Welcome, Mom/Dad!
google_button Or please Login / Register!
Bayi Tidak Merangkak Langsung Jalan, Normalkah?

Bayi Tidak Merangkak Langsung Jalan, Normalkah?

Apakah si kecil mengalami gangguan tumbuh kembang jika langsung berjalan tanpa merangkak? Yuk, ketahui informasinya di sini ya, Willow Mom!

Merangkak merupakan salah satu fase yang harus dialami oleh bayi sebelum akhirnya bisa berjalan. Fase ini biasanya terjadi di usia 8-12 bulan. Namun, rupanya tidak semua bayi mengalami fase ini, ada juga bayi yang bisa langsung duduk, ngesot, dan berjalan tanpa melalui fase merangkak. Tentu hal ini akan membuat orang tua panik dan khawatir. Apakah bayi tidak merangkak berpengaruh pada perkembangannya kelak?


Ada beberapa faktor yang menyebabkan bayi tidak merangkak, mulai dari faktor orang tua yang terlalu over protective  hingga lantai rumah yang terlalu licin, sehingga membuat bayi trauma. Padahal, fase merangkak merupakan fase yang amat penting bagi tumbuh kembang si kecil, lho Willow Mom! Jadi, pastikan merangkak menjadi salah satu tahapan perkembangan yang dilalui anak dengan cara menstimulasinya ya!


Pentingnya Merangkak


Sebenarnya tidak perlu terlalu khawatir ketika bayi tidak merangkak, asalkan seluruh aspek perkembangannya mengalami kemajuan. Namun, jika bisa diusahakan untuk dapat merangkak, Willow Mom sebaiknya tetap melatih si kecil untuk merangkak. Hal ini dikarenakan merangkak merupakan fase atau tahapan penting yang dilalui oleh si kecil, yang sangat berpengaruh terhadap kemampuan serta tumbuh kembang anak.


Berikut ini beberapa alasan yang membuat fase merangkak itu penting.


  1. Mengembangkan Kemampuan Bayi
    Ketika bayi merangkak, pada saat itu ia sedang mengembangkan kemampuan-kemampuan yang dimilikinya. Yaitu kemampuan motorik kasar, motorik halus, keseimbangan, serta koordinasi mata dan tangan. Kemampuan tersebut sangat penting untuk perkembangan bayi di kemudian hari.
  2. Merangsang Kecerdasan Spasial
    Bayi tidak merangkak berarti telah kehilangan kesempatan untuk merangsang kecerdasan spasial. Dengan merangkak, ia sedang belajar konsep spasial yang nantinya penting bagi si kecil untuk memecahkan masalah.
  3. Mengembangkan Kemampuan Visual
    Merangkak juga penting untuk mengembangkan kemampuan visual anak. Ketika ia melihat benda favoritnya, ia akan berusaha untuk meraihnya. Disini, ia belajar untuk menentukan apakah sebuah benda berada dekat atau jauh darinya.
  4. Koordinasi Otak
    Fase merangkak sangat penting untuk koordinasi otak kanan dan kiri. Pada saat merangkak, fungsi koordinasi ini berkembang dengan pesat. Otak pun berlatih untuk memproses suara, visual, serta gerakan pada waktu yang sama.
  5. Meningkatkan Percaya Diri
    Alasan lain yang membuat fase merangkak sangat penting adalah pada fase ini si kecil akan belajar untuk percaya pada dirinya sendiri. Ketika merangkak, rasa percaya dirinya meningkat dan akhirnya ia akan bisa mengambil keputusan serta resiko pada waktu yang bersamaan.
  6. Meningkatkan Kekuatan Fisik
    Merangkak merupakan modal utama si kecil untuk berjalan. Pada saat itu, tulang punggung serta kakinya semakin kuat. Ia pun semakin siap untuk berlatih berjalan pada waktunya nanti.


Waktu Tepat Bayi Merangkak


Tidak ada patokan kapan tepatnya bayi akan melalui fase merangkak karena tiap bayi akan melewati fase yang berbeda-beda. Namun pada umumnya, bayi mulai bisa merangkak di usia 8-12 bulan, yaitu ketika ia belum dapat berjalan. Perlu diketahui bahwa umumnya merangkak merupakan fase yang terjadi sebelum fase berjalan.


