Welcome, Mom/Dad!
google_button Or please Login / Register!
Mengenal Toxic Parents dan Dampaknya Bagi Tumbuh Kembang Anak

Mengenal Toxic Parents dan Dampaknya Bagi Tumbuh Kembang Anak

  • reifita
  • Article
  • 2022-11-22
  • 1355
  • 0
Apakah Willow Mom pernah mendengar istilah toxic parenting?

Istilah toxic parenting mungkin baru dikenal di sebagian besar kalangan orang tua milenial. Generasi zaman dulu belum tentu mengenal istilah toxic parenting ini. Namun, tidak ada salahnya bagi Willow Mom belajar dan mengenal istilah unik ini.


Apa itu Toxic Parenting?


Toxic parenting merupakan sebuah pola asuh yang membuat  anak menjadi tidak nyaman, sehingga kesehatan psikologisnya terganggu. Dalam kasus ini, orang tua lah yang merupakan pelaku toxic parenting. Ini dikarenakan orang tua yang seharusnya memberikan pola asuh baik untuk tumbuh kembang anaknya. Nah, jika kita sendiri yang memberikan pola asuh yang toxic, maka akibatnya anak merasa tidak sehat secara emosional. Bahkan, bisa berkepanjangan hingga dewasa nanti.


Tanda Toxic Parenting


Perilaku orang tua terhadap anak sangat menentukan kondisi emosional dan mental si kecil sejak kecil hingga dewasa nanti. Toxic parents biasanya tidak menyadari bahwa mereka orang tua yang toxic. Maka, penting bagi Willow Mom untuk mengetahui tanda-tanda toxic parent, diantaranya:


  1. Orang tua yang sering membandingkan anak dengan orang lain, termasuk saudara kandung dan sepupu. Jika bisa, jangan sampai Willow Mom membandingkan si kecil dengan orang lain karena setiap anak itu unik.
  2. Orang tua mempunyai ambisi dan cita-cita yang belum selesai, sehingga pada akhirnya menuntut dan mengatur si kecil untuk menggapai ambisi tersebut.
  3. Sering membentak anak yang dapat menyebabkan “kabel” di kepala anak bisa kacau balau.
  4. Jarang berempati dan tidak mau memahami perasaan si kecil.
  5. Sering mengintimidasi si kecil dengan pertanyaan “kenapa” dan “mengapa”, sehingga membuat perasaan anak merasa bersalah.


Penyebab Toxic Parenting


Sampai saat ini, masih belum diketahui penyebab pasti dari toxic parenting ini. Namun, kemungkinan besar disebabkan oleh orang tua yang mempunyai trauma, luka batin, kesedihan mendalam, atau bahkan kekerasan semasa hidup nya. Atau bisa saja pernah mengalami toxic parenting sejak kecil. Karena toxic parenting bisa diturunkan dari generasi ke generasi dan seakan-akan tidak selesai. Ada juga yang disebabkan oleh ambisi orang tua yang tidak selesai, sehingga kemudian diproyeksi ke anak. Meski tujuannya baik, tapi secara tidak sadar memaksakan kehendak pada anak.


Bahaya Toxic Parents bagi Anak


Seperti bom waktu, bahaya anak dengan toxic parents ternyata dapat menciptakan efek yang cukup besar, lho. Setelah mengetahui tanda-tanda toxic parents, maka Willow Mom perlu tahu bahaya anak dengan toxic parent, diantaranya:


1). Kesulitan Menghargai Diri Sendiri


Kesulitan menghargai diri sendiri merupakan salah satu bahaya anak dengan toxic parents. Si kecil akan kesulitan memilah mana yang seharusnya didapatkan dan yang harus dihindari. Toxic parents biasanya akan menggali kekurangan anaknya, seperti kurang pintar, mengkritik tinggi badan, berat badan atau apapun dengan alasan lelucon.


Hal seperti ini sangat erat kaitannya dengan rasa percaya diri si kecil, sehingga saat tumbuh dewasa nanti dirinya sangat sulit menghargai diri sendiri. Pasalnya, hari-hari mereka selalu didominasi oleh berbagai macam lelucon yang berisi ejekan.


2). Kecenderungan Berperilaku Sama


Toxic parents biasanya bersifat agresif, mudah tersinggung, selalu menuntut, dan sulit sekali diajak berdiskusi. Konsekuensi yang harus diterima atau bahaya anak dengan toxic parents seperti ini adalah kecenderungan anak meniru perilaku yang sama. Sebab, menurutnya hal yang sehari-hari mereka alami adalah sebuah kewajaran.


3). Selalu Menyalahkan Diri Sendiri


Ketakutan anak di masa kecil saat tidak bisa mencapai nilai ulangan yang bagus dapat memicu anak bersikap perfeksionis. Dampaknya, si kecil bisa tumbuh dalam keterpurukan saat sesuatu tidak berjalan dengan baik. Bahaya anak dengan toxic parents sangat memungkinkan anak untuk melakukan tindakan kekerasan pada dirinya sendiri, lho. Bisa dengan membenturkan kepalanya, menggunakan benda tajam untuk melukai diri sendiri, sampai dengan tindakan bunuh diri.


4). Tidak Menghargai Ketulusan


Toxic parents bersedia memuji, memberikan hadiah, dan membanggakan diri anaknya apabila sang anak telah mencapai nilai bagus atau sudah menuruti keinginan orang tua dengan baik. Tapi, kalau hal itu tidak dilakukan, toxic parents tidak segan-segan memberikan hukuman. Ketulusan sangat sulit dirasakan oleh anak yang tumbuh dari toxic parents karena menurutnya sebuah apresiasi hanya dapat diraih saat berhasil saja.


5). Kesulitan Menentukan Pilihan


Toxic parents tidak memiliki toleransi pada anak untuk mengatakan “tidak”. Mereka akan terus menekan anaknya melakukan hal sesuai standar yang ditentukan. Anak tidak diberikan ruang untuk menyampaikan pendapat, ide, dan gagasan. Dampaknya, anak akan kesulitan menentukan pilihan karena menurutnya semua keputusan harus berdasarkan kepuasan dan persetujuan orang tua.


6). Berisiko Mengalami Gangguan Kecemasan


Anak-anak yang tumbuh dengan toxic parents cenderung mengalami kecemasan. Toxic parents juga akan membuat anak lebih sulit mengidentifikasi tanda awal kecemasan yang telah dialaminya. Pasalnya, toxic parents seringkali tidak bisa menerima dengan baik rasa takut serta rasa cemas dari sang anak. Inilah yang membuat anak terlambat mendapatkan penanganan dini, sehingga mengakibatkan gangguan mental pada usia dewasa.


Cara Mengurangi Toxic Parents


Satu-satunya cara yang bisa Willow Mom lakukan untuk mengurangi toxic parents adalah dengan mulai sadar dan intropeksi diri. Melatih diri untuk lebih bijaksana melihat perbedaan yang ada. Lalu, usahakan untuk menahan diri mengomentari dan mulai berempati. 


Dampak dari toxic parents bagi si kecil sangat besar lho, Willow Mom. Untuk itu, Willow Mom perlu menyadari sejak dini ciri-ciri toxic parents agar terhindar dari sikap ini.


Leave A Comment