Jika biasanya Willow Mom khawatir jika suhu tubuh si kecil meningkat, kalian juga harus meningkatkan kewaspadaan saat suhu tubuh bayi menurun. Bisa jadi itu adalah gejala hipotermia pada bayi. Lalu, bagaimana kondisi itu bisa terjadi?
Sebagai ibu baru, pasti Willow Mom merasa khawatir jika suhu tubuh bayinya terlalu hangat atau terlalu dingin. Tapi jangan panik ya, Willow Mom. Berikut ini adalah penjelasan lebih lanjut mengenai hipotermia pada bayi. Semoga artikel ini dapat membantu!
Gejala Hipotermia pada Bayi
Hipotermia adalah suatu kondisi saat suhu tubuh berada di bawah normal. Seperti suhu orang dewasa, suhu bayi dapat berubah disebabkan oleh beberapa hal. Secara umum, suhu anak harus berada di antara 36,5 derajat celcius dan 37,5 derajat celcius ketika diukur dengan termometer oral.
Ketika diambil dengan termometer yang dimasukkan ke pantat bayi, suhu bayi harus sekitar 37,6 derajat celcius. Mengukur suhu bayi dengan menyimpan termometer di bawah lengan mereka (aksila) adalah metode lain yang umum digunakan karena lebih mudah, tetapi kurang akurat.
Suhu aksila biasanya setidaknya satu derajat lebih rendah dari suhu dari pantat. Jika suhu bayi turun di bawah 36,5 derajat celcius, ini akan menjadi tanda hipotermia pada bayi. Suhu tubuh yang rendah pada bayi bisa berbahaya dan meski jarang dapat menyebabkan kematian.
Tanda-tanda yang dapat ditemukan ketika bayi mengalami hipotermia yaitu kulit dingin, terlihat pucat atau kebiruan pada bibir dan ujung jari, tampak lemas atau banyak tidur, tangis merintih, dan malas menyusu. Bayi yang baru lahir, terutama bayi prematur dan bayi dengan berat badan lahir rendah rentan mengalami hipotermia.
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan bayi kehilangan suhu panas, yaitu melalui:
- Radiasi, yaitu kulit telanjang bayi yang langsung terpapar dingin dengan lingkungan.
- Evaporasi, yaitu misalnya pada bayi yang basah.
- Konduksi, yaitu saat bayi diletakkan di permukaan objek yang dingin.
- Konveksi, yaitu saat udara dingin membawa panas dari bayi, misalnya saat bayi dekat jendela terbuka atau AC dan kipas angin.
Penyebab Hipotermia pada Bayi
Berbagai faktor dapat menyebabkan bayi mengalami hipotermia, beberapa di antaranya adalah:
- Cuaca dingin
- Terlalu lama berada di air, seperti untuk mandi atau mengajaknya berenang.
- Tidak mengeringkan bayi setelah lahir
Alasan paling umum untuk suhu tubuh rendah adalah bahwa bayi tidak dapat mengatur suhu tubuh mereka secara mandiri. Oleh karena itu, Willow Mom mungkin disarankan untuk menghangatkan bayi dengan memberinya paparan sinar matahari pagi.
Lakukan Ini saat Terjadi Hipotermia pada Bayi
Saat terjadi hipotermia pada bayi, penggunaan oksigen akan meningkat 10 persen agar menghasilkan lebih banyak kehangatan tubuh. Peningkatan itu akan memberi tekanan besar pada tubuh mungil si kecil. Di beberapa kasus, suhu tubuh yang rendah bahkan dapat menyebabkan kematian, meskipun ini sangat jarang terjadi.
Hal pertama yang harus dilakukan adalah mengukur suhu tubuhnya. Suhu rektal mungkin lebih akurat, tetapi jika Willow Mom tidak memiliki termometer rektal, pakai termometer aksila pun tidak mengapa. Jangan biarkan kulit si kecil basah. Gunakan selimut hangat untuk mengeringkan bayi dan lakukan skin to skin contact. Bisa juga tambahkan kehangatan dengan lampu atau bed warmer.
Jika bayi basah, maka harus dikeringkan dengan segera, lalu dibungkus dengan handuk hangat dan kering. Jangan lupa untuk mengeringkan bagian kepala bayi. Lakukan kontak kulit ke kulit dengan Willow Mom sambil diselimuti dan menyusui karena bayi memerlukan energi untuk memproduksi panas.
Suhu tubuh yang lebih rendah dari 35,5 derajat celcius membuat bayi berisiko lebih tinggi untuk infeksi, memiliki masalah pernapasan dan adanya gangguan pembekuan darah. Jika suhu bayi rendah dan Willow Mom tidak dapat meningkatkan suhunya, maka segera hubungi dokter anak. Cek suhu tubuh si kecil secara berkala agar bisa memastikan tindakan yang diperlukan untuk mencegah bayi terkena hipotermia.
Same In Category
- Yuk, Siapkan Perlengkapan Musim Hujan untuk Si Kecil
- Yuk, Pelajari Cara Mempercepat Pembukaan 1 Ke 10 Agar Persalinan Lancar
- Yuk, Ketahui Posisi Tidur Bayi agar Tidak Gumoh!
- Yuk, Kenali Cara Mendeteksi dan Penyebab Bayi Terlilit Tali Pusar
- Yuk, Kenalan dengan Metode Gentle Birth!
- Yang Cepat Tak Selalu Baik, Ini Bahaya Bayi Duduk Sebelum Waktunya
- Willow Mom, Ini Dia Cara Mengatasi Biang Keringat Pada Bayi
- Waspadai Penyakit yang Timbul setelah Anak Berenang
- Waspadai Ancaman Hepatitis Akut Misterius yang Menyerang Anak
- Waspada! Mengenal Cacar Monyet, Wabah yang Berasal dari Afrika
Related Blogs By Tags
- Yuk, Siapkan Perlengkapan Musim Hujan untuk Si Kecil
- Yuk, Ketahui Posisi Tidur Bayi agar Tidak Gumoh!
- Yang Cepat Tak Selalu Baik, Ini Bahaya Bayi Duduk Sebelum Waktunya
- Willow Mom, Ini Dia Cara Mengatasi Biang Keringat Pada Bayi
- Waspadai Penyakit yang Timbul setelah Anak Berenang
- Waspada! Kulit Bayi Rentan Infeksi Jamur saat Musim Hujan
- Waspada Obesitas pada Bayi, Ini Cara Mengatasinya!
- Wajib Intip! Gejala dan Cara Atasi Napas Grok Grok pada Bayi
- Wajarkah Berkeringat saat Menyusui? Ini Sebabnya!
- Wajarkah Bayi Suka Menggigit Selimut?
Leave A Comment