Bayi banyak menghabiskan waktu untuk tidur di awal kelahirannya. Bayi memang harus memiliki waktu tidur yang cukup, serta berkualitas setiap harinya. Tidur berkualitas dapat menunjang pertumbuhan serta perkembangan si kecil, baik fisik maupun mental. Oleh karena itu agar bayi tidur nyenyak, Willow Mom perlu mengkondisikan ruangan dan lingkungan agar nyaman untuk si kecil. Lantas, posisi tidur apa yang paling baik untuk bayi? Bolehkah si kecil tidur tengkurap?

Rupanya banyak orang tua yang berpikir bahwa bayi akan lebih nyenyak tidur jika dalam posisi tengkurap. Dengan tengkurap, bayi merasa lebih nyaman dan tenang. Namun, hal ini ditepis oleh pandangan medis. Faktanya, bayi tidur tengkurap justru membahayakan.

Risiko Bayi Tidur Tengkurap

Bayi yang dapat tidur dengan nyenyak dan lama tentu akan membuat orang tua menjadi tenang. Namun, jangan sekali-sekali membiarkan bayi tidur tengkurap ya, Willow Mom. Pasalnya, ada banyak risiko yang mungkin terjadi ketika bayi tidur tengkurap, seperti:

1. Risiko Sindrom Kematian Mendadak
   SIDS atau Infant Death Syndrome merupakan sindrom kematian mendadak pada bayi yang tidak diketahui penyebabnya. Meski sudah diperiksa secara menyeluruh, namun kematian bayi akibat SIDS sulit diketahui penyebabnya.
   Namun, banyak penelitian yang mengungkapkan bahwa tidur tengkurap pada bayi dapat meningkatkan terjadinya risiko SIDS. Ini dikarenakan pada saat tidur tengkurap terjadi tekanan pada rahang yang mempersempit saluran pernapasan. Akibatnya, saluran napas bayi menjadi terganggu dan menyebabkan kematian mendadak.
   Selain itu, bayi yang tidur tengkurap akan menghirup kembali udara atau oksigen yang telah dikeluarkan sehingga kadar oksigen turun dan karbondioksida meningkat. Hal ini mengakibatkan bayi kekurangan oksigen dan akhirnya terjadi kematian mendadak.
   
   
2. Risiko Hidung Tertutup Selama Tidur
   Risiko lain jika bayi dibiarkan tidur tengkurap adalah posisi hidung si kecil yang tertutup selama tidur. Bayi di bawah usia 4 bulan masih kesulitan membalikkan badannya sendiri dari posisi tengkurap ke posisi terlentang. Hal ini dikarenakan otot punggung serta perut bayi yang belum kuat untuk berguling.
   Akibatnya jika hidung bayi tertutup saat tidur, ia sulit untuk merubah posisi. Hal ini sangat berbahaya bagi pernapasan bayi. Meskipun tidak selalu mengarah pada SIDS, namun hidung bayi yang tertutup selama tidur tetap beresiko. Kondisi ini diperparah jika di sekitar tempat tidur bayi terdapat selimut, boneka, atau benda-benda lainnya.
   
   
3. Kegerahan
   Bayi tidur tengkurap juga bisa menimbulkan rasa tidak nyaman pada bayi. Pasalnya, tengkurap dalam posisi lama bisa mengakibatkan bayi merasa gerah dan panas. Bayi akan mudah terbangun dan rewel, akibatnya tidur si kecil menjadi kurang berkualitas. Dalam hal ini, Willow Mom perlu mengatur suhu ruangan agar tetap sejuk. Kondisi ruangan yang panas juga dapat memicu risiko sindrom kematian mendadak pada bayi.

Kapan Bayi Tidur Tengkurang Diperbolehkan?

Meskipun tidur tengkurap pada bayi membahayakan, namun tidak selamanya dilarang. Seiring perkembangan usia bayi, tidur tengkurap diperbolehkan, bahkan disarankan. Bayi tidur tengkurap diperbolehkan saat usianya menginjak 1 tahun. Pada usia ini, risiko terjadinya sindrom kematian mendadak pada bayi sudah berkurang. Gerakan motorik kasar bayi pun sudah berkembang pesat, sehingga ia mampu membalikkan badannya sendiri ketika tidur.

