
Tahukah Moms, menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) pneumonia masih menjadi penyakit infeksi yang paling mematikan untuk anak berusia kurang dari 5 tahun.
Pneumonia adalah radang paru akut yang disebabkan berbagai mikroorganisme seperti bakteri dan virus. Menurut data World Health Organization, pneumonia menjadi penyebab 15% dari seluruh kasus kematian anak balita di dunia. Selain itu, ternyata pneumonia merupakan penyakit yang lebih mematikan untuk anak dibanding diare, malaria, HIV/AIDS, maupun campak.
Gejala pneumonia didahului dengan demam dan gejala infeksi saluran pernapasan atas akut (ISPA) semisal batuk, pilek, demam, yang diikuti dengan sesak napas. Sesak adalah gejala utama pada pneumonia. Sesak pada anak ditandai dengan napas cepat dan tarikan dinding dada ke dalam. Untuk mengenali sesak yang dialami anak adalah gejala pneumonia, orang tua dan pengasuh penting untuk bisa menghitung napas anak.
Cara menghitung napas anak dapat dilakukan dengan meletakkan tangan orangtua atau pengasuh pada dada anak dan menghitung gerak napas anak dalam 1 menit. Napas anak dikatakan cepat apabila frekuensi napas anak lebih atau sama dengan 60 kali permenit pada anak berusia < 2 bulan, lebih atau sama dengan 50 kali permenit pada anak berusia 2 bulan hingga 11 bulan, dan lebih atau sama dengan 40 kali permenit pada anak berusia 1 tahun hingga 5 tahun. Bila napas anak cepat disertai dengan tarikan dinding dada ke dalam, dapat pula disertai dengan gejala kepala seperti mengangguk-angguk ketika bernapas dan/atau kebiruan pada bibir, maka pada anak tersebut terdapat kondisi sesak napas.
Apa yang harus dilakukan bila mendapati anak sesak?
Jika anak sesak, segera bawa anak ke fasilitas kesehatan terdekat karena apabila terdapat demam dan batuk sebelumnya, pada anak mungkin terdapat pneumonia. Anak dengan pneumonia ditangani dengan pemberian oksigen dan pemberian antibiotik di fasilitas kesehatan. Tanda bahaya lainnya yang merupakan kegawatan pada anak adalah jika terdapat kejang, penurunan kesadaran, anak tampak membiru atau tidak mau minum.
Pneumonia merupakan penyakit infeksi yang mematikan terutama pada anak balita. Mengenali secara dini gejala pneumonia oleh orangtua dan pengasuh dengan melakukan hitung napas anak penting untuk tata laksana yang cepat dan tepat sehingga dapat menghindari kematian karena pneumonia.
Same In Category
- Yuk, Stimulasi Sensori dan Latih Kemandirian Si Kecil saat Belajar Mandi Sendiri!
- Yuk, Siapkan Perlengkapan Musim Hujan untuk Si Kecil
- Yuk, Pelajari Cara Mempercepat Pembukaan 1 Ke 10 Agar Persalinan Lancar
- Yuk, Ketahui Posisi Tidur Bayi agar Tidak Gumoh!
- Yuk, Kenali Cara Mendeteksi dan Penyebab Bayi Terlilit Tali Pusar
- Yuk, Kenalan dengan Metode Gentle Birth!
- Yuk Mom, Simak Cara Mencegah Anak Kelelahan selama Mudik Lebaran
- Yoga Hamil, Apa Manfaatnya untuk Janin?
- Yang Cepat Tak Selalu Baik, Ini Bahaya Bayi Duduk Sebelum Waktunya
- Willow Mom, Ini Dia Cara Mengatasi Biang Keringat Pada Bayi
Related Blogs By Tags
- Waspadai Ancaman Hepatitis Akut Misterius yang Menyerang Anak
- Varian Omicron Sudah Sampai Surabaya, Ini Nutrisi Jaga Imun Anak Saran IDAI
- Penyebab Umum Sesak Napas pada Ibu Hamil
- Panduan Dokter Anak untuk Nutrisi Bayi dan Batita Selama Pandemi (Bagian 2)
- Panduan Dokter Anak untuk Nutrisi Bayi dan Batita Selama Pandemi (Bagian 1)
- Pakai Air Purifier untuk Cegah Gangguan Pernapasan Pada Anak
- Omicron di Surabaya Makin Meluas, Kenali Ciri Batuknya Pada Anak
- Kenali Penyebab, Gejala dan Cara Mengobati HMPV pada Bayi
- Cegah Sesak Napas, Begini Cara Menghitung Napas Anak
- Cegah Pnemonia Pada Anak
Leave A Comment