Pada suatu waktu, di sebuah desa yang indah, tinggalah seorang anak laki-laki bernama Rama. Rama adalah seorang anak yang nakal, suka bermain-main dan suka membuat kekacauan di desa. Meskipun begitu, dia memiliki hati yang baik dan selalu membantu orang lain saat mereka membutuhkan.
Suatu pagi, Rama berjalan-jalan di hutan dekat desa. Di tengah hutan, dia bertemu dengan seorang nenek tua yang kesulitan membawa ember air yang berat. Nenek itu terlihat lelah dan kesulitan untuk berjalan.
Nenek: (nafas tersengal-sengal) "Hai, anak muda! Bisakah kamu membantu nenek mengangkat ember air ini?"
Rama: "Hmm, baiklah nenek, tapi kamu harus memberi aku permen sebagai imbalannya."
Nenek: "Tentu, tentu saja, anak muda. Aku akan memberimu permen jika kamu membantuku."
Rama dengan senang hati membantu nenek itu mengangkat ember airnya dan berjalan bersamanya menuju rumahnya. Setibanya di rumah nenek, Rama diberi permen seperti yang dijanjikan.
Rama: "Terima kasih, nenek! Permen ini rasanya enak sekali!"
Nenek: "Kamu adalah anak yang baik hati, Rama. Meskipun nakal, kamu selalu membantu orang lain. Semoga kebaikanmu akan membawa kebahagiaan untukmu."
Rama tersenyum dan pergi dari rumah nenek. Di perjalanan pulang, dia bertemu dengan seorang petani tua yang sedang berusaha menyusun tumpukan jerami yang rimbun.
Petani: "Hei, anak muda! Bisakah kamu membantu saya menyusun tumpukan jerami ini?"
Rama: "Tentu, tapi saya ingin makanan ringan sebagai imbalannya."
Petani: "Baiklah, kamu akan mendapatkan makanan ringan setelah membantuku."
Rama dengan cepat membantu petani menata jerami. Setelah selesai, petani itu memberi Rama beberapa makanan ringan sebagai ucapan terima kasih.
Rama: "Terima kasih, Pak Petani! Makanan ringan ini lezat sekali!"
Petani: "Kamu adalah anak yang baik dan berbudi, Rama. Teruslah melakukan kebaikan."
Rama melanjutkan perjalanannya dan kali ini bertemu dengan seorang anak kecil yang menangis di tepi jalan.
Anak Kecil: "Hei, tolong bantu aku! Aku tersesat dan tidak tahu jalan pulang!"
Rama: "Tentu, tapi kamu harus memberiku mainan sebagai imbalannya."
Anak Kecil: "Baiklah, aku akan memberikan mainanku jika kamu membantuku."
Rama dengan lembut menghibur anak kecil itu dan membawanya pulang ke desanya dengan selamat. Setibanya di rumah anak kecil, dia memberi Rama mainan favoritnya.
Anak Kecil: "Terima kasih, Rama! Kamu adalah orang yang baik hati."
Rama: "Senang bisa membantu. Sekarang jangan pernah takut untuk meminta bantuan."
Hari berlalu, dan Rama terus melakukan kebaikan di sekitar desanya. Dia belajar bahwa membantu orang lain bukan hanya untuk mendapatkan imbalan, tetapi karena itulah yang seharusnya dilakukan. Rama pun semakin hari semakin menjadi anak yang baik hati dan murah hati, dan semua orang di desa menghargai sifat baiknya.
Dan itulah kisah Sang Anak Nakal yang Baik Hati, yang menunjukkan bahwa meskipun awalnya nakal, Rama belajar tentang kebaikan dan kemurahan hati, yang membuatnya dicintai oleh semua orang di desanya.
Same In Category
- Yuk, Siapkan Perlengkapan Musim Hujan untuk Si Kecil
- Yuk, Pelajari Cara Mempercepat Pembukaan 1 Ke 10 Agar Persalinan Lancar
- Yuk, Ketahui Posisi Tidur Bayi agar Tidak Gumoh!
- Yuk, Kenali Cara Mendeteksi dan Penyebab Bayi Terlilit Tali Pusar
- Yuk, Kenalan dengan Metode Gentle Birth!
- Yang Cepat Tak Selalu Baik, Ini Bahaya Bayi Duduk Sebelum Waktunya
- Willow Mom, Ini Dia Cara Mengatasi Biang Keringat Pada Bayi
- Waspadai Penyakit yang Timbul setelah Anak Berenang
- Waspadai Ancaman Hepatitis Akut Misterius yang Menyerang Anak
- Waspada! Mengenal Cacar Monyet, Wabah yang Berasal dari Afrika
Related Blogs By Tags
- Yuk, Siapkan Perlengkapan Musim Hujan untuk Si Kecil
- Yuk, Ketahui Posisi Tidur Bayi agar Tidak Gumoh!
- Yang Cepat Tak Selalu Baik, Ini Bahaya Bayi Duduk Sebelum Waktunya
- Willow Mom, Ini Dia Cara Mengatasi Biang Keringat Pada Bayi
- Waspadai Penyakit yang Timbul setelah Anak Berenang
- Waspada! Kulit Bayi Rentan Infeksi Jamur saat Musim Hujan
- Waspada Obesitas pada Bayi, Ini Cara Mengatasinya!
- Wajib Intip! Gejala dan Cara Atasi Napas Grok Grok pada Bayi
- Wajarkah Berkeringat saat Menyusui? Ini Sebabnya!
- Wajarkah Bayi Suka Menggigit Selimut?
Leave A Comment