Welcome, Mom/Dad!
google_button Or please Login / Register!
Dongeng Time: Raksasa yang Egois

Dongeng Time: Raksasa yang Egois

Dahulu kala, di sebuah desa yang damai terletak di tengah-tengah hutan lebat, hiduplah seorang raksasa yang sangat besar dan kuat bernama Grimbane.

Grimbane adalah raksasa yang egois dan serakah. Dia tidak peduli dengan siapa pun selain dirinya sendiri. Setiap hari, dia berjalan-jalan di hutan untuk mencari makanan, dan dia tidak segan-segan untuk merusak tanaman dan tumbuhan yang tumbuh subur.


Pada suatu hari, Grimbane sedang berjalan-jalan di hutan ketika dia melihat sekelompok penduduk desa yang sedang bekerja keras di ladang mereka. Mereka tengah menanam tanaman untuk panen musim gugur. Grimbane tersenyum jahat dan mendekati mereka.


Grimbane: (dengan nada sombong) "Apa yang kalian lakukan di sini? Apakah ini adalah ladang milikmu?"


Petani: (terkejut) "Tidak, ini ladang kami, Grimbane. Kami bekerja keras untuk menanam makanan kami sendiri."


Grimbane: (merendahkan) "Apa? Kalian ingin makanan? Aku lebih berhak atas makanan ini daripada kalian. Aku adalah raksasa yang lebih kuat!"


Petani: (berani) "Tapi Grimbane, jika kalian mengambil semua makanan ini, kami akan kelaparan. Tolong biarkan kami memiliki hasil kerja keras kami sendiri."


Grimbane: (menertawakan mereka) "Kalian berani meminta padaku untuk tidak mengambil makanan ini? Aku tidak peduli dengan kelaparan kalian. Aku akan mengambil semua tanaman ini dan menikmatinya sendiri!"


Grimbane pun mulai merusak tanaman-tanaman yang telah ditanam oleh para petani dengan kasar. Petani-petani itu sangat sedih dan marah melihat kerusakan yang dia lakukan.


Petani: (berbisik kepada yang lain) "Kita harus mencari cara untuk menghentikannya. Kita tidak bisa terus menderita akibat perilakunya yang egois."


Mereka pun pergi mencari dukun desa, seorang bijaksana yang dihormati oleh seluruh masyarakat. Dukun desa ini memiliki kekuatan untuk berbicara dengan makhluk-makhluk besar seperti Grimbane.


Dukun Desa: (setelah diberitahu tentang masalah ini) "Kita harus mencoba berbicara dengan Grimbane dan membuatnya sadar akan kesalahannya. Mungkin kita bisa mengubahnya."


Petani: "Kami akan mencoba, dukun."


Mereka kembali ke hutan dan mencari Grimbane. Saat mereka menemukannya, mereka mencoba untuk berbicara dengannya.


Petani: "Grimbane, kami datang dengan tawaran. Kami ingin berbagi hasil panen kami denganmu, tetapi tolong hentikan pengrusakan tanaman kami."


Grimbane: (masih sombong) "Mengapa aku harus berbagi? Aku tidak butuh bantuan kalian!"


Dukun Desa: "Grimbane, mendekatlah. Aku punya sesuatu yang ingin kubicarakan denganmu."


Setelah berbicara panjang lebar dengan Grimbane, dukun desa berhasil membuat raksasa tersebut menyadari kesalahan dan keegoisannya. Grimbane akhirnya setuju untuk berbagi hasil panen dengan para petani dan berjanji untuk tidak merusak tanaman mereka lagi.


Dengan demikian, Grimbane belajar bahwa kebaikan dan kerja sama lebih berharga daripada keegoisan. Ia mulai menjalani kehidupan yang lebih baik dan membantu masyarakat desa ketika mereka membutuhkan bantuan. Dan desa itu menjadi lebih makmur dan damai, semua berkat perubahan hati Grimbane yang egois.


Leave A Comment