Dalam mengasuh anak, tipe pola asuh yang diterapkan tiap orang tua berbeda-beda. Tidak bisa dikatakan mana yang paling benar dan mana yang salah karena ini adalah pilihan masing-masing orang tua untuk buah hatinya.
Ketika menjadi orang tua baru, Willow Mom&Dad tentu memiliki cara dan gaya sendiri saat mengasuh si kecil. Selain pengetahuan, pola asuh anak tersebut juga dipengaruhi oleh pengalaman saat masih kecil dulu. Pengaruh pola asuh pada anak cukup besar, mulai dari kualitas kesehatan hingga pembentukan pola pikir dan kepribadian dalam jangka panjang.
Terlepas dari gaya hidup, kondisi sosial ekonomi, latar belakang budaya, maupun domisili, pada akhirnya setiap keluarga hanya menjalankan salah satu dari 4 tipe pola asuh anak. Yuk, cari tahu tentang 4 pola asuh anak dan dampaknya bagi perkembangan si kecil.
1). Otoriter
Ciri yang paling mudah dikenali dari pola asuh otoriter adalah diterapkannya aturan super ketat yang wajib diikuti oleh anak. Orang tua yang otoriter sering mengatakan ungkapan “pokoknya” ketika sedang mengutarakan pendapat, tanpa memedulikan atau mendengar pendapat dan keinginan si kecil. Hal ini tentu membuat si kecil tidak terbiasa membuat keputusan sendiri dan takut jika tidak menuruti perkataan orang tuanya.
Tipe pola asuh otoriter memiliki karakter umum, sebagai berikut:
- Menuntut anak untuk menuruti semua aturan tanpa kompromi.
- Tidak mempertimbangkan pendapat dan perasaan anak.
- Memiliki ekspektasi tinggi terhadap anak.
Hubungan orang tua dan anak dalam pola asuh otoriter cenderung dingin dan berjarak, dan lebih banyak menggunakan hukuman daripada strategi disiplin. Hasil yang didapatkan dari pola asuh otoriter seringkali bertolak belakang dengan harapan orang tua. Selain prestasi sekolah yang tidak terlalu baik, anak juga tumbuh menjadi pribadi yang memiliki kepercayaan diri dan keterampilan sosial yang rendah.
Dilansir dari The Spanish Journal of Psychology membuktikan bahwa, pola asuh anak otoriter menyebabkan si kecil mengalami kesulitan mengelola kemarahan karena mereka tidak diberikan ruang untuk berpendapat. Yang lebih mengejutkan, anak yang dibesarkan dalam pola asuh ini memiliki resiko lebih besar untuk penyalahgunaan narkoba, gangguan kesehatan mental, dan perilaku agresif.
2). Permisif
Dalam tipe pola asuh yang bersifat permisif alis serba boleh, orang tua bersikap sangat santai, bebas, dan mencoba menjadi teman bagi anaknya. Orang tua permisif menjadi seorang teman baik bagi anaknya karena memberikan perhatian, kehangatan, dan interaksi yang cukup baik.
Beberapa karakter umum lain dari pola asuh permisif adalah:
- Hanya memiliki sedikit aturan, yang juga dilakukan dengan sangat longgar.
- Tetap memenuhi segala kebutuhan anak dan menganggap anak lebih tahu yang terbaik untuk dirinya.
- Jarang memberikan hukuman.
- Lebih banyak menuruti kemauan anak ketimbang memberikan panduan.
Pengaruhnya, tipe pola asuh ini seringkali menjadikan anak mengembangkan tingkat kreativitas yang lebih tinggi pada anak-anak umumnya. Namun, dampaknya karena jarang sekali diberikan batasan dan petunjuk mengenai pilihan yang baik, anak yang dibesarkan dalam pola asuh permisif cenderung lebih egois, impulsif, sulit diatur, dan kurang berempati.
Pengaruh pola asuh anak ini yang patut diwaspadai adalah meningkatkan risiko obesitas, gigi berlubang, dan gangguan kesehatan lainnya, karena tidak diajarkan pola makan dan gaya hidup yang baik. Kebebasan pada tingkat ini dapat menyebabkan kebiasaan negatif lainnya karena orangtua tidak memberikan banyak bimbingan tentang moderasi.
3). Demokratis
Pola asuh demokratis atau authoritative parenting bisa dikatakan sebagai kombinasi yang cukup pas antara tipe pola asuh permisif dan otoriter. Pola asuh anak seperti ini akan mendorong anak untuk berani berpendapat dan percaya diri. Anak merasa dihargai karena orang tua terbuka mendengarkan pendapat anak. Ini juga yang kemudian merekatkan hubungan anak dan orang tua.
Karakter dari tipe pola asuh orang tua ini, antara lain:
- Hubungan yang positif dan hangat antara orang tua dan anak.
- Ada aturan tegas yang harus diikuti anak, disertai penjelasan di balik aturan tersebut.
- Orang tua bisa bersikap tegas dalam menerapkan aturan dan memberikan konsekuensi, tapi tetap mempertimbangkan pendapat dan perasaan anak.
