Welcome, Mom/Dad!
google_button Or please Login / Register!
5 Bahaya ASI yang Tidak Dikeluarkan dari Payudara Ibu

5 Bahaya ASI yang Tidak Dikeluarkan dari Payudara Ibu

Tahukah Willow Mom akan bahaya ASI yang tidak dikeluarkan dari payudara secara berkala?

Ada banyak alasan yang mengharuskan seorang ibu menyusui untuk memompa ASI-nya. Jika tidak, ada beberapa potensi bahaya ASI yang tidak dikeluarkan dari payudara ibu. Biasanya, memompa ASI dari payudara merupakan pilihan dari ibu itu sendiri. Di sisi lain, bisa juga didasari oleh situasi yang tidak memungkinkannya untuk menyusui langsung dari payudara.


Terlepas dari alasannya, tidak banyak yang tahu bahwa terdapat beberapa bahaya ASI yang tidak dikeluarkan dari payudara. Hal tersebut khususnya untuk ibu yang baru mulai menyusui bayinya pertama kali.


Bahaya ASI yang Tidak Dikeluarkan dari Payudara Ibu Menyusui


Nah, apabila Willow Mom termasuk ibu baru dan belum memiliki pengalaman seputar menyusui, wajib tahu beberapa bahaya ASI yang tidak dikeluarkan dari payudara. Berikut ini beberapa di antaranya:


  1. Payudara Bengkak

    Salah satu bahaya ASI yang tidak dikeluarkan dari payudara atau ketika Willow Mom menunda untuk memompanya, yaitu bisa membuat payudara membesar dan terasa tidak nyaman.
    Perempuan yang berada pada masa menyusui bisa mengalami pembengkakan payudara setidaknya sekali di luar periode post partum (masa nifas) karena adanya peningkatan aliran darah di payudara.
    Aliran darah yang meningkat bisa membantu payudara Willow Mom menghasilkan banyak ASI, tetapi kondisi ini juga dapat menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan. Pembengkakan payudara juga dapat terjadi karena para ibu baru tidak bisa memompa payudara secara berkala.
    Kondisi tersebut pun bisa terjadi ketika Willow Mom merasa tidak nyaman menyusui di tempat umum atau salah perhitungan waktu memompa ASI. Pembengkakan payudara bisa berujung stres karena rasa sakitnya tidak tertahankan. Hal ini dapat terjadi pada satu payudara atau dapat terjadi pada keduanya.
    Bahkan, pembengkakan juga bisa meluas ke payudara dan ke ketiak terdekat. Selain itu, pembuluh darah yang mengalir di bawah kulit payudara mungkin menjadi lebih terlihat. Pasalnya, ada peningkatan aliran darah, serta kekencangan kulit di atas pembuluh darah. Tentunya, hal ini bisa terasa sangat tidak nyaman, sehingga Willow Mom perlu mengatasinya secepat mungkin.
    Cara paling mudah yang dapat Willow Mom lakukan adalah dengan menggunakan kompres hangat atau mandi air hangat untuk mendorong keluarnya ASI. Bisa juga dengan kompres dingin atau kompres es untuk menghilangkan rasa sakit dan bengkak.
    Ketika menyusui, pastikan Willow Mom menggunakan posisi bergantian antara payudara kanan dan kiri. Hal itu bertujuan untuk mengalirkan ASI dari semua area payudara secara optimal. Jika cara tersebut tak kunjung meredakan rasa nyeri dan bengkak, coba konsultasi dengan dokter dan minta resep obat pereda nyeri yang aman untuk ibu menyusui.

  2. Multifungsi Pakaian

    Saat payudara ibu menyusui membengkak, kaos yang biasanya pas dipakai bisa tiba-tiba terasa terlalu kecil untuk digunakan. Jika mengenakan kemeja, situasinya akan berubah menjadi sangat buruk.
    Dalam beberapa situasi, kemeja yang Willow Mom pakai mungkin tiba-tiba kancingnya terbuka atau terlihat renggang di bagian dadanya. Ini termasuk bahaya ASI yang tidak dikeluarkan dari payudara dan setiap ibu menyusui perlu waspada. Jangan sampai mengalami hal serupa.

