Welcome, Mom/Dad!
google_button Or please Login / Register!
Pipi Bayi Merah karena Eksim Susu, Benarkah Disebabkan Alergi ASI?

Pipi Bayi Merah karena Eksim Susu, Benarkah Disebabkan Alergi ASI?

  • reifita
  • Article
  • 2023-02-01
  • 1518
  • 0
Pernahkah si kecil mengalami sebuah kondisi dimana terdapat bintik merah pada pipinya? Banyak orang yang percaya bahwa pipi bayi merah disebabkan oleh tetesan ASI yang mengenai pipi bayi.

Ruam kemerahan gatal dan terasa perih yang muncul di pipi bayi sering disebut sebagai eksim susu. Ini dikarenakan banyak orang yang menganggap kemunculannya disebabkan oleh konsumsi susu atau cipratan ASI saat sedang menyusu. Akibatnya, tidak jarang juga orang tua yang memutuskan untuk menghentikan pemberian ASI pada bayinya.


Padahal, bayi membutuhkan asupan nutrisi dari ASI untuk bisa tumbuh dan berkembang dengan baik. Lantas, benarkah air susu ibu adalah penyebab dari ruam eksim pada kulit bayi?


Apa itu Eksim Susu?


Istilah “eksim susu” berawal dari pemahaman bahwa segala hal yang ibu makan selama masa kehamilan dan menyusui akan terserap ke dalam ASI. Maka, ketika Willow Mom memakan makanan yang dapat memicu reaksi peradangan atau alergi pada kulit, zat-zat tersebut akan tersalurkan ke dalam tubuh bayi lewat ASI yang ia minum. Zat-zat pemicu peradangan tersebut juga dipercaya dapat memunculkan ruam pada pipi bayi ketika cairan ASI berkontak langsung dengan kulitnya saat menyusu.


Itu kenapa kemudian banyak ibu hamil dan menyusui yang biasanya diberikan pantangan makanan tertentu, misalnya pantang makan telur, kacang-kacangan, dan produk yang mengandung susu. Dari pemahaman inilah istilah eksim susu mulai digunakan untuk menjelaskan kemunculan eksim pada bayi. 


Namun, anggapan tersebut kurang tepat. Eksim susu bukan istilah medis yang resmi dan benar untuk menggambarkan kemunculan ruam merah pada kulit bayi. Dunia kedokteran hanya mengenal istilah eksim alias dermatitis atopik. Eksim tergolong sebagai salah satu jenis penyakit dermatitis yang umum terjadi pada bayi dan anak kecil.


Penyebab Ruam Eksim pada Bayi Bukan Karena ASI


Eksim adalah peradangan kronis yang dipicu oleh ketidakmampuan tubuh untuk memproduksi sel lemak yang disebut ceramide dalam jumlah cukup. Penyebab eksim memang belum dapat dipastikan. Namun, ruam atau bintik kemerahan khas eksim yang menyebabkan pipi bayi merah, bersisik, dan terasa gatal tidak disebabkan oleh konsumsi atau paparan ASI.


Sampai saat ini, yang peneliti tahu adalah risiko dermatitis atopik kemungkinan besar cenderung dipengaruhi oleh faktor genetik, fungsi sistem imun bayi, dan faktor eksternal lainnya. Gejala eksim itu sendiri umumnya mulai muncul pada 6 bulan pertama kehidupan bayi. Pada enam bulan pertama ini jugalah bayi sangat disarankan untuk menyusui ASI eksklusif. Namun sekali lagi, kemunculan eksim pada bayi bukan disebabkan oleh konsumsi atau paparan ASI.


Satu hal yang pasti adalah risiko bayi mengalami eksim dapat lebih besar jika terlahir dalam keluarga yang memiliki riwayat alergi makanan. Melansir National Eczema Association, sekitar 30 persen penderita eksim di dunia sudah lebih dulu memiliki alergi terhadap suatu makanan, biasanya makanan yang mengandung kacang, telur, dan susu.


