Duh, merasakan si kecil yang berumur dua tahun mengalami benjolan di belakang telinga bayi bikin bingung juga, ya. Kadang timbul dan tenggelam. Tentunya hal ini membuat Willow Mom khawatir, apakah benjolan di belakang telinga bayi ini normal?
Benjolan yang muncul secara tiba-tiba di belakang telinga bayi tidak boleh dianggap biasa. Benjolan yang umumnya muncul di permukaan kulit telinga atau tulang telinga ini bisa jadi mengindikasikan gangguan tertentu. Lalu, apa saja yang menyebabkan munculnya benjolan tersebut? Berikut informasi terkait penyebab munculnya benjolan di belakang telinga bayi.
Penyebab Benjolan di Belakang Telinga Bayi
Dalam kebanyakan kasus, benjolan di belakang telinga bayi tidak berbahaya. Tapi, benjolan yang menandakan perlunya pengobatan, seperti dalam kasus infeksi, tetapi jarang merupakan tanda dari masalah yang berbahaya atau mengancam nyawa. Beberapa kondisi dapat menyebabkan benjolan di belakang telinga bayi, yaitu:
- Infeksi
Benjolan di belakang telinga bayi bisa disebabkan oleh infeksi tenggorokan, virus pilek atau flu, mononukleosis, otitis, konjungtivitis, herpes, radang gusi, atau campak. Salah satu dari infeksi ini dapat menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening di daerah yang terkena, yaitu di tenggorokan atau di sisi kepala. Kelenjar getah bening biasanya bereaksi dengan bertambahnya ukuran saat tubuh melawan infeksi.
Ketika ini terjadi hingga menjadi benjolan di belakang telinga bayi, penting bagi Willow Mom untuk tidak menyentuh area yang bengkak. Kelenjar getah bening yang reaktif perlahan-lahan kembali ke ukuran semula setelah infeksi yang mendasarinya telah teratasi. - Jerawat
Jerawat terjadi ketika pori-pori kulit tersumbat karena produksi sebum atau minyak yang berlebihan. Sebum dibuat oleh kelenjar sebasea yang terletak di dasar folikel rambut dan dapat bergabung dengan sel kulit mati untuk membentuk jerawat. Jerawat seringkali bisa menyakitkan dan bisa menjadi bengkak, sehingga tampak menjadi benjolan di belakang telinga bayi. - Kista Sebasea
Kista sebasea adalah jenis benjolan berisi cairan yang terbentuk di bawah kulit dan terdiri dari zat yang disebut sebum. Kista ini dapat muncul di area tubuh manapun dan biasanya lembut saat disentuh. Saat teraba oleh bayi, kista sebasea biasanya bergerak dan tidak nyeri.
Kista sebasea yang menjadi bengkak, sensitif, merah, atau nyeri harus diperiksa oleh dokter kulit. Seringkali, dokter kulit dapat memilih untuk melakukan prosedur kecil untuk mengangkat kista yang tampak menjadi benjolan di belakang telinga bayi.
Benjolan bulat dan lunak pada kulit bisa menjadi lipoma, sejenis tumor jinak yang terdiri dari sel-sel lemak. Ini juga dapat dihilangkan melalui operasi atau sedot lemak. - Mastoiditis
Mastoiditis adalah infeksi pada tulang yang terletak di belakang telinga. Ini dapat terjadi setelah infeksi telinga, terutama jika tidak diobati dengan benar.
Kondisi benjolan di belakang telinga bayi ini lebih sering terjadi pada anak di bawah usia 2 tahun, meski masih mungkin terjadi pada usia berapa pun. Mastoiditis biasanya juga dikaitkan dengan gejala seperti sakit kepala, penurunan pendengaran, dan keluarnya cairan seperti cairan dari telinga. - Lipoma
Lipoma adalah jenis benjolan di belakang telinga bayi yang tidak menimbulkan rasa sakit atau gejala lainnya. Ini adalah pertumbuhan dari sel-sel lemak yang dapat muncul dimana saja di tubuh dan biasanya tumbuh perlahan.
Lipoma berbeda dibandingkan dengan kista sebaceous karena terdiri dari sel-sel lemak, sedangkan kista sebaceous terdiri dari sebum. Namun, perawatan untuk kedua benjolan ini sama, dan biasanya melibatkan operasi pengangkatan. - Pembengkakan Kelenjar Getah Bening
Kelenjar getah bening bisa ditemukan di seluruh tubuh, dan biasanya menjadi bengkak (atau reaktif) dengan adanya infeksi atau peradangan di daerah yang terkena, termasuk di telinga. Pembengkakan kelenjar getah bening juga bisa terjadi karena penyakit autoimun, penggunaan obat-obatan, atau bahkan kanker kepala dan leher, atau limfoma.