Willow Mom juga harus tahu bahwa usia rawan posisi tengkurap pada bayi adalah usia 1-4 bulan. Di rentang usia ini, usahakan tidak membiarkan bayi tidur tengkurap. Saat usia 5 bulan, bayi mulai bisa berguling sendiri, namun ia masih rentan mengalami SIDS. Oleh karena itu, tunggulah hingga bayi berusia 1 tahun sebelum membiarkannya tidur nyenyak dengan posisi tengkurap. Di bawah usia tersebut, jika Willow Mom mendapati bayi tidur tengkurap, segera balik badan si kecil.

Posisi Tidur yang Tepat

Lantas, posisi tidur seperti apa  yang aman untuk bayi? Tentu saja posisi yang paling aman adalah terlentang. Banyak orang tua khawatir, jika bayi dibiarkan tidur terlentang terus menerus dapat mengakibatkan bayi tersedak atau gumoh. Padahal, anggapan ini tidaklah benar. Jika habis selesai menyusu, bantu bayi agar bersendawa agar ia tidak memuntahkan susu saat tidur.

Posisi tidur miring juga tidak disarankan hingga si kecil berusia 1 tahun. Saat tidur miring, tetap ada kemungkinan bayi bergerak hingga posisinya berubah menjadi tengkurap. Tentu hal ini berbahaya bagi keamanannya.

Selain tersedak dan gumoh, hal yang sering ditakutkan orang tua saat bayi tidur terlentang adalah pertumbuhan rambut belakang bayi terhambat. Hal ini juga tidak benar, karena pada saat bayi terjaga, Willow Mom dapat mengajak si kecil tummy time atau bermain dengan bayi dalam posisi tengkurap. Tentunya hal ini dilakukan di bawah pengawasan.

Tips Agar Bayi Tidur dengan Aman

Setelah mengetahui posisi tidur paling aman untuk bayi, Willow Mom juga perlu memperhatikan beberapa tips di bawah ini agar bayi tidur dengan aman.

1. Pilih Kasur yang Tidak Terlalu Empuk
   Kasur yang terlalu empuk justru beresiko bagi bayi. Lebih baik pilih kasur yang tidak terlalu empuk namun tetap nyaman digunakan untuk tidur. Hindari juga menidurkan bayi di sofa atau bantal yang permukaannya sangat empuk.
   
   
2. Hindari Penggunaan Selimut Bayi
   Memberikan selimut bayi pada saat ia tidur justru meningkatkan risiko terjadinya SIDS. Pada saat tidur, selimut dapat tanpa sengaja menutup wajah atau hidung bayi yang mengakibatkan bayi sulit bernapas. Oleh karena itu, pastikan bayi tidur di kasur yang kosong tanpa elemen apapun.
   
   
3. Atur Suhu Senyaman Mungkin
   Willow Mom juga perlu memastikan bahwa bayi tidur di ruangan yang memiliki suhu yang sejuk, tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin. Udara yang sejuk di dalam kamar bisa membuat bayi nyaman dan tidur dengan nyenyak. Risiko terjadinya SIDS pun dapat diminimalisir.
   
   
4. Pakaikan Baju yang Nyaman
   Selain suhu kamar yang nyaman, bayi juga membutuhkan pakaian yang nyaman untuk tidur. Hindari baju atau pakaian tebal yang membuatnya merasa kegerahan.
   
   
5. Segera Ubah Posisi Tidur jika Bayi Tengkurap
   Ketika si kecil mulai bisa berguling sendiri, Willow Mom perlu sesekali mengecek posisi tidur bayi. Jika mendapati bayi tidur tengkurap, segera ubah posisinya. Jangan biarkan bayi tidur tengkurap terlalu lama tanpa pengawasan.
   
   
6. Susui Bayi Sebelum Tidur
   Terakhir, Willow Mom dapat menyusui si kecil sebelum tidur agar membuatnya tidur lebih nyaman dan aman. Dengan menyusu sebelum tidur, tidur si kecil akan lebih nyenyak. Namun, usahakan hidung bayi tidak tertutup payudara atau baju ketika tidur, ya!

Jadi, sudah tahu kan Willow Mom jika bayi tidur tengkurap tidak disarankan. Usahakan si kecil tidur dalam posisi terlentang hingga berusia 1 tahun. Jika bayi memiliki masalah dengan lambung atau GERD, Willow Mom dapat berkonsultasi dengan dokter mengenai posisi tidur yang paling tepat. Tetap pastikan si kecil tidur dengan aman, ya!