Berbicara tentang kehamilan pasti ada hubungannya dengan air ketuban ya, Willow Mom.
Tahukah Willow Mom jika bayi di dalam perut tumbuh dan berkembang dilindungi oleh kantung ketuban? Kantung ini akan tumbuh bersama si kecil dan melindunginya hingga hari kelahirannya. Kantung ini terbagi menjadi dua jenis selaput, yaitu korion dan amnion. Korion adalah selaput terluar ketuban yang berfungsi melindungi selaput amnion. Sedangkan, amnion berfungsi melindungi bayi sebagai selaput bagian dalam.
Di dalam selaput amnion terdapat cairan yang salah satu fungsinya menutrisi bayi. Jika cairan ini keluar dari vagian, maka kemungkinan yang terjadi yaitu bayi akan segera dilahirkan. Cairan inilah yang dinamakan cairan ketuban.
Apa itu Air Ketuban?
Air ketuban adalah cairan berwarna bening atau kekuningan yang melindungi bayi di dalam kantung ketuban. Adanya air ketuban membuat bayi leluasa bergerak di dalam kantung. Di usia kehamilan yang memasuki 34 minggu, bayi akan berada di dalam air ketuban sebanyak +- 800 mililiter. Sedangkan pada usia kehamilan penuh atau 40 minggu, hanya sekitar 600 mililiter cairan ketuban yang tersisa.
Fungsi Air Ketuban
Air ketuban ternyata memiliki banyak fungsi untuk si kecil lho, Willow Mom. Apa aja sih fungsinya? Yuk, simak ya!
- Sebagai bantalan pelindung janin dari cedera jika perut Willow Mom mendapat benturan secara tiba-tiba
- Melindungi tali pusat
- Bersifat antibakteri yang dapat melindungi si kecil dari infeksi
- Mengandung nutrisi penting, seperti protein, elektrolit, imunoglobulin, dan vitamin yang membantu perkembangan janin
- Membiarkan janin bergerak di dalam rahim, dimana ini akan memungkinkan perkembangan dan pertumbuhan yang tepat dari sistem muskuloskeletal, sistem pencernaan, dan sistem paru janin
- Menjaga suhu tetap konstan di sekitar janin selama kehamilan, sehingga dapat melindungi bayi dari suhu yang terlalu panas atau dingin
Kondisi Air Ketuban yang Normal
Air ketuban yang berada di perut Willow Mom memiliki beberapa kriteria agar dapat dikatakan normal. Di usia kehamilan 40 minggu, air ketuban berwarna bening atau agak kekuningan dan memiliki volume sebanyak 600 ml. Jika air ketuban tidak sesuai dengan kriteria tersebut, maka akan berdampak pada beberapa kondisi, diantaranya:
- Oligohidramnion.
Oligohidramnion terjadi ketika ada terlalu sedikit cairan ketuban di sekitar janin selama kehamilan. Rata-rata, ibu hamil memiliki sekitar 500 ml hingga 1000 ml air ketuban. Terlalu sedikit air ketuban dapat menyebabkan masalah dengan perkembangan janin dan komplikasi kehamilan.
Terlalu sedikit cairan ketuban juga dapat menyebabkan perkembangan abnormal paru-paru bayi. Kondisi ini dapat menghentikan pertumbuhan bayi dengan benar. Terlalu sedikit cairan ketuban juga dapat memberi tekanan pada tali pusat yang dapat mencegah janin mendapatkan cukup oksigen dan nutrisi. - Polihidramnion
Polihidramnion terjadi ketika ada terlalu banyak air ketuban di sekitar janin. Ketika ini terjadi, rahim jauh lebih besar dari biasanya. Kondisi ini merupakan kondisi langka karena terjadi pada sekitar 1% kehamilan.