Selain faktor genetik, ada sejumlah pemicu eksim susu yang dapat menimbulkan kekhawatiran bagi orang tua. Beberapa penyebab umum eksim pada bayi meliputi:


  1. Kulit lembab karena susu, air liur, atau keringat
  2. Terkena debu
  3. Mengusap wajah bayi dengan kain kotor
  4. Bulu hewan peliharaan, serbuk sari, dan tungau
  5. Paparan asap rokok
  6. Sabun mandi bayi
  7. Deterjen dan pengharum ruangan
  8. Cuaca yang terlalu panas atau dingin


Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa memang ada kaitan antara alergi makanan, termasuk alergi susu dengan kemunculan penyakit eksim. Namun, susu itu sendiri bukanlah penyebab kemunculan eksim untuk yang pertama kalinya. Bagi anak yang memiliki alergi terhadap susu atau produk olahannya, reaksi alergi dapat memperparah gejala eksim jika terus menerus mengonsumsinya.


Bayi yang Mengalami Ruam Eksim Boleh Minum Susu atau ASI


Eksim susu tidaklah disebabkan oleh konsumsi atau paparan ASI. Oleh karena itu, menghentikan pemberian ASI eksklusif bukanlah solusi yang tepat untuk menghilangkan eksim. Menghentikan atau membatasi ASI artinya Willow Mom mencegah si kecil mendapatkan asupan makanan terbaiknya. Dalam jangka panjang, hal ini menghambat proses tumbuh kembangnya.


Bayi yang kurang mendapatkan asupan protein dari susu sangat berisiko mengalami penyakit kwashiorkor (defisiensi protein), yang juga turut menambah kerusakan pada kulit. Kandungan nutrisi dalam ASI juga justru dapat mengoptimalkan fungsi sistem imun bayi yang dapat memperbaiki reaksi alergi terhadap makanan seiring waktu. Maka dari itu, bayi tetap harus bisa dan boleh menyusu ASI. Namun, Willow Mom sebaiknya memang menghindari berbagai jenis makanan yang memicu munculnya alergi makanan pada bayi.


Bagaimana Perawatan Eksim pada Bayi?


Tanda-tanda eksim pada bayi umumnya adalah kulit kering yang terdapat ruam-ruam merah bersisik dan terasa gatal. Peradangan kulit ini bisa berlangsung lama, namun gejalanya bisa mereda dan kambuh sewaktu-waktu. Meski bisa kambuh lagi sewaktu-waktu, penyakit kulit yang dianggap sebagai eksim susu sebetulnya bisa dirawat dengan perawatan untuk kulit kering dan sensitif. Willow Mom bisa meringankan gejala eksim pada bayi dengan cara berikut ini:


  1. Oles obat eksim setelah mandi
    Saat mandi, usahakan semua badan bayi terutama yang terkena eksim terendam air untuk mendapatkan kelembaban menyeluruh. Bilas dengan air bersih. Kemudian, gunakan krim obat atau salep eksim dalam tiga menit setelah keluar dari bak mandi untuk mempertahankan kelembaban kulitnya.
  2. Pilih sabun bayi yang aman
    Untuk cegah iritasi kulit makin parah akibat eksim susu, ada baiknya pilih sabun yang mengandung bahan hypoallergenic, tidak berwarna, dan tidak berpewangi. Biasanya sabun yang wangi dan ada warnanya mengandung bahan kimia yang bisa memperparah eksim.
  3. Mandi air hangat
    Untuk meringankan gejala eksim susu, Willow Mom dapat memandikan si kecil menggunakan air hangat dengan suhu 36-37 derajat celcius dengan durasi mandi 10-15 menit. Jangan lupa untuk menepuk-nepuk bayi dengan lembut menggunakan handuk bersih hingga air tidak menempel lagi pada kulitnya.
  4. Pakai pelembab kulit yang aman
    Gunakan pelembab hypoallergenic yang ringan (bertuliskan “mild” pada labelnya), ber-PH seimbang, dan mengandung bahan organik. Sebaiknya, pelembab pilihan Willow Mom juga mengandung ceramide yang berguna untuk memperbaiki jaringan kulit sensitif bayi.



Itulah beberapa penyebab bayi merah yang perlu Willow Mom ketahui. Tidak semua bintik merah berbahaya dan membutuhkan pertolongan, Namun, jika tidak kunjung sembuh atau menimbulkan gejala lain yang mengkhawatirkan, jangan ragu untuk segera membawa si kecil ke dokter ya, Willow Mom!


Leave A Comment