Demam dan kejang menjadi salah satu hal yang paling menakutkan bagi orang tua. Apalagi kondisi demam kejang sering menyerang bayi berusia 6 bulan hingga berusia 5 tahun. Saat kondisi seperti ini tentu membuat Willow Mom merasa panik dan bingung untuk mengatasinya. Lantas, bagaimana cara mengatasi kondisi si kecil yang terkena demam dan kejang?
Penyebab Demam Kejang pada Anak
Demam kejang pada anak umumnya terjadi ketika si kecil sedang sakit, namun sering kali terjadi sebelum Willow Mom menyadari bahwa si kecil sedang sakit. Hal ini bisa saja terjadi karena biasanya terjadi pada hari pertama si kecil sakit. Ada beberapa penyebab demam kejang pada anak, yaitu:
- Risiko demam kejang dapat meningkat setelah beberapa imunisasi, terutama imunisasi MMR. Demam tinggi setelah imunisasi paling sering terjadi 8 sampai 14 hari setelah anak diberikan imunisasi.
- Demam yang disebabkan virus atau infeksi bakteri dapat menyebabkan step saat demam. Roseola adalah penyebab paling umum dari step yang terjadi saat demam.
- Faktor risiko lain, seperti memiliki anggota keluarga yang pernah mengalami kejang saat demam, akan menempatkan anak pada risiko yang lebih tinggi untuk mengalami hal serupa.
- Cacat saraf, seperti cerebral palsy.
- Kejang yang terjadi hanya pada satu sisi tubuh saja.
- Demam 40 derajat atau yang lebih tinggi.
- Lebih dari satu kali step dalam satu hari atau 24 jam selama merasakan penyakit yang sama.
- Step tanpa demam atau penyakit tertentu.
Tanda Anak Demam dan Kejang
Sebelum mengetahui cara menolong si kecil yang mengalami demam dan kejang, Willow Mom perlu mengetahui terlebih dahulu apakah keadaan tersebut tergolong kondisi demam kejang. Berikut tanda-tanda si kecil mengalami demam kejang, antara lain:
- Suhu tubuh tinggi hingga melebihi 38 derajat celcius
- Mioklonik, yaitu seluruh tubuhnya, terutama tungkai dan lengan terlihat gemetar, kaku, atau menyentak-nyentak tidak terkontrol.
- Si kecil mengerang, menggigit keras lidahnya, atau buang air kecil tiba-tiba, dan bola matanya berputar ke atas.
- Si kecil tidak merespon Willow Mom, misalnya tidak menjawab saat diajak bermain atau berbicara.
- Si kecil pingsan atau kehilangan kesadaran setelah kejang.
Langkah Pertolongan Pertama saat Anak Kejang Demam
Ketika melihat si kecil mengalami kejang demam, Willow Mom sebaiknya tetap tenang dan jangan panik agar bisa memberikan pertolongan pertama dengan baik. Berikut ini adalah beberapa langkah untuk menolong anak yang mengalami kejang demam:
- Letakkan anak di tempat yang datar.
- Tempat tersebut sebaiknya luas dan bebas, sehingga anak tidak akan terbentur atau tertimpa benda tertentu saat kejang.
- Posisikan anak tidur menyamping untuk mencegahnya tersedak saat kejang.
- Longgarkan pakaiannya, terutama pada bagian leher.
- Jangan memaksa untuk menahan gerakan tubuh anak. Cukup jaga agar posisi tubuhnya tetap aman.
- Jangan memasukkan benda apapun ke mulutnya, termasuk minuman atau obat-obatan.
- Ucapkanlah kata-kata yang menenangkan agar anak merasa lebih nyaman.
- Catat berapa lama anak mengalami kejang.
- Amati kondisinya saat kejang, terutama bila dia kesulitan bernapas atau wajahnya menjadi pucat dan kebiruan. Ini menandakan ia kekurangan oksigen dan membutuhkan penanganan medis secepatnya.
