Welcome, Mom/Dad!
google_button Or please Login / Register!
Anak Bermain Kotor Justru Menyehatkan? Ini Alasannya

Anak Bermain Kotor Justru Menyehatkan? Ini Alasannya

  • reifita
  • Article
  • 2023-05-04
  • 1189
  • 0
Sering kali kita mendengar kalimat “Nak, jangan main kotor-kotoran ya.” Namun ternyata, anak bermain kotor ada manfaatnya, lho!

Saat bermain, anak tidak terlalu peduli akan kebersihan. Mereka dengan bebas duduk di tanah atau bermain lumpur. Sebaiknya, Willow Mom tidak langsung marah dan melarang anak bermain di lumpur, sebab beberapa penelitian telah menunjukkan nyatanya kotoran justru membantu mengembangkan daya tahan tubuh si kecil. Mungkin sebagian ibu tidak setuju akan hal ini, tapi coba ketahui bahwa konsep bermain kotoran ternyata dapat menyehatkan tubuh.


Bermain Kotor-kotoran dan Kaitannya dengan Daya Tahan Tubuh


Mulai sekarang Willow Mom harus membuang jauh-jauh anggapan bahwa anak yang bermain kotor-kotoran maka tubuhnya akan dipenuhi oleh kuman dan bakteri penyebab penyakit. Sebab, menurut seorang immunologist asal Amerika Serikat, alam telah membentuk anak-anak untuk menghadapi kuman di lingkungan.


Masuknya kuman ke tubuh si kecil bisa menjadi stimulan sistem imun tubuh supaya bekerja lebih aktif. Selain itu, anak-anak yang hidup di lingkungan terlalu higienis dan jarang bersentuhan dengan kotoran malah memiliki potensi terserang penyakit dan alergi yang lebih parah. Hal ini terjadi karena sistem imun anak yang tinggal di lingkungan higienis tidak dapat mengenali kuman, bakteri, dan virus yang menyerangnya. Bahkan dikhawatirkan, sistem imun tubuhnya malah akan menyerang hal-hal baik yang masuk ke dalam tubuh.


Manfaat Anak Bermain Kotor-Kotoran


Bahkan menariknya, anak bermain kotor bisa memberikan manfaat bagi kesehatan mereka. Asalkan, orang tua juga menjalankan perannya dengan mengajarkan cara membersihkan tubuh dengan tepat setelah bermain. Lalu, apa saja manfaat dari bermain dengan benda-benda yang kotor:


  1. Baik untuk Kesehatan
    Kebalikan dari anggapan bahwa bermain kotor atau jorok bisa membuat anak sakit, banyak penelitian menyebut bahwa itulah yang diperlukan anak-anak. Menurut pakar mikrobiologi dan imunologi Mary Ruebush, Ph.D., anak yang terpapar kotoran justru bisa membangun sistem kekebalan tubuhnya.
    Bahkan, sistem imun yang terbentuk sejak kecil ini bisa melindunginya hingga seumur hidup. Ini pula yang menjadi hipotesis awal bahwa benda-benda kotor bisa melindungi anak dari penyakit dan alergi. Penelitian untuk potensi ini terus diteliti.

  2. Menjadi Pengalaman Sensoris
    Merasakan kaki berada di lumpur hingga bermain meremas blueberry di tangan merupakan pengalaman sensoris yang bisa membantu anak memahami dunia sekitarnya dengan lebih baik. Ini adalah pengalaman berharga yang jauh lebih baik ketimbang buku atau tontonan sepopuler apapun.
    Lebih jauh lagi, penelitian menunjukkan bahwa ketika indra anak banyak mendapatkan stimulasi, ini berpengaruh pada kinerja otak. Nantinya otak akan mengingat apa yang sudah pernah disentuh, dicium, dan pengalaman sensoris lainnya.

  3. Menambah Kosa Kata
    Setelah indra mendapatkan rangsangan dari benda-benda yang mungkin banyak dianggap kotor, anak juga bisa belajar kosa kata baru. Untuk itu, orang tua perlu mengajarkan apa yang sedang mereka mainkan atau sentuh dengan jelas.
    Dengan demikian, anak dapat mengingat lebih jelas benda apa yang dipegangnya. Ini menjadi pengalaman belajar yang tentunya sangat menyenangkan.

