Welcome, Mom/Dad!
google_button Or please Login / Register!
Dongeng Time: Anak Katak yang Sombong dan Anak Lembu

Dongeng Time: Anak Katak yang Sombong dan Anak Lembu

  • reifita
  • Article
  • 2022-07-23
  • 15606
  • 0
Pada suatu hari, di tengah padang rumput yang luas, ada sebuah kolam yang dihuni oleh berpuluh ekor katak. Dan diantara berpuluh-puluh katak itu ada seekor anak katak yang bernama Kethus.

Si Kethus adalah anak katak yang berbadan besar dan paling kuat. Karena kelebihannya itu, Si Kethus pun hidupnya sangat sombong sekali. Ia merasa dia lah yang paling besar dan kuat diantara anak-anak katak lainnya dan tidak ada anak katak seumuran dia yang bisa mengalahkannya.


Sebenarnya, kakak dari Si Kethus sudah seringkali menasehati adiknya agar tidak bersikap angkuh dan sombong terhadap teman-temannya. Akan tetapi, Si Kethus tidak pernah menghiraukan nasihat dari kakaknya.


Karena kesombongannya, teman-teman Si Kethus mulai menghindarinya dan pada akhirnya ia tidak memiliki teman lagi.


Singkat cerita, di suatu pagi hari, Si Kethus sedang berlatih melompat. Saat sedang melompat, disitu juga ada seekor anak lembu yang sedang bermain.


Terlihat sekali anak lembu itu mendekati ibunya untuk menyedot susu. Si anak lembu itu terlihat gembira sekali. Ia berlari-lari sambil sesekali menyegok rumput yang segar dan dengan tidak sengaja lidah si anak sapi itu terkena tubuh Si Kethus.


Si Kethus pun marah sambil menggumam di dalam hatinya, “Huh, berani sekali makhluk ini mengusikku”, ujar Si Kethus sambil menjauhi anak lembu itu.


Sebenarnya, si anak lembu itu tidak berniat untuk mengganggu Si Kethus, namun karena kebetulan pergerakan si anak sapi dan Si Kethus sama, sehingga menyebabkan Kethus menjadi cemas dan melompat menyelamatkan diri.


Dengan napas yang terengah-engah, Si Kethus sampai di tepi kolam. Melihat Si Kethus sangat kecapekan, kawan-kawannya pun nampak heran. “Hei Kethus, kau nampaknya lelah sekali sampai terengah-engah, dan mukamu juga terlihat sangat pucat sekali:, tanya salah satu temannya.


“Tidak, aku tidak apa-apa. Aku hanya cemas saja, kau lihat makhluk di tengah padang rumput itu, aku tidak tahu makhluk apa itu, tapi makhluk itu sangat sombong dan hendak menelanku”, kata Si kethus kepada teman-temannya.


Tak lama, kakak Si Kethus datang menghampiri dan berkata, “Makhluk itu anak lembu, Kethus. Dan sepengetahuanku, anak lembu itu tidak jahat. Mereka memang bisa dilepaskan di padang rumput ini setiap pagi”.


“Kenapa kakak bisa bilang makhluk itu tidak jahat? Aku hampir saja ditelannya tadi”, kata Si Kethus.


“Tidak mungkin Kethus, karena lembu hanya makan rumput saja. Dia tidak makan katak ataupun ikan”, jawab si kakaknya Kethus.


“Kakak, aku tidak percaya kalau makhluk tu tidak makan katak. Tadi saja aku dikejarnya dan hampir ditendang olehnya”, celah Si Kethus.


Kemudian, sifat sombong Si Kethus pun muncul dan berkata kepada kawan-kawannya, “Hei kawan-kawan, sebenarnya aku bisa saja melawan makhluk itu dengan menggembungkan diriku”, sombongnya dengan bangga.


“Lawan saja Kethus, lawan makhluk itu, kamu pasti menang”, teriak kawan-kawan Si Kethus.


Mendengar itu, kakak Si Kethus mengingatkan adiknya, “Sudah lah Kethus, kau tidak akan bisa menandingi lembu itu. Itu sangat berbahaya, bisa-bisa kau akan mendapat celaka. Sudah hentikan.:


Akan tetapi, Si Kethus tidak memperdulikan omongan dari kakaknya. Si Kethus terus saja menggembungkan dirinya karena mendapatkan dorongan dari teman-temannya. Sebenarnya, teman-temannya sengaja hendak memberi pelajaran kepada Si Kethus yang sombong itu.


“Ayo Kethus, ayo sedikit lagi, teruskan”, teriak teman-temannya seakan-akan menyemangati Si Kethus.


Tiba-tiba, Si Kethus jatuh lemas karena dia menggembung terlalu besar. Si Kethus pun merasakan perutnya sangat sakit dan perlahan-lahan dikempiskannya.


Melihat keadaan adiknya yang jatuh karena lemas, kakaknya pun llau membantu. “Syukurlah kau Kethus, kau tidak apa-apa”, kata kakaknya.


Singkat cerita, Si Kethus pun telah sembuh dari sakitnya dan ia mengerti jika dirinya jatuh sakit karena kesombongannya.


Leave A Comment