Kerokan memang sudah menjadi tradisi di Indonesia ya, Willow Mom. Tapi, apakah boleh jika bayi di kerok?
Willow Mom tentu familiar dengan kerokan, salah satu istilah dalam tradisi turun-temurun yang ada di masyarakat Indonesia. Kerokan sendiri merupakan suatu metode yang bisa melebarkan pembuluh darah di area yang dikerok. Hal tersebut membuat hawa panas dalam tubuh akan keluar sehingga melepaskan faktor antiradang dan menyamankan tubuh.
Meski begitu, kerokan juga bisa menyebabkan peradangan di area kulit, nyeri pada kulit yang dikerok, hingga menyebabkan kulit berdarah. Hal ini tampak dari munculnya jejak merah yang bisa digolongkan sebagai keadaan inflamasi. Artinya, pembuluh darah kapiler yang tadinya sempit dan kosong kini melebar dan terisi oleh darah.
Lalu, bagaimana jika bayi dikerok layaknya orang dewasa walaupun ia tampak diam dan tenang? Dari sisi medis, bayi dikerok sangat tidak disarankan karena akan berisiko mengalami 2 hal. Pertama adalah proses kerokan yang bisa menimbulkan rasa nyeri, luka, dan bengkak pada lokasi kerokan karena kulit yang masih tipis.
Risiko kedua adalah penggunaan zat atau minyak untuk kerokan yang diberikan pada bayi. Zat atau minyak yang dipakai juga dapat menyebabkan iritasi kulit dan peradangan pada kulit anak. Parahnya lagi luka yang muncul akibat kerokan bisa menjadi media kuman penyebab infeksi seperti bakteri atau virus untuk masuk.
Kapan Si Kecil Boleh Dikerok?
Sebenarnya tidak ada batasan pasti usia anak boleh dikerok. Namun, semakin bertambah usia, semakin aman anak dikerok. Hanya saja, perlu dipastikan lagi apakah kerokan benar-benar bermanfaat untuk meredakan sakit anak.
Orang tua pun perlu memahami bahwa terapi tradisional yang aman buat orang dewasa belum tentu aman buat anak. Pemberian terapi tradisional pada bayi dan anak sebaiknya dikonsultasikan dulu pada dokter. Masih banyak metode alami lainnya yang bisa Willow Mom gunakan untuk membantu meringankan gejala sakit pada anak dan mengurangi rasa tidak nyaman yang dialami Si Kecil.
Jika muncul gejala bayi Anda mengalami masalah kesehatan ringan, Willow Mom bisa berikan cukup ASI atau air minum agar ia tidak dehidrasi. Selain itu, Willow Mom juga bisa berikan kompres dengan air hangat atau air dingin sesuai dengan kondisi Si Kecil. Jika bayi sudah bisa makan MPASI, Moms pun bisa siapkan makanan seperti sup yang bisa menghangatkan tubuhnya.
Salah satu makanan yang bisa Willow Mom berikan adalah sup ayam. Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam CHEST Journal menyebutkan bahwa kombinasi bahan-bahan tertentu, seperti sayuran dan lemak, bisa memiliki efek anti peradangan.
Hal ini tentunya akan membantu mengurangi infeksi saluran pernapasan bagian atas yang merupakan gejala flu biasa. Namun, apabila kondisi bayi tidak kunjung membaik, segera bawa Si Kecil ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat, ya.
Same In Category
- Yuk, Siapkan Perlengkapan Musim Hujan untuk Si Kecil
- Yuk, Pelajari Cara Mempercepat Pembukaan 1 Ke 10 Agar Persalinan Lancar
- Yuk, Ketahui Posisi Tidur Bayi agar Tidak Gumoh!
- Yuk, Kenali Cara Mendeteksi dan Penyebab Bayi Terlilit Tali Pusar
- Yuk, Kenalan dengan Metode Gentle Birth!
- Yang Cepat Tak Selalu Baik, Ini Bahaya Bayi Duduk Sebelum Waktunya
- Willow Mom, Ini Dia Cara Mengatasi Biang Keringat Pada Bayi
- Waspadai Penyakit yang Timbul setelah Anak Berenang
- Waspadai Ancaman Hepatitis Akut Misterius yang Menyerang Anak
- Waspada! Mengenal Cacar Monyet, Wabah yang Berasal dari Afrika
Related Blogs By Tags
- Yuk, Siapkan Perlengkapan Musim Hujan untuk Si Kecil
- Yuk, Ketahui Posisi Tidur Bayi agar Tidak Gumoh!
- Yang Cepat Tak Selalu Baik, Ini Bahaya Bayi Duduk Sebelum Waktunya
- Willow Mom, Ini Dia Cara Mengatasi Biang Keringat Pada Bayi
- Waspadai Penyakit yang Timbul setelah Anak Berenang
- Waspadai Ancaman Hepatitis Akut Misterius yang Menyerang Anak
- Waspada! Kulit Bayi Rentan Infeksi Jamur saat Musim Hujan
- Waspada Obesitas pada Bayi, Ini Cara Mengatasinya!
- Wajib Intip! Gejala dan Cara Atasi Napas Grok Grok pada Bayi
- Wajarkah Berkeringat saat Menyusui? Ini Sebabnya!
Leave A Comment