Welcome, Mom/Dad!
google_button Or please Login / Register!
Bolehkah Ibu Hamil Naik Pesawat?

Bolehkah Ibu Hamil Naik Pesawat?

Mudik sudah di depan mata dan ibu hamil ingin bepergian naik pesawat? Untuk lebih jelasnya, yuk simak penjelasannya di bawah ini.

Pesawat terbang merupakan salah satu pilihan transportasi utama yang digunakan untuk bepergian jauh. Semua kalangan pernah menggunakannya, termasuk ibu hamil. Meski demikian, ada anggapan ibu hamil tidak boleh naik pesawat karena dapat membahayakan janin yang dikandungnya. Hal ini kadang membuat banyak ibu hamil yang kebingungan, apalagi bagi mereka yang ingin mudik ke kampung halaman. Sebenarnya, bagaimana aturan ibu hamil naik pesawat?


Amankah Ibu Hamil Naik Pesawat?


Dikutip dari Mayo Clinic, jika Willow Mom memiliki kehamilan yang sehat, sebenarnya bepergian menggunakan pesawat terbilang aman dan tidak membahayakan ibu maupun janin. Akan tetapi, sebelum memutuskan untuk naik pesawat, ada baiknya jika berkonsultasi terlebih dahulu pada dokter. Selain itu, Willow Mom juga harus mencari tahu tentang kebijakan maskapai penerbangan mengenai aturan ibu hamil naik pesawat.


Sebab mungkin saja setiap maskapai memiliki aturan yang berbeda-beda. Umumnya, Willow Mom diharuskan menandatangani surat Pernyataan Pertanggungjawaban Terbatas saat check in. Pada kehamilan beresiko tinggi, misalnya mengalami pendarahan, menderita diabetes, atau hipertensi, maka Willow Mom harus memeriksakan diri ke dokter. Kemungkinan dokter akan menyarankan untuk tidak naik pesawat selama kehamilan.


Syarat Ibu Hamil Naik Pesawat


Agar aman saat naik pesawat, sebaiknya ibu hamil memperhatikan beberapa syarat berikut ini:


  1. Willow Mom bisa menanyakan kebijakan apa  yang berlaku untuk penumpang hamil dan pastikan dokumen medis apa saja yang dibutuhkan sebagai surat keterangan dokter untuk ibu hamil agar boleh naik pesawat.
  2. Sebelum melakukan perjalanan naik pesawat, sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.
  3. Agar tumbuh kembang janin tidak terganggu, pastikan menyiapkan segala keperluan seperti cemilan, makanan ibu hamil hingga obat-obatan yang perlu dibawa.


Jika Willow Mom memiliki kondisi kehamilan pertama di usia 35 tahun atau lebih, kehamilan kembar, kondisi plasenta yang tidak normal hingga pendarahan vagina, maka sebaiknya tidak melakukan perjalanan dengan pesawat.


Risiko Ibu Hamil Naik Pesawat


Meski terbilang aman, naik pesawat saat hamil juga tetap dapat menimbulkan risiko, di antaranya:


  1. Penggumpalan Darah
    Ketika hamil, duduk untuk waktu yang lama di bangku pesawat dapat menyebabkan darah terkumpul di kaki, sehingga meningkatkan risiko penggumpalan darah atau deep vein thrombosis (DVT). Udara kabin dan kelembaban yang rendah juga bisa menambah risiko.

  2. Naiknya Tekanan Darah dan Detak Jantung
    Naik pesawat saat hamil dapat menyebabkan tekanan darah dan detak jantung meningkat. Hal ini umumnya tidak membahayakan ibu hamil, jika memiliki kehamilan yang sehat. Meski demikian, ada baiknya jika ibu hamil turut waspada akan potensi masalah ini.

  3. Keguguran
    Ada anggapan bahwa paparan radiasi atmosfer alami saat naik pesawat dapat meningkatkan risiko keguguran atau kelainan pada janin. Namun, jika Willow Mom hanya sekali melakukan perjalanan dengan pesawat, maka risikonya sangat rendah. Risiko lebih tinggi terjadi pada ibu hamil yang sering naik pesawat.

  4. Radiasi
    Naik pesawat sesekali mungkin tak akan menimbulkan masalah bagi sebagian besar ibu hamil. Akan tetapi, jika Willow Mom terlalu sering naik pesawat, maka tubuh dapat melebihi batas radiasi yang dianggap aman selama kehamilan. Kondisi ini dapat memberikan dampak yang buruk pada ibu maupun janin.


Waktu Aman untuk Ibu Hamil Naik Pesawat


Kehamilan berapa minggu boleh naik pesawat? Waktu paling aman untuk melakukan perjalanan menggunakan pesawat yaitu saat kehamilan menginjak usia trimester kedua kehamilan (minggu ke-14 sampai 27). Di trimester ini, morning sickness sudah mereda, tingkat energi lebih tinggi, dan kemungkinan keguguran pun rendah. Sementara, jika memutuskan untuk terbang saat trimester pertama maka gejala-gejala kehamilan yang Anda rasakan, seperti mual, pusing, kram, kelelahan, sering buang air kecil, dan lainnya, dapat membuat Anda merasa tidak nyaman sehingga mengganggu perjalanan. 


Kandungan juga masih berusia sangat muda sehingga dikhawatirkan belum cukup kuat untuk bepergian jauh. Selain itu, bagi ibu hamil yang usia kandungannya di atas 28 minggu juga harus sangat berhati-hati. Batas usia kehamilan naik pesawat umumnya adalah pada usia kehamilan 36 minggu. Ibu hamil di atas usia 37 minggu biasanya sudah tidak diizinkan untuk naik pesawat. Sebab setelah memasuki usia kehamilan ini, Anda dapat melahirkan kapan saja, dan akan sangat berisiko jika melahirkan di pesawat karena kemungkinan tak ada tenaga medis ahli yang menangani.


Tips Naik Pesawat untuk Ibu Hamil


Jika dokter kandungan telah mengizinkan Willow Mom untuk naik pesawat saat hamil, maka terdapat beberapa tips yang sebaiknya Willow Mom lakukan agar perjalanan nyaman dan aman. Tips naik pesawat untuk ibu hamil, yaitu:


  1. Hindari memakai pakaian yang ketat karena dapat membuat Willow Mom tidak nyaman. Kenakan pakaian longgar agar lebih leluasa. Selain itu, gunakan sepatu atau sandal yang nyaman.
  2. Pilihlah tempat duduk di sebelah lorong karena memungkinkan untuk bergerak lebih leluasa.
  3. Gunakan dan kencangkan sabuk pengaman di bawah perut untuk menghindari perut tertekan atau sakit.
  4. Minumlah banyak air putih agar tetap terhidrasi karena kelembaban yang rendah di kabin pesawat bisa menyebabkan dehidrasi.
  5. Hindari mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung gas karena pada ketinggian gas yang terperangkap dapat mengembang, sehingga menyebabkan rasa tidak nyaman.
  6. Hindari duduk terus-menerus karena bisa menyebabkan aliran darah tidak lancar. Sesekali berjalanlah di lorong untuk melancarkan sirkulasi darah atau bila tidak mungkin regangkanlah pergelangan kaki secara berkala.


Kehamilan bisa membuat Willow Mom tetap bepergian dengan naik pesawat. Meski ibu hamil naik pesawat terbilang aman, tetap harus konsultasi ke dokter untuk memeriksa kondisi ibu dan janin.


Leave A Comment