  3. Kebocoran ASI

    Bahaya ASI yang tidak dikeluarkan dari payudara selanjutnya adalah bisa menyebabkan kebocoran air susu ibu. Payudara yang semakin membengkak suatu saat pastinya tidak akan sanggup lagi menampung tumpukan ASI yang tidak dikeluarkan.
    Sementara ASI yang menumpuk di dalam payudara bisa tiba-tiba merembes ke pakaian yang disebut dengan kebocoran ASI. Namun, untuk saat ini kebocoran ASI sudah bisa diatasi cukup dengan memasang bantalan payudara di dalam bra alias breast pad. Dengan adanya bantalan ini, ASI tidak akan merembes sampai ke permukaan baju yang Willow Mom pakai.
    Selain itu, Willow Mom bisa coba mengenakan pakaian yang dapat membantu menyembunyikan kebocoran ASI. Khususnya, jika kondisi tersebut terjadi secara tiba-tiba di tempat yang tidak diinginkan.
    Meski dapat diatasi dengan mudah, Willow Mom tetap perlu waspada akan bahaya ASI yang tidak dikeluarkan dari payudara. Pasalnya, hal itu bisa saja menyebabkan ketidaknyamanan selama beraktivitas.
    Jadi, pastikan untuk selalu mengosongkan ASI dengan cara memompanya dan sering menyusui bayi. Willow Mom juga bisa mencegah kebocoran ASI dengan cara menekan puting payudara untuk membantu menghentikan ASI mengalir.

  4. Saluran Susu Tersumbat

    Jika ibu menyusui menunda menyusui dan tidak memompa ASI-nya dalam waktu cukup lama, hal ini bisa berisiko menyumbat saluran ASI. Saat Willow Mom menunda memompa ASI atau melewatkan jadwal menyusui si kecil, akan terjadi peradangan pada jaringan dan pembuluh darah di sekitar saluran susu.
    Bukan hanya menyebabkan munculnya rasa tidak nyaman pada payudara, tapi penyumbatan juga bisa menyebabkan rasa sakit yang luar biasa. Lebih buruknya lagi, penyumbatan saluran susu ini bisa menyebabkan masalah medis yang serius.
    Lantas, apa yang harus Willow Mom lakukan ketika hal ini terjadi? Cobalah untuk tetap menyusui bayi secara langsung. Isapan bayi pada payudara akan membantu ibu menyusui mengatasi masalah saluran ASI yang tersumbat. Willow Mom juga dapat melakukan kompres dan pijat payudara untuk mengurangi rasa nyeri yang tidak nyaman.
    Jangan lupa untuk memilih posisi menyusui yang bervariasi. Jalani pola makan teratur dan bergizi, serta dapatkan istirahat cukup untuk mempercepat pemulihan.

  5. Mastitis

    Mastitis merupakan infeksi bakteri yang bisa terjadi akibat pembengkakan payudara. Jika seorang wanita tidak menyusui ataupun memompa ASI, pembengkakan bisa menyebabkan saluran susu tersumbat. Ketika kondisi berkembang semakin parah, ini dapat mengakibatkan Willow Mom mengalami mastitis.
    Bahkan, bisa mengalami abses, sehingga terkadang ibu menyusui membutuhkan rawat inap dan antibiotic intravena. Meski begitu, abses payudara tidaklah memerlukan tindakan operasi dan waktu tambahan untuk menyembuhkan lukanya. Sementara mastitis yang parah akan berkembang menjadi sepsis, suatu kondisi keracunan darah yang berbahaya dan membutuhkan perawatan intensif.
    Risiko mastitis dapat dikurangi dengan pengosongan payudara yang sering dan lengkap serta mengoptimalkan teknik menyusui. Jadi, Willow Mom sebaiknya memompa ASI sesering mungkin agar tidak mengalami bahaya ASI yang tidak dikeluarkan bernama mastitis ini.


Itu dia beberapa bahaya ASI yang tidak diperlukan dari payudara. Dengan sederet risiko tersebut, tentu saja memberikan ASI pada buah hati dapat menjadi prioritas ya. Selain menyehatkan Willow Mom, tentunya juga menyehatkan si kecil. 


Semoga informasi di atas membantu ya, Willow Mom!


Leave A Comment