Welcome, Mom/Dad!
google_button Or please Login / Register!
7 Ciri Hernia pada Bayi yang Harus Diwaspadai

7 Ciri Hernia pada Bayi yang Harus Diwaspadai

Apa benar hernia disebabkan oleh cara memotong pusar?

Tahukah Willow Mom bahwa hernia umbilikalis bisa dialami oleh si kecil juga? Hernia pada bayi biasanya ditandai dengan benjolan di sekitar pusar. Berbagai faktor risiko bisa jadi penyebab kondisi ini, namun tenang Willow Mom, ini tidak membahayakan kok.


Benjolan pada pusar ini bisa terjadi karena otot di sekitar perut atau pusar tidak menutup dengan sempurna. Makanya bagian dari usus atau jaringan lemak menyodok area di sekitar pusar bayi sehingga terjadilah hernia pada bayi. Yuk, cari tahu penyebab dan cara mengobatinya di bawah ini.


Apa Itu Hernia pada Bayi?


Hernia atau biasa juga disebut sebagai turun berok dapat terjadi pada anak. Kondisi ini terjadi ketika bagian organ atau jaringan di dalam tubuh mendorong bukaan atau area dinding otot yang lemah. Dorongan dari lingkaran usus di dalam perut yang membuat munculnya tonjolan atau benjolan pada area tubuh tertentu. Perlu untuk diketahui bahwa hernia pada anak perempuan maupun laki-laki merupakan cukup umum terjadi. Bahkan, ada kemungkinan bayi prematur lahir dengan kondisi ini.


Ciri-Ciri Hernia pada Bayi


Ciri-ciri yang mungkin dirasakan si kecil yang menderita hernia adalah, antara lain:


  1. Munculnya Benjolan

    Pada hernia inguinalis, biasanya orang tua mulai sadar ketika tampak benjolan di sekitar buah zakar atau lipat paha bayi. Sedangkan pada hernia umbilikalis, pusar bayi akan tampak bodong atau menonjol dibandingkan normalnya.
    Benjolan ini muncul terutama saat bayi menangis, batuk, dan bersin. Namun, benjolan dapat hilang sendiri ketika bayi tenang.

  2. Perut Kembung dan Kencang

    Perut yang teraba kencang bisa menjadi ciri bayi terkena hernia. Karena itu, jika bayi rewel karena kondisi perut yang demikian, dapat dicurigai mereka mengalami hernia.
    Pasalnya bila hernia tidak dapat didorong kembali ke perut, kemungkinan lengkung usus tersangkut di titik lemah otot perut. Hal ini dapat menyebabkan keluhan berupa perut kembung dan kencang. 

  3. Muntah

    Selain perut kembung dan kencang, masalah pencernaan lain yang dapat timbul, yaitu muntah. Hal ini juga disebabkan oleh tersangkutnya lengkung usus pada lubang penyebab hernia.

  4. Nyeri Perut

    Salah satu ciri hernia pada bayi adalah nyeri perut. Normalnya, nyeri perut tidak terjadi pada hernia yang masih dapat dikembalikan isinya ke dalam perut.
    Bila nyeri perut terjadi, berarti telah terjadi penyempitan pada organ isi hernia ataupun terhentinya aliran darah pada jaringan dalam hernia tersebut. 

  5. Demam

    Demam bukanlah gejala khas dari hernia. Namun, jika bayi mengalami demam dan tampak ada kemerahan di sekitar benjolannya, mungkin ini tanda bahaya dari hernia di mana ada bagian yang terjepit.

  6. Bayi Gelisah, Mudah Rewel, atau Sering Menangis

    Bayi yang tampak gelisah, rewel, dan sering menangis dapat mengindikasikan bahwa ada yang tidak nyaman pada tubuhnya. Karena itu, ini bisa menjadi tanda hernia pada bayi, baik itu laki-laki maupun perempuan.
    Benjolan yang muncul memang umumnya tidak menyebabkan nyeri. Tetapi pada kondisi tertentu, apabila ada bagian yang terjepit, maka timbul keluhan nyeri hebat dan rasa yang tidak nyaman.

  7. Kemerahan atau Perubahan Warna di Sekitar Hernia

    Kemerahan atau perubahan warna di sekitar hernia dapat terjadi akibat terjepitnya lengkung usus atau terhentinya aliran darah pada isi hernia tersebut.
    Jika menemukan benjolan di lipat paha atau di sekitar pusar, ada baiknya segera ke dokter terdekat untuk konfirmasi diagnosis dan mendapatkan terapi.


Dampak Hernia pada Bayi


Hernia pada bayi ini biasanya tidak menimbulkan efek yang berbahaya. Mengutip Nation Wide Children's sekitar 80 persen hernia umbilikal akan sembuh dengan sendirinya. Tetapi, jika hernia tidak tertutup saat anak menginjak usia 4 tahun, ia mungkin harus menjalani perawatan medis. Dokter pun biasanya akan menunggu hingga anak mencapai usia tersebut sebelum melakukan tindakan medis.


Namun, kita bisa langsung memeriksakan bayi ke dokter bila:


  1. Bayi merasakan sakit di area sekitar pusar yang menonjol
  2. Bayi muntah yang disertai dengan benjolan yang membesar
  3. Benjolan di pusar menjadi lebih besar atau berubah warna
  4. Pusar akan terasa sangat sakit ketika ditekan
  5. Dokter akan memeriksa hernia pada bayi secara fisik dan memastikan apakah benjolan bisa kembali dimasukkan ke dalam perut (reducible) atau sudah ajeg pada tempatnya (incarcerated).


Jika sudah ajeg, kondisi ini lebih serius karena mungkin membuat kerusakan permanen pada jaringan di dalam perut atau menghambat aliran darah. Dokter bisa merekomendasikan pemeriksaan X-ray atau ultrasound di area perut untuk memastikan tidak ada komplikasi akibat hernia pada bayi.


Terapi untuk Mengatasi Hernia


Untuk menangani hernia, bisa dengan jalan operasi. Tindakan operasi ini bertujuan untuk menutup lubang dari prosesus vaginalis yang terbuka, sehingga mencegah keluarnya kembali bagian organ. Tindakan mendorong untuk mengembalikan bagian organ yang keluar mungkin bisa dilakukan, tetapi ini hanya bersifat sementara dan tidak disarankan pada kondisi yang sudah parah. 


Tentunya tindakan mendorong ini harus dilakukan oleh dokter. Dan apabila tidak berhasil, maka harus dilakukan tindakan operasi. Dengan mengenali ciri-ciri hernia pada bayi, orang tua bisa lebih mewaspadai penyakit tersebut. Jangan ragu untuk berkonsultasi kepada dokter terkait kondisi hernia, terutama jika memiliki bayi laki-laki yang lahir secara prematur atau berat badan lahir rendah. 


Itu dia Moms penyebab dan cara mengobati hernia pada bayi. Jika Moms masih ragu apakah benjolan itu hernia atau bukan, segera konsultasi ke dokter ya.


Leave A Comment