Jika memungkinkan, Willow Mom bisa merekam kejadian saat anak sedang kejang, sehingga dokter bisa mengetahui dengan pasti seperti apa kejang yang dialami oleh anak. Kejang demam umumnya berlangsung selama 1-2 menit. Setelah itu, anak mungkin akan menjadi lebih rewel dan kebingungan selama beberapa jam, sebelum ia kelelahan dan akhirnya terlelap.
Kondisi Kejang Demam yang Membutuhkan Penanganan Darurat
Setelah memberikan pertolongan pertama, Willow Mom tetap perlu membawa si kecil ke dokter meskipun kejangnya sudah berhenti. Hal ini penting dilakukan agar dokter dapat memeriksa kondisi si kecil dan mengetahui penyebab kejang yang dialaminya. Willow Mom bahkan perlu segera membawa si kecil ke dokter atau menelpon ambulans, jika si kecil mengalami:
- Kejang selama lebih dari 5 menit.
- Kejang hanya pada beberapa bagian tubuh, bukan seluruhnya.
- Kesulitan bernapas dan wajah atau bibirnya menjadi kebiruan.
- Kejang berulang dalam waktu 24 jam.
Sebagian besar kejang demam pada anak tidaklah berbahaya dan bukan tanda adanya epilepsi atau kerusakan otak. Kejang demam juga tidak menyebabkan anak mengalami penurunan kemampuan belajar atau gangguan mental. Meski demikian, Willow Mom tetap perlu waspada. Pada beberapa kasus yang jarang terjadi, demam yang diikuti dengan kejang dapat menjadi tanda dari meningitis atau gangguan serius lainnya.
Itu dia Willow Mom beberapa cara untuk mengatasi kejang demam pada anak. Memberikan pertolongan pertama pada anak saat mengalami kejang akan memperkecil risiko yang akan terjadi pada si kecil. Tetap tenang dan terus temani si kecil ya, Willow Mom.
Same In Category
- Yuk, Siapkan Perlengkapan Musim Hujan untuk Si Kecil
- Yuk, Pelajari Cara Mempercepat Pembukaan 1 Ke 10 Agar Persalinan Lancar
- Yuk, Ketahui Posisi Tidur Bayi agar Tidak Gumoh!
- Yuk, Kenali Cara Mendeteksi dan Penyebab Bayi Terlilit Tali Pusar
- Yuk, Kenalan dengan Metode Gentle Birth!
- Yang Cepat Tak Selalu Baik, Ini Bahaya Bayi Duduk Sebelum Waktunya
- Willow Mom, Ini Dia Cara Mengatasi Biang Keringat Pada Bayi
- Waspadai Penyakit yang Timbul setelah Anak Berenang
- Waspadai Ancaman Hepatitis Akut Misterius yang Menyerang Anak
- Waspada! Mengenal Cacar Monyet, Wabah yang Berasal dari Afrika
Related Blogs By Tags
- Yuk, Siapkan Perlengkapan Musim Hujan untuk Si Kecil
- Yuk, Ketahui Posisi Tidur Bayi agar Tidak Gumoh!
- Yang Cepat Tak Selalu Baik, Ini Bahaya Bayi Duduk Sebelum Waktunya
- Willow Mom, Ini Dia Cara Mengatasi Biang Keringat Pada Bayi
- Waspadai Penyakit yang Timbul setelah Anak Berenang
- Waspadai Ancaman Hepatitis Akut Misterius yang Menyerang Anak
- Waspada! Kulit Bayi Rentan Infeksi Jamur saat Musim Hujan
- Waspada Obesitas pada Bayi, Ini Cara Mengatasinya!
- Wajib Intip! Gejala dan Cara Atasi Napas Grok Grok pada Bayi
- Wajarkah Berkeringat saat Menyusui? Ini Sebabnya!
Leave A Comment