Welcome, Mom/Dad!
google_button Or please Login / Register!
Kenali Fase Terrible Two pada Anak dan Cara Mengatasinya

Kenali Fase Terrible Two pada Anak dan Cara Mengatasinya

Pernahkah Mom mendengar kata Terrible Two? Ini biasanya disebutkan saat anak berumur dua tahun menunjukkan hal-hal yang tidak biasa dan mulai membuat Mom kewalahan.

Tidak terasa ya, Mom, sekarang si Kecil sudah berusia 2 tahun. Namun, apakah Willow Mom pernah mendengar istilah terrible two? Di fase ini, Willow Mom and Dad kerap dibuat kewalahan oleh Si Kecil karena suasana hati dan perilakunya yang begitu cepat berubah. Cari tahu arti terrible two sekaligus cara menghadapinya di artikel ini.


Apa Itu Fase Terrible Two?


Terrible two adalah istilah yang menggambarkan perubahan suasana hati dan perilaku anak pada usia 2 tahun yang condong pada perilaku negatif, seperti sering mengamuk, menantang, dan frustasi hingga tantrum. 


Misalnya di menit pertama, si Kecil akan asyik bermain dengan mainannya. Lalu tidak lama kemudian, ia bisa merasa kesal dengan mainannya tersebut karena ada alasan yang merasa sulit untuk dipecahkan. Si Kecil yang merasa kesal ini bisa saja langsung menangis atau berteriak-teriak. 


Fase terrible two pun tidak harus terjadi tepat saat anak berusia 2 tahun. Biasanya fase ini terjadi sejak usia 1,5 tahun dan berakhir sendiri di usia 4 tahun.


Apa Penyebab Terrible Two?


Boleh dibilang fase terrible two terjadi karena anak-anak di usia ini masih bersifat egosentris dan merasa semua hal berpusat pada dirinya. Di sisi lain, anak-anak di usia ini tengah bergelut dengan ketergantungan mereka pada orangtua dan mulai belajar untuk ‘mandiri’. Ia ingin melakukan segala sesuatunya seorang diri, tapi di lain sisi mereka diharapkan untuk mengikuti aturan atau arahan yang telah ditentukan orangtuanya.


Selain itu, anak-anak mulai memahami lebih banyak ucapan daripada yang dapat mereka ungkapkan sehingga si Kecil juga tidak dapat secara gamblang mengungkapkan keinginan dan kebutuhannya yang bisa membuat mereka jadi frustrasi. 


Nah, hal ini merupakan faktor yang berkontribusi pada emosi dan perilaku yang sulit ditafsirkan oleh orang tua. Meski begitu, fase terrible two merupakan bagian yang normal dari perkembangan anak-anak usia dini karena ini adalah saatnya bagi anak mengalami perubahan besar pada motorik, intelektual, sosial, dan emosionalnya. 


Cara Mengatasi Fase Terrible Two


Perkembangan anak usia 2 tahun semakin meningkat. Kemampuan berbahasanya juga bertambah. Si Kecil sudah bisa menyampaikan keinginannya karena sekarang ia sudah dapat merangkai 2 kata sederhana. Selain itu, anak usia 2 tahun semakin aktif dan menyukai aktivitas fisik misalnya melompat, berlari, bahkan bergelantungan.


Ketika anak memasuki fase terrible two, yang bisa Willow Mom lakukan adalah tetap tenang menghadapi perilaku si Kecil. Berikut beberapa hal yang bisa membantu Willow Mom untuk mengatasi fase terrible two.


  1. Mengatur Jadwal Tidur

    Anak yang terlalu mudah lelah bisa menjadi rewel dan tantrum. Oleh karena itu, buatlah jadwal tidur dan aturlah sekonsisten mungkin. Mengatur jadwal tidur bisa membantu menjaga suasana hati si Kecil agar tetap stabil. Pada usia 2 tahun, total waktu tidurnya dalam sehari yaitu sekitar 13 jam, termasuk tidur siang.

  2. Biasakan si Kecil Memilih Sendiri

    Willow Mom bisa memberi dua pilihan untuk si Kecil ketika menawarkan sesuatu. Misalnya saat waktu ngemil, daripada menanyakan camilan apa yang mereka inginkan, lebih baik minta si Kecil untuk memilih antara apel atau jeruk.
    Tujuannya adalah untuk mengajarkan anak memilih tanpa membuat mereka kewalahan dengan terlalu banyak pilihan. Dengan belajar memilih, si Kecil juga akan melatih keterampilan decision making-nya dan menumbuhkan rasa tanggung jawab atas pilihannya tersebut.

