Welcome, Mom/Dad!
google_button Or please Login / Register!
Ciri-Ciri Anak Overstimulasi karena Terlalu Banyak Screen Time, Jangan Diabaikan Mom

Ciri-Ciri Anak Overstimulasi karena Terlalu Banyak Screen Time, Jangan Diabaikan Mom

  • reifita
  • Article
  • 2023-07-07
  • 1007
  • 0
Anak-anak yang kecanduan bermain gadget dapat menyebabkan sistem sarafnya sensitif dan terlalu terstimulasi atau sangat terangsang (overstimulasi). Hal ini dapat menyebabkan otak berada dalam keadaan stres kronis dan secara efektif mempersingkat lobus frontal.

Tak hanya itu, hal ini juga bisa menciptakan sejumlah gejala yang meniru atau memperburuk gangguan kesehatan mental, pembelajaran, dan perilaku. Istilah ini kerap disebut dengan Electronic Screen Syndrome. Electronic Screen Syndrome dipopulerkan pertama kali oleh Victoria Dunckley untuk menggambarkan gangguan disregulasi. Kondisi ini dapat memanifestasikan diri anak seperti cepat marah, cemas, depresi, mengamuk, gangguan di sekolah, gangguan di rumah, bahkan gangguan dengan teman sebaya.


Apa Itu Overstimulasi?


Dilansir dari laman Very Well Family, overstimulasi sendiri terjadi ketika anak-anak dibanjiri oleh lebih banyak pengalaman, sensasi, suara, dan aktivitas, daripada yang bisa mereka atasi. Misalnya bayi baru lahir mungkin mulai menangis setelah pertemuan keluarga di mana mereka dipeluk oleh banyak orang dewasa.


Ketika anak mengalami overstimulasi, mereka sering merasa kewalahan dan lelah. Akibatnya, tindakan mereka harus ditafsirkan sebagai permohonan untuk waktu istirahat dan bukan tindakan yang perlu diberikan hukuman. Karena itu, orang tua perlu menyadari bahwa hal terbaik untuk anak yang terlalu terstimulasi adalah sedikit waktu tenang di lingkungan.


Ciri Anak Overstimulasi karena Screen Time


Ada beberapa tanda anak overstimulasi karena screen time berdasarkan usianya, Willow Mom. Dilansir dari Very Well Family, berikut ini deretannya.


Ciri pada balita atau anak prasekolah:

  1. Banyak menangis tanpa bisa mengungkapkan kata-kata untuk menggambarkan perasaan mereka
  2. Menolak untuk melakukan hal-hal kecil seperti mengenakan sabuk pengaman atau mengambil gelas yang jatuh
  3. Tampak lelah dan kesal
  4. Melemparkan diri ke lantai sambil menangis atau marah


Ciri pada anak usia sekolah:

  1. Berlarian tanpa alasan
  2. Bertindak di luar karakter atau kepribadian mereka
  3. Tampak mengantuk atau terlalu lelah
  4. Menjadi agresif atau liar
  5. Menjadi sangat kesal


Cara Mengatasi Anak yang Overstimulasi


Ada beberapa hal yang bisa Willow Mom lakukan untuk mengatasi anak yang mengalami overstimulasi. Kalau penasaran, berikut ini deretannya:


  1. Menenangkan balita atau anak prasekolah yang overstimulasi

    Langkah pertama untuk menenangkan balita atau anak prasekolah yang overstimulasi adalah dengan tetap menenangkan diri sendiri. Kalau Willow Mom kesal atau tegang, ini hanya akan menyebabkan emosi anak semakin meningkat.
    Setelahnya, kurangi kebisingan atau aktivitas yang ada di sekitar anak. Matikan televisi dan bawa anak ke kamar tidur. Lalu, lalukan sesuatu yang tenang bersama seperti meringkuk atau membaca buku.
    Ketika anak siap untuk berbicara dengan Willow Mom, bantu mereka mengungkapkan perasaannya dengan kata-kata. Tanyakan dengan suara tenang apa yang membuat mereka merasa terganggu.
    Jawaban mereka akan memberi informasi penting tentang preferensi anak dan mencegah overstimulasi di masa mendatang. Willow Mom mungkin harus menunggu sampai mereka siap untuk berbicara.

  2. Menenangkan anak usia sekolah yang overstimulasi

    Di usia ini, Willow Mom bisa sarankan anak untuk pergi ke tempat yang tenang dan beristirahat. Willow Mom juga bisa minta anak untuk membaca atau mendengarkan musik yang tenang di kamar.
    Saat bicara dengan anak usia ini, mereka akan memberitahu Willow Mom penyebab mengapa mereka merasa kesal. Bimbing mereka dengan lembut ketika mengidentifikasi perasaannya. 

  3. Batasi teknologi

    Pelaku overstimulasi bisa saja berasal dari teknologi berupa televisi, komputer, tablet, dan ponsel. Secara umum, anak-anak di bawah usia 2 tahun tidak boleh menggunakan gadget jenis apapun.
    Sementara itu, waktu terbaik screen time untuk anak usia 2 sampai 5 tahun tidak boleh melebihi dari 1 jam per hari. Orang tua juga harus menghindari memberikan gadget sebagai cara untuk menenangkan anak.

Leave A Comment