Si kecil akan mulai belajar merangkak ketika ia  sudah dapat duduk dengan sempurna tanpa bantuan. Ketika itu ia sudah dapat menoleh dengan sempurna dan menahan kepalanya. Otot tangan serta kakinya sudah cukup menahan tubuhnya supaya tidak terjatuh.


Selin waktunya yang berbeda-beda, cara merangkak pada tiap bayi juga berbeda, lho. Ada yang merangkak dengan menggesekkan perutnya, ada juga yang posisi tiarap, dan ada juga yang gaya merangkaknya mirip dengan beruang. Namun, tidak masalah gaya merangkak si kecil berbeda, karena yang terpenting adalah ia dapat bergerak maju dengan menggerakkan tubuhnya.


Dampak Bayi Langsung Jalan


Meski merangkak merupakan salah satu fase yang dilalui oleh bayi, namun faktanya tidak semua bayi tidak melalui fase merangkak. Ada sebagian bayi tidak merangkak yang langsung menempuh fase berjalan. Ia langsung bisa berjalan tanpa melalui proses merangkak. Tapi jangan bangga dulu, Willow Mom. Justru keadaan ini perlu dikhawatirkan. Mengingat pentingnya bayi melalui fase merangkak, bayi tidak merangkak justru memiliki dampak di masa depan yang kurang baik si kecil. Apa saja dampak bayi tidak merangkak langsung berjalan?


  1. Gangguan Keseimbangan
    Salah satu fungsi dari merangkak adalah menyeimbangkan otak kanan dan kiri. Ketika fase merangkak ini terhambat, maka dikhawatirkan akan terjadi gangguan keseimbangan pada si kecil di kemudian hari.
  2. Gangguan Konsentrasi
    Selain keseimbangan terganggu, bayi tidak merangkak juga dapat menimbulkan gangguan konsentrasi di usia selanjutnya. Inilah yang membuat fase merangkak sangat penting dan wajib dilalui.
  3. Gerakan Cenderung Kasar
    Kemampuan motorik si kecil juga sulit terlatih ketika ia tidak belajar merangkak. Meskipun sudah bisa berjalan pun, namun gerakan jalannya akan cenderung kasar dan mudah terlatih lantaran motoriknya tidak terstimulasi dengan baik.


Cara Melatih Bayi untuk Merangkak


Setelah mengetahui pentingnya merangkak bagi bayi serta dampak yang ditimbulkan dari bayi tidak merangkak, tentu Willow Mom harus mengusahakan agar si kecil melalui proses merangkak dalam perkembangannya. Terkadang orang tua ingin agar anak segera bisa berjalan tanpa memperhatikan fase merangkak. Padahal justru merangkak tidak boleh ditinggalkan. Jika terdapat tanda-tanda bayi malas merangkak, Willow Mom bisa menstimulasinya dengan cara-cara berikut ini.


  1. Tummy Time
    Jauh sebelum fase merangkak, sebaiknya Willow Mom sudah merangsangnya dengan melakukan gerakan tummy time, yaitu membalik posisi tidur bayi agar ia tengkurap. Posisi tengkurap akan melatih si kecil untuk mengangkat kepalanya serta menggerakkan kaki dan tangannya di posisi tengkurap.
  2. Rangsang dengan Mainan Favorit
    Ketika bayi mulai berusia 7-8 bulan, stimulasi ia dengan meletakkan mainan favoritnya di hadapannya. Ajak si kecil untuk menggapai mainan tersebut dengan menggerakkan tubuhnya ke depan. Jangan lupa berikan semangat agar ia semakin percaya diri untuk mencoba merangkak ke depan.
  3. Ajak Merangkak Bersama
    Bayi adalah peniru ulung. Ia akan mudah meniru apa yang orang lain lakukan di sekitarnya. Oleh karena itu, Willow Mom bisa merangkak di sebelah si kecil dan ajak ia untuk merangkak bersama. Berikan senyum dan pelukan ketika ia berhasil merangkak meski hanya 1-2 langkah agar ia semakin bersemangat untuk merangkak lagi.


Setelah membaca artikel ini, tentu Willow Mom sudah mengetahui betapa pentingnya fase merangkak bagi si kecil. Bahkan, ketika bayi tidak melalui fase merangkak, Willow Mom perlu segera bertindak. Hindari melakukan hal-hal yang justru membuat si kecil malas bergerak, seperti menakut-nakuti atau terlalu protective, ya!


Leave A Comment