Tertidur sambil nenen bagi bayi merupakan sebuah kenyamanan. Nah, kalau bayi tidak mau lepas nenen saat tidur, apakah perlu dibiarkan atau harus stop ya, Willow Mom?
Menyusui hingga bayi tertidur dan mereka enggak melepas nenen memang membuat busui kerepotan. Alih-alih mata yang mengantuk, dengan kondisi nenen yang tidak mau dilepas pun para ibu jadi sulit melakukan hal lain termasuk tidur dengan nyaman.
Kelihatannya kebiasaan tersebut memang biasa-biasa saja dan tidak mengganggu ya, Willow Mom. Khususnya ketika bayi baru lahir karena mereka memang memiliki ritme menyusui yang lebih intens sejak lahir.
Bila Bayi Tidak Mau Lepas Nenen saat Tidur
Meski sangatlah melelahkan karena kurang tidur, tetapi para ibu tetap bersemangat di awal-awal fase ini. Apalagi, terbangun di malam hari dan menyusui bayi di hari-hari awal menjadi bagian penting untuk membangun dan mempertahankan suplai ASI dan memastikan bayi yang baru lahir mendapatkan semua ASI yang mereka butuhkan untuk tumbuh dan berkembang, seperti dikutip dari laman La Leche.
Bagi sebagian besar ibu, ini artinya ASI harus dikeluarkan sekitar 2-3 jam sekali di minggu-minggu awal. Meskipun beberapa bayi mungkin tidur untuk waktu yang lebih lama dalam semalam, bayi akan bangun beberapa kali dalam semalam untuk menyusu.
Hal ini baik-baik saja untuk mencegah saluran tersumbat dan menjaga suplai ASI sebenarnya. Tetapi, kalau bayi yang nenen tidak mau melepasnya tentu akan membuat istirahat Willow Mom khususnya di malam hari jadi kurang berkualitas.
Ya, bagi bayi, menyusu terutama sebelum tidur merupakan kebiasaan yang membuat rileks, ya. Tetapi, sayangnya ini memang bukan cara terbaik agar membuat bayi tidur nyenyak dan tidak menjadi kebiasaan rutin yang perlu dilakukan ya, Willow Mom.
Menyusui hingga bayi tertidur lelap merupakan salah satu momen paling ajaib saat di masa-masa awal menjadi orangtua. Namun, saat bayi bertumbuh, mereka dapat bergantung pada kebiasaan menyusu sebelum tidur untuk tidur. Hal ini disebut feed-to-sleep atau nursing-to-sleep yang dapat mengakibatkan tidur yang terganggu bagi semua orang.
Untuk bayi baru lahir, tertidur selama atau setelah menyusu merupakan respons alami terhadap perut yang penuh dengan susu. Studi menunjukkan bahwa ASI yang diekspresikan pada malam hari mengandung tingkat bahan kimia pemicu tidur yang lebih tinggi daripada di siang hari.
Banyak bayi yang lebih kecil menganggap menyusui sangat menenangkan dan waktu yang tepat untuk menjalin ikatan dengan ibunya, seperti dikatakan Sujay Kansagra, MD selaku director of the Pediatric Neurology Sleep Medicine Program di Duke University Medical Center.
Karena bayi pada tahap baru lahir terbangun dalam waktu yang sangat singkat, kira-kira hanya satu jam pada awalnya, menyusui dapat menghabiskan dua pertiga dari jendela kecil tersebut. Seiring bertambahnya usia bayi, mereka mungkin masih tertidur saat menyusui. Dan ini sangatlah normal, seperti dikatakan Susie Menkes, PhD, CPSC, CCBS, certified pediatric sleep specialist di Healthy Little Sleepers, seperti dikutip dari laman Very Well Family.
Namun, jika mereka hanya bisa tidur dengan bantuan susu, bayi mungkin telah mengembangkan feed-to-sleep association. Ini merupakan istilah untuk menggambarkan ketergantungan bayi pada pemberian ASI sebagai langkah penting sebelum tidur.
Artinya, anak mengasosiasikan proses tertidur dengan menyusu dan akan membutuhkan rutinitas tersebut setiap kali dia bangun di malam hari untuk kembali tidur. Tercatat bahwa feed-to-sleep association ini terjadi setelah bayi berusia lebih dari 4 hingga 6 bulan ketika mereka mengalami lompatan perkembangan.
Namun, feed-to-sleep association ini masih menjadi masalah jika anak terbangun beberapa kali dalam semalam karena mereka tidak tahu bagaimana menenangkan diri untuk kembali tidur. Dalam situasi ini, bayi sering kali tidak lapar, hanya menggunakan menyusui untuk kembali tidur. Ini dapat menyebabkan mereka sering terbangun dan tidur yang terganggu baik untuk bayi dan juga ibu.
Untuk menghentikan pola tersebut, sebaiknya Willow Mom meletakkan bayi di tempat tidur dalam keadaan mengantuk tetapi tidak tertidur. Kemudian, jangan panik jika bayi tertidur saat makan makan. Dan, tetapkan rutinitas waktu tidur yang baik sebagai langkah penting.
Idealnya, berikan durasi menyusu sebelum mereka waktu tidur. Jadikan rutinitas baru tersebut sebagai bagian dari keseharian dan ingatlah untuk melakukannya secara konsisten karena konsistensi merupakan kunci keberhasilan.
Semoga informasinya membantu ya, Willow Mom.
Same In Category
- Yuk, Siapkan Perlengkapan Musim Hujan untuk Si Kecil
- Yuk, Pelajari Cara Mempercepat Pembukaan 1 Ke 10 Agar Persalinan Lancar
- Yuk, Ketahui Posisi Tidur Bayi agar Tidak Gumoh!
- Yuk, Kenali Cara Mendeteksi dan Penyebab Bayi Terlilit Tali Pusar
- Yuk, Kenalan dengan Metode Gentle Birth!
- Yang Cepat Tak Selalu Baik, Ini Bahaya Bayi Duduk Sebelum Waktunya
- Willow Mom, Ini Dia Cara Mengatasi Biang Keringat Pada Bayi
- Waspadai Penyakit yang Timbul setelah Anak Berenang
- Waspadai Ancaman Hepatitis Akut Misterius yang Menyerang Anak
- Waspada! Mengenal Cacar Monyet, Wabah yang Berasal dari Afrika
Related Blogs By Tags
- Yuk, Siapkan Perlengkapan Musim Hujan untuk Si Kecil
- Yuk, Ketahui Posisi Tidur Bayi agar Tidak Gumoh!
- Yang Cepat Tak Selalu Baik, Ini Bahaya Bayi Duduk Sebelum Waktunya
- Waspadai Penyakit yang Timbul setelah Anak Berenang
- Waspadai Ancaman Hepatitis Akut Misterius yang Menyerang Anak
- Waspada! Kulit Bayi Rentan Infeksi Jamur saat Musim Hujan
- Waspada Obesitas pada Bayi, Ini Cara Mengatasinya!
- Warna Urin Ibu Hamil Berubah-Ubah, Apa Sebabnya?
- Wajib Intip! Gejala dan Cara Atasi Napas Grok Grok pada Bayi
- Wajarkah Berkeringat saat Menyusui? Ini Sebabnya!
Leave A Comment