Cara Menjaga Kadar Air Ketuban
Kadar air ketuban dalam kandungan sangat mempengaruhi kehidupan bayi. Terlalu banyak atau terlalu sedikit air ketuban tidak baik untuk bayi dalam kandungan. Maka dari itu, ada beberapa langkah agar kadar air ketuban sesuai, diantaranya:
- Minum air yang cukup karena berdasarkan penelitian minum air dapat mempengaruhi banyaknya air ketuban
- Rutin mengonsumsi buah dan sayuran
- Olahraga dan istirahat yang teratur
- Menerapkan gaya hidup sehat, misalnya tidak merokok dan minum alkohol
Apabila terjadi kekurangan air ketuban, maka Willow Mom bisa mulai konsultasi dengan dokter. Karena bisa saja ada penyebab yang terjadi, antara lain:
- Terjadi ketuban pecah
- Terkelupasnya plasenta dari dinding dalam rahim
- Kondisi kesehatan tertentu pada Willow Mom, seperti hipertensi kronis
- Penggunaan obat-obatan tertentu yang dapat mengurangi kadar air ketuban, misalnya inhibitor ACE
- Kesehatan bayi, misalnya pertumbuhan tidak normal atau kelainan genetik
Kondisi Pecahnya Air Ketuban
Air ketuban yang pecah sebenarnya terjadi secara alami. Jika Willow Mom mengeluarkan air ketuban dari vagina, bisa saja merupakan tanda bahwa akan segera melahirkan. Bagaimana jika air ketuban belum pecah, sementara perut Willow Mom sudah mencapai usia kehamilan penuh? kemungkinan penyebabnya adalah serviks melebar atau kepala si kecil berada jauh di panggil. Apabila Willow Mom mengalami hal ini, maka dokter akan melakukan amniotomi atau tindakan merobek ketuban.
Namun, bagaimana jika sebaliknya? Bila air ketuban pecah, tetapi Willow Mom belum mengalami kontraksi, si kecil bisa jadi mengalami infeksi. Untuk itu, segera pergi ke rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut ya, Willow Mom.
Salah satu tanda kehamilan yang sehat adalah kondisi air ketuban yang normal. Pastikan kehamilan Willow Mom baik dan jumlah air ketuban sesuai dengan perkembangan bayi. Adalah Willow Mom yang memiliki pengalaman menarik dengan air ketuban saat hamil atau melahirkan?
Same In Category
- Yuk, Siapkan Perlengkapan Musim Hujan untuk Si Kecil
- Yuk, Pelajari Cara Mempercepat Pembukaan 1 Ke 10 Agar Persalinan Lancar
- Yuk, Ketahui Posisi Tidur Bayi agar Tidak Gumoh!
- Yuk, Kenali Cara Mendeteksi dan Penyebab Bayi Terlilit Tali Pusar
- Yuk, Kenalan dengan Metode Gentle Birth!
- Yang Cepat Tak Selalu Baik, Ini Bahaya Bayi Duduk Sebelum Waktunya
- Willow Mom, Ini Dia Cara Mengatasi Biang Keringat Pada Bayi
- Waspadai Penyakit yang Timbul setelah Anak Berenang
- Waspadai Ancaman Hepatitis Akut Misterius yang Menyerang Anak
- Waspada! Mengenal Cacar Monyet, Wabah yang Berasal dari Afrika
Related Blogs By Tags
- Yuk, Pelajari Cara Mempercepat Pembukaan 1 Ke 10 Agar Persalinan Lancar
- Yuk, Kenali Cara Mendeteksi dan Penyebab Bayi Terlilit Tali Pusar
- Yuk, Kenalan dengan Metode Gentle Birth!
- Warna Urin Ibu Hamil Berubah-Ubah, Apa Sebabnya?
- Ukuran Perut Ibu Hamil Kecil, Berbahayakah Bagi Janin?
- Ukuran Kaki Ibu Hamil Bisa Berubah, Apakah Permanen?
- Tips Merangsang Bayi Lebih Aktif Dalam Kandungan
- Tips Atasi Lapar Tapi Tidak Selera Makan saat Hamil Muda
- Tes Kehamilan di Malam Hari, Apakah Hasilnya Akurat?
- Terasa Nyeri di Bawah Pusar saat Hamil? Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya
Leave A Comment