Welcome, Mom/Dad!
google_button Or please Login / Register!
Ketahui Sejak Dini! Penyebab dan Pencegahan Penyakit Polio

Ketahui Sejak Dini! Penyebab dan Pencegahan Penyakit Polio

Polio adalah penyakit menular yang dapat menyebabkan kelumpuhan akibat peradangan pada sumsum tulang belakang dan batang otak. Penyakit ini paling sering menyerang anak di bawah usia 5 tahun lho, Willow Mom. Yuk ketahui tentang penyakit ini!

Poliomyelitis atau polio merupakan penyakit infeksi yang dapat menyebabkan kelumpuhan pada anak-anak. Untuk itu, Willow Mom harus bisa mencegah kelumpuhan ini dengan pemberian vaksin sejak dini. Banyak orang tua yang kurang menyadari jika polio tersebar melalui virus yang bisa saja ada di sekitar si kecil. Untuk semakin waspada, berikut penjelasan Millow yang perlu Willow Mom ketahui.


Penyebab Polio


Willow Mom perlu tahu jika penyakit polio terbagi menjadi tiga jenis, yaitu:


  1. Polio Non-Paralisis
    Tipe polio ini tergolong ringan, sehingga tidak menyebabkan kelumpuhan. Umumnya, polio non-paralisis berlangsung antara satu hingga sepuluh hari ke depan.

  2. Polio Paralisis
    Tipe polio ini bisa dibilang yang paling parah karena menyebabkan kelumpuhan. Gejala awalnya seperti sakit kepala dan demam dalam kurun waktu 7 hari sama seperti polio non-paralisis. Banyak orang yang takut dengan tipe polio ini karena dapat terjadi kelainan bentuk kaki dan pinggul, bahkan kelumpuhan hingga tahap permanen.

  3. Sindrom Pasca Polio
    Tipe polio ini biasanya akan menimpa seseorang yang rata-rata 30 hingga 40 tahun sebelumnya pernah mengalami penyakit polio.


Virus polio biasanya masuk melalui makanan atau minuman lho, Willow Mom. Si kecil yang terkena virus polio biasanya akan menjangkit tenggorokan dan usus. Selain melalui kotoran, virus polio juga bisa menyebar melalui cairan yang keluar dari bersin atau batuk. Di beberapa kondisi, virus polio juga bisa menyebar lewat aliran darah dan menyerang sistem saraf.


Anak-anak yang sedang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah akan rentan terkena virus polio. Bahkan jika tidak diberikan imunisasi atau pemberian vaksin polio secara tepat akan memungkinkan terserang polio. Jika si kecil belum pernah melakukan vaksinasi itu berarti tingkat risiko terkena polio akan semakin tinggi. Belum lagi didukung dengan beberapa situasi, seperti:


  1. Tinggal atau berada serumah dengan penderita polio
  2. Memiliki sistem kekebalan tubuh yang sedang menurun
  3. Mengunjungi daerah yang mayoritas masyarakatnya terkena polio


Diagnosis dan Komplikasi yang Terjadi Akibat Polio


Dalam mendiagnosis si kecil terkena polio atau tidak, perlu sekali melakukan pemeriksaan secara fisik. Selain itu, pemeriksaan juga bisa dilakukan melalui sampel cairan tinja, serebrospinal atau lendir. Semua sampel ini berguna untuk memastikan hasil diagnosis agar semakin akurat.


Penyakit polio yang terjadi pada tubuh bisa mengalami komplikasi dan lebih berdampak buruk. Komplikasi yang terjadi akibat polio ini bisa mengakibatkan beberapa hal antara lain:


  1. Terkena sindrom post polio
  2. Kelainan bentuk pada kaki dan area pinggul
  3. Kecacatan anggota tubuh yang terkena lumpuh layu secara mendadak
  4. Mengalami kelumpuhan sementara hingga permanen akibat terjadinya polio paralisis
  5. Terjadi gangguan menelan, ini dikarenakan kelumpuhan pada daerah mulut hingga bagian kerongkongan


Memang belum ada pengobatan yang pasti saat virus polio sudah menyebar ke dalam tubuh. Meski tidak bisa langsung menyembuhkan polio, Willow Mom perlu mengetahui kalau ada perawatan pendukung untuk mencegah terjadinya komplikasi, seperti:


  1. Berusaha cukup istirahat
  2. Meminum obat pereda nyeri
  3. Pola makan yang mengandung nutrisi sesuai keperluan tubuh
  4. Rutin melakukan terapi fisik agar kinerja fungsi otot dapat bekerja seperti biasa


Pencegahan Penyakit Polio


Dalam pencegahan penyakit polio, anak-anak harus divaksin polio. Mengutip IDAI, vaksin polio oral (OPV) diberikan saat lahir, usia 2, 4, 6, 18 bulan (atau usia 2, 3, 4 bulan sesuai program pemerintah), sedangkan untuk vaksin polio suntik (IPV) diberikan pada usia 2, 4, 6-18 bulan dan 6-8 tahun.


Apabila imunisasi polio terlambat diberikan, jangan mengulang pemberian dari awal, tetapi lanjutkan dan lengkapi sesuai jadwal, tidak peduli berapapun interval keterlambatan dari pemberian sebelumnya. Usai divaksin polio, walaupun sangat jarang terjadi, tetapi kadang-kadang si kecil akan mencret ringan tanpa panas.


Selain itu, ada juga yang mengalami alergi setelah penyuntikan. Biasanya reaksi alergi yang terjadi seperti pusing, lemas, sulit bernapas, wajah terlihat pucat, serak hingga detak jantung berdebar kencang. Reaksi alergi ini akan muncul dengan durasi menit hingga beberapa jam.


Jika si kecil mengalami tanda-tanda alergi setelah penyuntikan, ada baiknya untuk segera menemui dokter ya, Willow Mom.


Leave A Comment