Biasanya, bayi mulai mengeluarkan air liur ketika usianya menginjak 3 bulan. Ini dikarenakan otot-otot mulutnya belum berkembang secara sempurna. Otot-otot tersebut belum mampu menahan produksi air liur yang sudah mulai banyak. Kondisi ini menjadi bagian dari perkembangan fisiknya yang kemungkinan akan terjadi hingga usianya menginjak dua tahun. 

Kapan Kondisi ini Menjadi Tidak Normal?

Faktanya, selama masa pertumbuhan gigi si kecil sedang berlangsung, maka ia memang cenderung akan sering ngiler. Bahkan, mungkin Willow Mom bisa mengganti bajunya beberapa kali karena basah oleh air liurnya. Meski demikian, tetap waspada jika jumlahnya sudah terlihat abnormal. Selain itu, bila usianya mencapai 4 tahun namun gejalanya masih bertahan, waspadai karena kondisi ini sudah tergolong tidak normal.

Penyebab Air Liur Berlebihan pada Bayi

Normal atau tidaknya air liur yang keluar dari mulut bayi tergantung pada penyebabnya ya, Willow Mom. Berikut ini beberapa penyebab yang tidak membahayakan, diantaranya:

1. Mengonsumsi makanan yang bersifat asam bisa menjadi salah satu penyebabnya jika si kecil sudah memasuki usia MPASI.
2. Ngiler menjadi salah satu bagian dari proses pertumbuhan gigi si kecil. Jika gigi sudah mulai akan muncul, maka air liur yang diproduksi juga akan lebih banyak.
3. Saat si kecil sangat serius memperhatikan suatu objek, maka biasanya ia akan mengeces dengan jumlah yang cukup banyak.
4. Jika si kecil mengeluarkan air liur berlebihan saat mengonsumsi obat tertentu, maka jangan panik dulu ua, Willow Mom. Bisa jadi kondisi tersebut merupakan efek samping obat tertentu.

Kondisi yang Harus Diwaspadai

Selain beberapa penyebab yang tidak membahayakan di atas, ternyata ada beberapa kondisi yang sebaiknya diwaspadai oleh Willow Mom. Ini dikarenakan ngiler yang berlebihan bisa menjadi salah satu tanda si kecil mengalami cedera lahir. Beberapa kemungkinan diantaranya, yaitu:

1). Mengalami Cerebral Palsy

Bayi yang mengeluarkan air liur berlebihan bisa menjadi salah satu gejala cerebral palsy, yaitu kelainan neurologis yang disebabkan karena kerusakan otak saat melahirkan. Mengapa ngeces menjadi salah satu gejalanya? Kondisi ini bisa mempengaruhi fungsi otot, salah satunya otot mulut yang menyebabkan hipersalivasi. Hipersalivasi sendiri memang ditandai oleh banyaknya air liur karena ketidakmampuan otot mulut yang tidak maksimal untuk menahan air liur.

Selain mengeluarkan air liur berlebihan, gejala lain dari cerebral palsy yang perlu diwaspadai Willow Mom, yaitu sering melakukan gerakan kejang atau tidak terkontrol, otot lebih kaku, kesulitan menghisap atau mengunyah makanan, serta gangguan pada tumbuh kembang secara keseluruhan mulai berkembang motorik, bahasa, dan kognitif.

2). Menderita Bell’s Palsy

Kemungkinan lain dari cedera lahir dan masalah neurologis yang ditandai dengan ngeces berlebihan adalah Bell’s Palsy. Kondisi ini merupakan gangguan saraf yang mempengaruhi setengah bagian pada wajah. Jika si kecil mengalaminya, maka tak hanya ngeces saja yang menjadi gejalanya. Biasanya, diikuti dengan gejala lain, seperti kelumpuhan pada otot wajah di salah satu sisi, mata kering pada salah satu bagian wajah, dan bayi menjadi lebih peka terhadap suara.

Tips Menangani Air Liur pada Bayi

Setelah mengetahui apa saja penyebab bayi sering mengeluarkan air liur, berikut tips yang bisa Willow Mom terapkan untuk menangani kebiasaan ini.

1. Segera bersihkan air liur menggunakan kain yang halus. Ini untuk menghindari terjadinya iritasi dan ruam kulit pada wajah.
2. Berikan mainan gigi bila penyebab kondisi ini dipicu karena adanya gigi yang sedang tumbuh. Hal ini juga bisa membantu mengurangi rasa nyeri yang timbul saat gigi tumbuh.

Pada dasarnya, bayi sering mengeluarkan air liur bukanlah hal yang perlu dikhawatirkan. Tetapi, jika Willow Mom curiga dengan si kecil yang terlalu sering mengeluarkan air liur sebaiknya segera konsultasikan kondisi ini ke dokter ya, Willow Mom.