Welcome, Mom/Dad!
google_button Or please Login / Register!
Dongeng Time: Kupu-Kupu Berhati Mulia

Dongeng Time: Kupu-Kupu Berhati Mulia

  • reifita
  • Article
  • 2022-12-10
  • 19579
  • 0
Dikisahkan, hiduplah seekor semut yang hidup di sebuah kebun sekolah. Hari itu, mentari bersinar begitu cerahnya. Ia pun memutuskan untuk pergi berkeliling dan menyusuri kebun sekolah tempat ia berada.

Kebun tersebut sangatlah indah. Ada bunga penuh warna-warni dimana-mana. Si semut sangat bahagia terlebih karena dengan kaki dan tubuh yang ia miliki, dirinya dapat bebas bergerak sambil menikmati keindahan kebun sekolah.


Sewaktu berjalan-jalan, si semut juga tidak lupa menyapa hewan-hewan lain yang berada di kawasan tersebut. Dalam perjalannya, perhatian si semut tiba-tiba teralihkan. Dirinya melihat ada kepompong yang menggantung di salah satu ranting sebuah pohon. Hewan tersebut pun berhenti dan memandangnya sejenak.


Namun, bukan ucapan baik yang keluar dari mulut semut. Ia malah mengejek rupa buruk dari kepompong tersebut. Si semut juga sangat menyayangkan nasib kepompong yang tidak bisa kemana-mana dan hanya menggantung di ranting pohon.


“Hai, Kepompong! Alangkah buruk nasibmu. Kamu hanya bisa berdiam dan tergantung disitu. Ayo, jalan-jalan! Lihat kebun sekolah yang luas dan indah ini!”, ejek semut.


Mendengar perkataan semut, kepompong tentu tidak bisa melawan. Ia hanya terdiam dan tidak bisa berbuat apa-apa.


Di hari yang lain, si semut kembali mengelilingi kebun sekolah. Namun, tiba-tiba turun hujan. Akibatnya, kebun sekolah tersebut dipenuhi oleh lumpur. Tak disangka, ketika si semut tengah berjalan-jalan, ia pun tergelincir dan jatuh ke dalam kubangan lumpur. Lantas, dirinya berteriak sekuat mungkin untuk meminta pertolongan.


“Tolong bantu aku! Aku mau tenggelam! Tolong, tolong!”, teriak semut. Meski dirinya sudah berusaha sekuat tenaga berteriak, tidak ada hewan yang kunjung datang untuk menolongnya.


Namun, tiba-tiba datanglah seekor kupu-kupu cantik yang terbang melintas sambil membawa ranting. Ternyata, hewan tersebut datang untuk menyelamatkan si semut.


“Semut! Peganglah erat-erat ranting itu, aku akan mengangkatmu”, ucap kupu-kupu.


Semut pun meraih dan memegang erat ranting tersebut. Dengan sekuat tenaga, kupu-kupu mengangkat tubuh semut dari kubangan lumpur dan menurunkannya di tempat yang lebih aman.


Karena sudah ditolong, si semut pun berterima kasih kepada kupu-kupu karena telah menyelamatkan nyawanya. Namun tanpa ia sadari, kupu-kupu tersebut adalah kepompong yang dulu pernah diejeknya.


“Aku adalah kepompong yang pernah kau ejek”, ucap hewan bersayap tersebut.


Mendengar ini, si semut pun merasa bersalah. Dirinya berjanji untuk tidak lagi mengejek hewan-hewan yang hidup di kebun sekolah tersebut.


Leave A Comment