  3. Buat Jadwal Makan Teratur

    Ketika si Kecil merasa lapar, bisa jadi ia akan mudah rewel dan tantrum. Oleh karena itu, Willow Mom harus membuat jadwal untuk makan utama dan makanan selingannya secara teratur.
    IDAI menyebutkan idealnya dalam sehari, anak perlu mengonsumsi makanan utama tiga kali, dan satu sampai dua kali untuk makanan selingan. Hindari kebiasaan ngemil terlalu sering karena bisa menyebabkan anak tidak merasa lapar saat waktu makannya tiba.

  4. Jauhkan Si Kecil dari Benda Berbahaya

    Saat dalam fase terrible two, anak bisa saja menangis, merengek, bahkan melempar barang yang ada di sekitarnya.
    Menurut penelitian, tantrum yang umum terjadi pada anak laki-laki maupun perempuan ini akan berlangsung sekitar 5 menit atau kurang dari itu. Untuk mencegah hal yang tidak diinginkan, Willow Mom bisa menjauhkan si Kecil dari benda-benda berbahaya, seperti barang pecah belah atau barang yang keras dan lancip. 

  5. Puji Perilaku Baik si Kecil

    Memuji perilaku si Kecil dapat menumbuhkan rasa percaya diri dan kesadaran diri pada anak. Dengan menggunakan pujian, Willow Mom menunjukkan kepada si Kecil cara berpikir dan berbicara yang baik.
    Willow Mom juga bisa membantu si Kecil untuk bangga pada dirinya sendiri ketika ia berhasil melakukan hal yang positif. Misalnya dengan memberi pujian, “Wah, anak Mama hebat sudah bisa mengambilkan barang ini untuk Mama. Terima kasih ya!”

  6. Jangan Memukul atau Memarahi Si Kecil

    Sangat wajar apabila Mama ikut merasa frustrasi melihat perilaku si Kecil pada fase terrible two. Meski demikian, jangan memukul atau memarahi anak jika ia sedang tantrum.
    Si Kecil mudah meniru orang lain, jika Mama memukul atau memarahi anak, ia malah bisa mengikuti perbuatan buruk tersebut.
    Jadi ketika Willow Mom melihat si Kecil berulah nakal, misalnya, melempar mainannya ke tembok, Mama bisa ajak si Kecil bicara dari hati ke hati, seperti “Nak, kenapa? Kamu marah sama Mama karena Mama minta kamu mandi dulu atau kesal karena mainannya nggak bisa nyala?”
    Setelah si Kecil menjawabnya, Willow Mom bisa berkata, “Mainannya jangan dilempar-lempar ya, nak. Nanti kalo rusak, kamu nggak bisa mainin lagi, lho.. Kalau mainannya pecah terus kena Mama atau Papa nanti luka, dong? Kalau kamu marah sama Mama, yuk, kita ngobrol aja.”

  7. Alihkan Perhatian

    Cara mengatasi terrible two yang lain yaitu dengan mengalihkan perhatian anak. Ketika si Kecil mulai merengek, menangis, atau tantrum, Willow Mom bisa alihkan perhatiannya dengan menunjukkan hal-hal yang lucu dan menarik.
    Sebagai contoh, ketika anak merengek ingin dibelikan mainan mobil-mobilan di suatu supermarket, Willow Mom bisa menggendongnya dan membawa ke sudut lain seperti tempat ikan dan bilang ke si Kecil, “Wah, ikannya banyak ya! Lihat tuh ada yang masih di dalam akuarium!”

  8. Tetap Konsisten

    Pada fase terrible two, akan ada momen si Kecil menangis bahkan berguling-guling di depan toko makanan meminta Willow Mom membelikan permen. Saat ada di posisi ini, Willow Mom harus tenang dan tetap konsisten. Cukup bawa anak ke luar dari situasi itu, tunggu sampai si Kecil tenang dengan sendirinya. 


Itu dia beragam cara yang bisa Willow Mom lakukan untuk mengatasi fase terrible two. Meskipun fase ini adalah hal yang normal dan bisa mereda seiring waktu, tapi Willow Mom harus tetap waspada jika perilaku anak mulai di luar batas. Contohnya jika saat tantrum anak suka membenturkan kepala, memukul, dan menyakiti diri sendiri. Perilaku tersebut sudah berbahaya dan tidak boleh dibiarkan. Bila sudah seperti itu, Willow Mom harus konsultasikan dengan dokter anak agar mendapat penanganan lebih lanjut.


Leave A Comment