenti Makan dan Minum Setelah Sikat Gigi di Malam Hari


Coba diingat lagi, apakah Willow Mom memberikan susu formula, serta minuman manis setelah anak selesai gosok gigi di malam hari? Jika iya, maka saatnya mengubah kebiasaan ini ya, Mom.


ASI dan susu formula juga memiliki kandungan gula di dalamnya. Mengutip dari laman innovative pediatric dentistry, memberikan susu setelah anak sikat gigi akan membuat gula menempel di gigi selama sepuluh atau 12 jam. Dengan kata lain, sikat gigi sebelum tidur akan percuma jika masih meminum sesuatu yang manis setelahnya.


Yuk, mulai sekarang coba untuk tidak memberikan apapun selain air putih setelah anak sikat gigi di malam hari.


Konsumsi Gula dan Karbohidrat secara Berlebih


Kita sepakat, jika konsumsi gula berlebih dapat memicu munculnya bakteri dan masuk ke celah gigi, sehingga mengakibatkannya berlubang. Namun, belum banyak yang tahu jika konsumsi karbohidrat secara berlebih juga bisa memicu kerusakan gigi. Saat anak-anak mengonsumsi sesuatu yang mengandung gula atau pati, bakteri di mulut memakan karbohidrat dan melepaskan asam yang mampu mengikis enamel.


Melansir dari laman innovativepediatricdentisty, semakin lama karbohidrat menempel di gigi, semakin lama pula air liur mengembalikan mineral yang telah hilang dari gigi, sehingga menyebabkan kerusakan gigi dan pada akhirnya, gigi berlubang.


Ada Makanan yang Nyangkut di Gigi


Permen, biskuit, roti, dan buah kering rentan tersangkut di gigi karena sulit dibersihkan. Beda halnya dengan yogurt ataupun es krim, meskipun sama-sama mengandung gula. Itulah mengapa, penting bagi orangtua mengajarkan cara menyikat gigi yang benar kepada si Kecil.


Dijelaskan pada laman raising children, ajarkan anak menggosok gigi dengan gerakan melingkar kecil. Sikat seluruh sisi setiap gigi dan gusi, lalu bagian belakang dan depan pada semua permukaan kunyah. Sikat selama 2 menit. Jangan lupa untuk selalu memeriksa bagian gusi dan langit-langit untuk menghindari makanan yang tersangkut.


Hindari Menggunakan Alat Makan yang Sama dengan Anak


Thesuperdentist.com menyebutkan bahwa Willow Mom memiliki kemungkinan untuk menurunkan resiko gigi berlubang lebih besar kepada anak. Itulah mengapa, saat hamil Willow Mom juga harus rutin memeriksakan kondisi gigi, dan memastikan gigi tetap bersih dan sehat. Berbagi minuman yang sama, atau menggunakan alat makan yang sama dengan anak juga mampu menyebabkan gigi berlubang melalui perpindahan air liur. Wah, sebuah informasi yang sangat bermanfaat!


Pilih Pasta Gigi yang Mengandung Fluoride


Kandungan fluoride dalam pasta gigi dianggap mampu mencegah kerusakan gigi berlubang. Namun, penggunaan fluoride secara berlebih juga kurang baik lho, Mom. Parents.com menyebutkan bahwa, anak-anak di bawah usia 2 atau 3 tahun tidak boleh menggunakan pasta gigi yang mengandung fluoride, karena, alih-alih diludahkan, besar kemungkinan anak akan menelannya. Gunakan pasta gigi fluoride yang aman untuk si Kecil. Willow Mom juga bisa berkonsultasi dengan dokter gigi untuk mendapatkan arahan yang dibutuhkan.


Bentuk Gigi yang Berbeda


Setiap orang mempunyai bentuk gigi yang sama. Namun, ukuran dan bentuk gigi setiap orang berbeda-beda. Kondisi inilah yang mampu memicu gigi berlubang pada anak. Adanya sela-sela gigi yang lebih besar akibat ukuran dan bentuk gigi yang berbeda akan memudahkan plak menumpuk. Segera kunjungi dokter gigi untuk mendapat tindakan yang dibutuhkan, dan mencegah gigi berlubang.


Pemenuhan vitamin dan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh juga harus menjadi perhatian ya, Mom. Jangan lupa, biasakan untuk kontrol ke dokter gigi secara rutin.


Leave A Comment