  4. Membangun Kemampuan Motorik
    Selain mainan-mainan yang memang didesain untuk mengasah kemampuan motorik anak, bermain dengan hal-hal kotor di sekitar juga memberi manfaat yang sama. Bahkan keunggulannya, sifatnya adalah permainan open-ended yang bisa memberi ruang anak untuk berimajinasi sesuai keinginan mereka.
    Artinya, anak bisa bermain di luar batasan yang mungkin dimiliki mainan-mainan biasa. Mereka bisa sesuka hati membangun istana dari pasir atau lumpur dan menemukan ruang untuk menjelajah lebih jauh lagi.
    Contoh lainnya ketika anak dibebaskan melukis dengan menempelkan seluruh telapak tangan di kain putih. Ini juga melatih motorik halus di tangan dan jari. Nantinya, bekal ini bisa mereka gunakan untuk belajar makan sendiri, memasang kancing baju, hingga menulis ketika sudah duduk di bangku sekolah.

  5. Mengasah Anak Berpikir
    Lihat ketika anak bebas melompat, memanjat, hingga bergulung-gulung di ruangan bebas. Itu adalah momen ketika si kecil menggunakan imajinasi mereka sesuka hati. Di dalam benaknya, ada pertanyaan eksperimental untuk mencoba hal-hal baru.
    Di sinilah observasi berjalan, ketika mereka melihat bagaimana akhir dari percobaannya. Jelas anak akan menjadi sangat kotor, namun mereka bisa berpikir layaknya seorang peneliti yang asyik dengan eksperimennya.

  6. Melatih Anak Membersihkan Tubuh
    Orangtua juga bisa mengambil peran dengan mengajarkan anak agar piawai membersihkan tubuh setelah bermain kotor-kotoran. Ini akan lebih lancar diterapkan pada anak yang sering terjun langsung bermain dengan hal-hal yang “kotor”.
    Caranya adalah dengan memberikan anak tenggat waktu kapan harus selesai bermain dan mulai membersihkan tubuh. Ingatkan 15 menit sebelumnya, lalu ulangi pada 10 dan 5 menit kemudian.
    Mengingatkan anak dengan cara semacam ini akan membuat rutinitas membersihkan tubuh menjadi menyenangkan. Si kecil akan menganggapnya sebagai bagian dari permainan, bukan ritual untuk mengakhiri kesenangan mereka bermain secara bebas.
    Tentunya, bekali juga anak dengan peralatan untuk membersihkan diri yang mudah digunakan. Contohnya seperti kursi untuk mencapai wastafel, menyiapkan sapu kecil, atau menyanyikan lagu untuk mengiringi proses bersih-bersih.
    Perlu diperhatikan juga reaksi tubuh anak. Anak yang mengalami gangguan alergi atau atopi akan cenderung lebih rentan mengalami reaksi seperti gatal, bentol, atau bersin ketika sedang bermain kotor.


Tips untuk Orang Tua Jika Anak Hendak Bermain Kotor-Kotoran


Walaupun sudah disebutkan bahwa bermain kotor-kotoran itu baik, namun Willow Mom juga tetap memberi batasan pada si kecil saat ia hendak main kotor-kotoran. Beberapa hal yang wajib diperhatikan antara lain:


  1. Pastikan tanah atau tempat si Kecil hendak bermain adalah area yang bebas dari bahan-bahan kimia berbahaya karena dikhawatirkan mereka akan terkontaminasi zat tersebut.
  2. Izinkan Si Kecil berjalan atau merangkak di area tersebut tanpa alas kaki, namun pastikan area tersebut aman dari duri atau kerikil-kerikil yang terlalu kasar sehingga berpotensi membuatnya terluka.
  3. Perhatikan saat Si Kecil bermain, jangan sampai ia menelan benda asing atau benda kotor lainnya.
  4. Setelah puas bermain, segera ajak Si Kecil untuk membersihkan tubuhnya menggunakan sabun antiseptik.


Bermain kotor ternyata memiliki banyak manfaat untuk anak, ya, Willow Mom. Meski begitu, kalian tetap harus memperhatikan cara bermain anak. Jangan sampai pasir atau tanah dimasukkan ke dalam mulut, ya!


Leave A Comment