Welcome, Mom/Dad!
google_button Or please Login / Register!
Penyebab Perut Kedutan saat Hamil, Apa Ada Dampak dan Bahayanya?

Penyebab Perut Kedutan saat Hamil, Apa Ada Dampak dan Bahayanya?

  • reifita
  • Article
  • 2023-07-10
  • 14759
  • 0
Willow Mom sering merasakan kedutan di perut selama hamil? Lalu, apa kedutan ini terjadi di awal atau sepanjang kehamilan?

Perut kedutan saat hamil bisa terjadi di awal kehamilan. Kondisi ini terkadang membuat para ibu hamil khawatir dengan kondisi bayinya. Bicara soal kehamilan, setiap ibu hamil memang bisa merasakan perubahan dan tanda yang berbeda. Jangan langsung menganggap perut kedutan sebagai kondisi tidak normal karena kebanyakan tanda kehamilan memang unik.


Perut kedutan dapat menandakan kondisi bayi sehat karena aktif bergerak. Sebaliknya, kondisi ini mungkin perlu dikhawatirkan bila disertai gejala lain, seperti pendarahan atau demam.


Kenapa Perut Berdetak seperti Jantung saat Hamil?


Selama kehamilan, perut yang mengalami kedutan dan terasa berdetak seperti jantung adalah hal yang sering terjadi. Sensasi berdetak atau berdenyut yang dialami perut saat hamil tak lain disebabkan oleh pembuluh darah. Hal ini terjadi karena denyut nadi di aorta perut berjalan membawa darah kaya oksigen dari jantung, ke tengah dada, dan kemudian ke perut.


Denyut aorta tersebut akan lebih terasa pada trimester kedua dan trimester ketiga kehamilan. Selain itu, selama kehamilan jumlah darah yang beredar di seluruh tubuh akan meningkat secara signifikan dan pembuluh darah akan menjadi lebih rileks. Itulah alasan kenapa perut terasa berdetak seperti jantung saat hamil. Namun, jangan sampai salah mengartikan sebagai detak jantung janin. Untuk memastikannya, Willow Mom perlu melakukan pemeriksaan kehamilan menggunakan USG.


Penyebab Perut Kedutan saat Hamil


Perut kedutan saat hamil tidak dirasakan semua ibu hamil. Berikut 7 penyebab perut kedutan saat hamil:


  1. Bayi Cegukan dalam Kandungan

    Beberapa ibu hamil menggambarkan cegukan janin dalam kandungan seperti perut kedutan atau berdenyut mirip kejang otot. Cegukan dapat diamati melalui pemeriksaan ultrasonografi (USG).
    Kondisi ini sendiri biasanya terjadi di akhir trimester pertama atau awal trimester kedua. Cegukan yang dialami janin adalah gerakan kecil yang dilakukan diafragma saat bayi mulai berlatih bernapas.
    Saat bayi menarik napas, cairan ketuban akan masuk ke paru-paru sehingga membuat diafragma berkontraksi dan mengakibatkan cegukan. Menurut wellness leader Melanie Santos, penyebab cegukan ini masih belum diketahui secara pasti. Sebuah teori berpendapat bahwa cegukan janin berperan dalam proses pematangan organ paru-paru.

  2. Janin Bergerak

    Sebagian besar wanita akan merasa perut kedutan di usia kehamilan 16 minggu. Penyebabnya bisa karena janin bergerak.
    Menurut National Health Services (NHS), gerakan bayi biasanya dirasakan ibu sekitar usia kehamilan 16 sampai 24 minggu. Pada kehamilan pertama, kedutan perut ini mungkin baru dirasakan setelah usia kehamilan 20 minggu.
    Gerakan janin dalam kandungan menandakan bayi aktif dan sehat. Sedikit gerakan dapat menandakan adanya infeksi atau masalah kehamilan lainnya.

  3. Peregangan Otot

    Otot-otot perut dan rahim dapat meregang sepanjang kehamilan. Hal ini bertujuan untuk menyiapkan ruang untuk bayi tumbuh.
    Saat otot meregang, ibu hamil bisa merasakan kedutan di area perut. Beberapa mungkin akan terasa seperti otot kejang hingga menyebabkan rasa sakit.
    Nyeri dan otot kejang karena meregang adalah kondisi yang normal selama kehamilan. Namun, bila kondisi ini disertai pendarahan atau demam, ibu hamil perlu segera ke dokter untuk mendapatkan penanganan medis.