Pembengkakan kelenjar getah bening cenderung memiliki penyebab jinak dan sementara. Mereka biasanya cukup kecil, berukuran diameter beberapa milimeter (atau sekitar seperlima inci) dan menghilang dalam waktu 3 sampai 30 hari.
Jika kelenjar getah bening terus tumbuh, bertahan lebih dari 30 hari, bahkan diiringi dengan gejala lain seperti penurunan berat badan dan demam, penting untuk pergi ke dokter untuk penilaian dan pengobatan sesuai indikasi.
Kapan Harus Membawa Si Kecil ke Dokter?
Willow Mom. ada beberapa kondisi yang perlu diketahui kapan harus ke dokter ketika alami benjolan di belakang telinga bayi, yaitu:
- Jika terjadi demam yang tinggi disertai oleh benjolan tersebut
- Kondisi bayi semakin melemah
- Keluhan nyeri hebat atau rewel
- Gangguan atau masalah pendengaran
Di sisi lain, melansir dari laman NHS, keluhan yang juga harus diperhatikan selanjutnya, yaitu:
- Sakit telinga yang tidak kunjung membaik setelah 3 hari
- bengkak di sekitar telinga
- Cairan keluar dari telinga
- Gejala lain, seperti sakit, sakit tenggorokan parah atau pusing
- Infeksi telinga biasa
- Kondisi media jangka panjang, seperti diabetes atau penyakit jantung, paru-paru, ginjal, atau neurologis
Walaupun begitu, benjolan di belakang telinga bayi biasanya merupakan filter yang diberikan oleh aman, mereka menyaring beberapa antigen, bakteri, dan virus. Ketika antigen ini masuk ke kelenjar getah bening, maka akan berusaha menghancurkannya dan karena ini sering terjadi peradangan juga peningkatan ukuran benjolan di belakang telinga bayi.
Pertolongan Pertama pada Benjolan di Belakang Telinga Bayi
Sambil memastikan kondisi si kecil selama beberapa hari, untuk meredakan kondisi benjolan di belakang telinga ini, Willow Mom bisa melakukan penanganan awal, seperti:
- Tidak menekan atau memencet benjolan di belakang telinga bayi
- Menjaga kebersihan telinga bayi
- Menjaga pola hidup yang sehat dan pastikan asupan ASI terpenuhi atau jika si kecil sudah MPASI, maka pastikan air putih yang cukup, perbanyak sayur dan buah sebagai sumber vitamin dan mineral
Willow Mom, itulah sederet penyebab munculnya benjolan di belakang telinga bayi yang perlu diwaspadai. Menjaga kebersihan si kecil adalah salah satu upaya pencegahan yang bisa dilakukan. Pastikan pakaian, tempat tidur, dan alat makannya bersih dan higienis. Selalu libatkan dokter dalam pemeriksaan dan diagnosis. Jangan menebak-nebak sendiri, apalagi meremehkan, ya.
Same In Category
- Yuk, Siapkan Perlengkapan Musim Hujan untuk Si Kecil
- Yuk, Pelajari Cara Mempercepat Pembukaan 1 Ke 10 Agar Persalinan Lancar
- Yuk, Ketahui Posisi Tidur Bayi agar Tidak Gumoh!
- Yuk, Kenali Cara Mendeteksi dan Penyebab Bayi Terlilit Tali Pusar
- Yuk, Kenalan dengan Metode Gentle Birth!
- Yang Cepat Tak Selalu Baik, Ini Bahaya Bayi Duduk Sebelum Waktunya
- Willow Mom, Ini Dia Cara Mengatasi Biang Keringat Pada Bayi
- Waspadai Penyakit yang Timbul setelah Anak Berenang
- Waspadai Ancaman Hepatitis Akut Misterius yang Menyerang Anak
- Waspada! Mengenal Cacar Monyet, Wabah yang Berasal dari Afrika
Related Blogs By Tags
- Yuk, Siapkan Perlengkapan Musim Hujan untuk Si Kecil
- Yuk, Ketahui Posisi Tidur Bayi agar Tidak Gumoh!
- Yang Cepat Tak Selalu Baik, Ini Bahaya Bayi Duduk Sebelum Waktunya
- Willow Mom, Ini Dia Cara Mengatasi Biang Keringat Pada Bayi
- Waspadai Penyakit yang Timbul setelah Anak Berenang
- Waspadai Ancaman Hepatitis Akut Misterius yang Menyerang Anak
- Waspada! Mengenal Cacar Monyet, Wabah yang Berasal dari Afrika
- Waspada! Kulit Bayi Rentan Infeksi Jamur saat Musim Hujan
- Waspada Obesitas pada Bayi, Ini Cara Mengatasinya!
- Wajib Intip! Gejala dan Cara Atasi Napas Grok Grok pada Bayi
Leave A Comment