Orang tua otoritatif biasanya menerapkan aturan disiplin, namun juga diterapkan secara suportif. Jika anak membantah, orang tua tidak langsung menghukum, namun mendahulukan dialog terlebih dahulu. Berkat strategis disiplin yang positif, anak yang dibesarkan dalam pola asuh demokratis cenderung memiliki kemampuan berpikir kritis dan mengambil keputusan yang lebih baik. Selain itu, mereka juga akan tumbuh menjadi pribadi yang bertanggung jawab yang tidak ragu dalam mengungkapkan pendapat mereka.
4). Pengabaian
Tidak sedikit orang tua yang abai dengan kebutuhan, bahkan keberadaan anak mereka. Anak-anak yang tumbuh dari pola asuh pengabaian biasanya kurang mendapatkan kasih sayang orangtua. Willow Mom&Dad akan kurang menghabiskan waktu berkualitas dengan anak-anaknya, entah karena lalai atau kesibukan kerja masing-masing.
Seringkali, anak-anak dibiarkan menghabiskan waktu untuk menonton televisi dan bermain gawai atau gim sepanjang waktu. Akibatnya, anak-anak dari orang tua ini akan mengalami kesulitan mengikuti aturan. Beberapa karakter umum dari pola asuh pengabaian, yaitu:
- Tidak memiliki aturan dan tidak ada hukuman.
- Anak diharapkan untuk belajar dan memenuhi kebutuhannya sendiri.
- Jarang ada komunikasi antara anak dan orangtua.
Pengabaian tidak selalu dilakukan dengan sengaja, tapi bisa juga karena orangtua memiliki gangguan kesehatan fisik atau mental, memiliki aktivitas yang sangat padat, sedang mengalami masalah berat dalam hidup, dan sebagainya. Willow Mom mungkin sudah bisa menduga, anak dibesarkan dalam pola asuh ini cenderung memiliki kepercayaan diri yang rendah dan prestasi sekolah yang kurang baik. Dalam jangka panjang, anak juga cenderung mengalami gangguan perilaku, serta gangguan kesehatan mental.
Mana yang Lebih Ideal?
Dari penjelasan diatas, Willow Mom bisa melihat bahwa tipe pola asuh anak demokratis memiliki dampak yang paling positif untuk perkembangan anak. Orang tua yang menerapkan pola asuh demokratis mampu mencegah anak-anak agar terhindar dari masalah kepribadian. Bisa dibilang, pola asuh ini memberikan kebebasan serta kejelasan semua peraturan, sehingga anak pun berada di jalur yang tepat.
Berikut alasan pola asuh demokratis lebih baik daripada tipe lainnya, antara lain:
- Orang tua tipe demokratis dipandang bersikap lebih masuk akal dan adil, sehingga anak-anak bisa menerima tuntutan dan ucapan yang diberikan orang tua.
- Ketika memberikan aturan, orang tua tipe demokratis selalu memberikan alasan. Karenanya, anak-anak akan paham dengan makna aturan tersebut.
- Untuk menerapkan disiplin, orang tua demokratis dan anak membuat kesepakatan di awal. Selain itu, memberikan anak sebuah penghargaan atas perbuatan baik dapat dilakukan dan konsekuensi bila anak melakukan kesalahan.
Nah, itu dia Willow Mom beberapa tipe pola asuh anak yang biasa diterapkan orang tua. Setelah membaca tipe pola asuh di atas, manakah yang Willow Mom jalankan saat ini?
Same In Category
- Yuk, Siapkan Perlengkapan Musim Hujan untuk Si Kecil
- Yuk, Pelajari Cara Mempercepat Pembukaan 1 Ke 10 Agar Persalinan Lancar
- Yuk, Ketahui Posisi Tidur Bayi agar Tidak Gumoh!
- Yuk, Kenali Cara Mendeteksi dan Penyebab Bayi Terlilit Tali Pusar
- Yuk, Kenalan dengan Metode Gentle Birth!
- Yang Cepat Tak Selalu Baik, Ini Bahaya Bayi Duduk Sebelum Waktunya
- Willow Mom, Ini Dia Cara Mengatasi Biang Keringat Pada Bayi
- Waspadai Penyakit yang Timbul setelah Anak Berenang
- Waspadai Ancaman Hepatitis Akut Misterius yang Menyerang Anak
- Waspada! Mengenal Cacar Monyet, Wabah yang Berasal dari Afrika
Related Blogs By Tags
- Yuk, Siapkan Perlengkapan Musim Hujan untuk Si Kecil
- Yuk, Ketahui Posisi Tidur Bayi agar Tidak Gumoh!
- Yang Cepat Tak Selalu Baik, Ini Bahaya Bayi Duduk Sebelum Waktunya
- Willow Mom, Ini Dia Cara Mengatasi Biang Keringat Pada Bayi
- Waspadai Penyakit yang Timbul setelah Anak Berenang
- Waspadai Ancaman Hepatitis Akut Misterius yang Menyerang Anak
- Waspada! Kulit Bayi Rentan Infeksi Jamur saat Musim Hujan
- Waspada Obesitas pada Bayi, Ini Cara Mengatasinya!
- Wajib Intip! Gejala dan Cara Atasi Napas Grok Grok pada Bayi
- Wajarkah Berkeringat saat Menyusui? Ini Sebabnya!
Leave A Comment