  4. Perut Kembung

    Perut kembung merupakan salah satu keluhan umum pada wanita hamil. Penyebabnya karena peningkatan kadar hormon progesteron dalam tubuh.
    Hormon ini dapat menyebabkan otot-otot di usus menjadi rileks, sehingga memperlambat sistem pencernaan dan menyebabkan penumpukan gas. Melansir dari Medical News Today, keluhan ini biasanya lebih sering muncul pada trimester pertama, dan mungkin bertambah buruk selama trimester ketiga.
    Saat perut menjadi kembung, ibu hamil mungkin akan merasakan kedutan di area sekitarnya. Untuk menghindari perut kembung, kita bisa menjaga pola makan dan rutin melakukan aktivitas fisik selama hamil.

  5. Kontraksi Palsu

    Kontraksi selama kehamilan juga bisa menyebabkan perut kedutan. Memasuki trimester kedua kehamilan, kontraksi bisa terjadi dan bisa bikin perut nyeri.
    Kontraksi yang terjadi ini dikenal dengan kontraksi palsu atau Braxton Hicks. Kontraksi palsu dapat terjadi karena kondisi janin yang aktif dalam kandungan. Saat bayi bergerak dan masuk panggul, kontraksi ini juga bisa terjadi kembali.
    Selain itu, kontraksi palsu bisa disebabkan hubungan seksual, melakukan aktivitas tinggi, atau kurang asupan cairan selama kehamilan. Penyebab kontraksi palsu ini tidak ada kaitannya dengan tanda jelang persalinan.
    Kontraksi palsu umumnya terjadi dengan intensitas yang tidak beraturan, tidak bisa diprediksi, dan jarang terjadi. Selain kedutan, perut akan terasa kram dan mengencang ketika disentuh. Kontraksi mungkin hilang ketika ibu hamil berpindah posisi.

  6. Bayi Kaget

    Bayi dalam kandungan dapat merespons rangsangan eksternal, lho. Mereka bisa mendengar suara, gerakan ibu, cahaya, dan tekanan yang terjadi di perut.
    Saat menerima rangsangan ini, bayi mungkin akan terkejut dan bergerak. Perut ibu hamil bisa mengalami kedutan dengan interval yang cepat dan tiba-tiba.

  7. Pergerakan Tali Pusar

    Bayi dalam kandungan bisa terlilit oleh tali pusar. Beberapa bayi memiliki tali pusar dengan panjang dan tidak biasa, yang sering kali menyebabkan lehernya terlilit berkali-kali.
    Bayi yang terlilit tali pusar biasanya akan lebih aktif. Mereka tanpa sengaja akan melepaskan lilitan dengan bergerak dan berpindah posisi.
    Pergerakan yang terjadi pada bayi selama periode ini bisa terasa oleh ibu hamil. Perut akan kedutan karena bayi bergerak di dalam kandungan.


Apakah Kedutan di Perut saat Hamil itu Berbahaya?


Perut kedutan saat hamil yang disebabkan oleh pergerakan janin termasuk kondisi yang normal dan bukan suatu tanda bahaya bagi kehamilan. Gerakan janin sangat penting untuk setiap kehamilan yang sehat. Gerakan itu adalah satu-satunya cara seorang ibu dapat mengetahui bagaimana keadaan si Kecil di dalam perut.


Justru sebaliknya, ibu hamil perlu khawatir dan mewaspadai bila janin tidak bergerak atau mengalami penurunan gerakan dan kekuatan tendangan. Gerakan abnormal yang terjadi mungkin dapat disebabkan oleh adanya komplikasi kehamilan seperti masalah dengan plasenta, rahim, atau tali pusar. Namun, bila Willow Mom ragu tidak ada salahnya untuk segera konsultasi dan memeriksakan diri ke dokter sebelum terlambat


Kapan Harus ke Dokter?


Perut kedutan saat hamil adalah kondisi normal. Namun, hal ini bisa menjadi tanda yang serius dan butuh penanganan medis lho, Willow Mom. Berikut beberapa kondisi yang harus diperhatikan ketika perut kedutan dan ibu hamil perlu ke dokter:


  1. Demam
  2. Mengalami kesulitan bernapas
  3. Mual dan muntah hebat
  4. Penurunan berat badan saat hamil
  5. Kulit tampak menguning
  6. Nyeri dada
  7. Pendarahan atau keluar darah di dalam tinja


Demikian penjelasan mengenai perut kedutan saat hamil yang merupakan salah satu pertanda normal untuk kehamilan Willow Mom.


Leave A Comment