Welcome, Mom/Dad!
google_button Or please Login / Register!
Apakah Aman Mewarnai Kuku Bayi dengan Kuteks?

Apakah Aman Mewarnai Kuku Bayi dengan Kuteks?

Mewarna kuku bayi dengan kutek memang terlihat menggemaskan ya, Mom. Tapi, apakah ini aman dilakukan?

Saat menggunakan cat kuku, bayi kecil mama mungkin tertarik melihat warna-warna cantik dari cat kuku. Maka tidak jarang, para ibu pun turut menghias kuku tangan dan kaki si Kecil. Namun, apakah cat kuku aman untuk bayi?


Nah, bila Willow Mom termasuk orangtua yang suka menghias kuku si Kecil, simak dulu ulasan Willowbabyshop.com tentang apakah aman mewarnai kuku bayi dengan kuteks.


Apakah Aman Mewarnai Kuku Bayi dengan Kuteks?


Kuteks bebas racun (toxin-free) banyak dijual di pasaran. Namun apakah kuteks jenis ini aman untuk bayi? Cat kuku bebas racun juga tidak bisa dibilang bebas bahan kimia berbahaya. Menurut para ilmuwan dan ahli yang telah meneliti cat kuku dan efeknya, banyak produsen yang tidak mencantumkan bahan kimia apa saja yang terkandung dalam kuteks. Tidak jarang, bahan kimia tersebut berbahaya bagi orang dewasa dan juga bayi.


Karena itu, kuteks tidak aman untuk bayi, ya, Mom. Bayi sering memasukkan jari tangan ke dalam mulut. Ini adalah salah satu perkembangan sensorik bayi. Saat kukunya diwarnai dengan cat kuku, bayi akan perlahan-lahan menelan cat tersebut dan menyerap bahan kimia berbahaya. Bayi juga memiliki kulit yang lebih lembut dibandingkan orang dewasa. Ini berarti kulit mereka dapat menyerap lebih banyak cat kuku, sehingga membawa bahan kimia langsung ke dalam kulit.


Bahan kimia dalam cat kuku juga dikenal sebagai bahan kimia yang disebut pengganggu endokrin. Ini bisa sangat berbahaya bagi tubuh yang sedang berkembang. Cat kuku dengan beberapa bahan kimia tingkat tinggi juga diketahui menyebabkan mimisan dan ruam. Dalam beberapa kasus, kuteks bisa menyebabkan cacat lahir, asma, atau masalah lainnya.


Kapan Willow Mom Boleh Mengecat Kuku Tangan dan Kaki Bayi?


Bayi cenderung memasukkan jari tangan dan kaki ke dalam mulutnya. Jadi, Willow Mom sebaiknya menghindari mewarnai atau mengecat kuku bayi selama tahun pertama kehidupannya.


Willow Mom bisa mengecat kuku bayi saat ia sudah tidak lagi mengisap ibu jari atau bahkan jarinya. Hal ini untuk menghindari tertelannya cat kuku. Mengisap jempol biasanya berhenti saat bayi berusia antara 2 hingga 4 tahun. Di usia ini, Willow Mom juga bisa menjelaskan kepada si Kecil bahwa cat kuku hanya untuk kuku dan tidak untuk dimakan. Di bawah usia 2 tahun, tidak disarankan mengecat kuku bayi.


Bahan Kimia pada Kuteks yang Mungkin Berbahaya bagi Bayi


Menurut daftar dari U.S. Food and Drug Administration, kuteks mengandung beberapa bahan kimia berbahaya, di antaranya:


  1. Formaldehida atau formalin. Bisa membuat kuku menjadi rapuh dan mudah retak, serta dapat menimbulkan reaksi alergi dan iritasi pada kulit.
  2. Toluene. Zat kimia yang juga digunakan dalam pengencer cat, pewangi, dan cairan pembersih rumah tangga. Bila terhirup dapat menimbulkan pusing dan sakit kepala.
  3. Dibutyl Phthalate. Zat kimia yang sering dihubungkan dengan cacat lahir dan gangguan perkembangan janin.
  4. Formaldehida Resin. Pengeras dan pengering kuku dalam kuteks ini diketahui dapat meningkatkan resiko terjadinya kanker.
  5. Camphor. Selain bisa membuat kuku berubah warna menjadi kuning, paparan camphor yang terlalu sering juga bisa mempengaruhi sistem saraf.


Tips Aman Memakai Kutek Untuk Balita


Agar aman, sebaiknya kuteks disimpan di tempat tertutup yang jauh dari jangkauan balita. Dengan begitu, Willow Mom bisa selalu mengawasi setiap kali balita memakai kuteks.


Saat memakaikan kuteks pada balita, selalu lakukan di ruangan terbuka dengan ventilasi udara yang baik agar uap kimia dari kuteks tidak menumpuk dan terhirup oleh Si kecil. Nah, untuk balita kecil yang masih suka memasukkan tangan ke dalam mulut, Moms bisa memakaikan kuteks di jari kaki yang lebih sulit dijangkau dan dimainkan.


Itu penjelasan tentang apakah aman mewarnai kuku bayi dengan kuteks. Meski membuat jari tampak cantik, penggunaan kuteks pada bayi sebaiknya tidak dilakukan, ya, Ma.


Leave A Comment