Bayi yang lahir prematur biasanya perlu dipasangkan CPAP bayi. Alat ini dapat membantu bayi bernapas lebih baik. Namun, bayi dengan kondisi seperti apa yang membutuhkan alat ini dan seberapa lama bayi perlu menggunakannya?
Apa itu CPAP Bayi?
CPAP atau Continuous Positive Airway Pressure adalah terapi untuk meredakan penyumbatan saluran napas bagian atas saat tidur. Prosesnya melibatkan pengiriman udara normal ke jalan napas sesuai dengan tekanan yang ditetapkan, yang membuat jalan nafas tetap terbuka. Terapi ini paling sering digunakan pada bayi baru lahir dengan kesulitan napas, sehingga disebut dengan CPAP bayi. Namun, bisa juga digunakan orang dewasa untuk mengobati sleep apnea parah dan gangguan saluran napas lainnya.
Kenapa Perlu CPAP Bayi?
Adanya CPAP bayi memberikan dukungan pernapasan non-invasif pada mereka yang sulit untuk bernapas dengan normal. Berikut ini adalah kondisi bayi yang membutuhkan bantuan CPAP:
1). Sindrom Gangguan Pernapasan
CPAP bayi digunakan untuk mengobati sindrom gangguan pernapasan (Respiratory Distress Syndrome/RDS). RDS terjadi ketika bayi lahir prematur sebelum paru-parunya berkembang sempurna. Paru-paru bayi ini kekurangan surfaktan, zat licin yang memungkinkan ekspansi dan kontraksi paru-paru mulus. Tanpa surfaktan ini, pernapasan menjadi sulit.
2). Apnea Prematuritas
Apnea adalah suatu kondisi yang ditandai dengan jeda lama dalam bernapas yang menyebabkan detak jantung lambat yang tidak normal (bradikardia). Umumnya, apnea disebabkan oleh keterlambatan perkembangan di bagian otak yang mengontrol pernapasan dan mempengaruhi beberapa bayi prematur. CPAP bayi dapat mengurangi beberapa episode apnea dengan mendukung pernapasan bayi jadi lebih teratur.
Bagaimana Cara Kerja CPAP Bayi?
CPAP tidak berbeda jauh dengan kanula hidung, yakni selang oksigen yang dipasang di hidung. Alat ini membantu memberikan tekanan udara konstan ke hidung bayi, sehingga membantu kantung udara di paru-paru bayi tetap terbuka dan membantu mencegah apnea. Bedanya, tekanan yang diberikan oleh CPAP pada hidung jauh lebih besar ketimbang kanula hidung. Oleh sebab itulah, CPAP sering digunakan untuk bayi yang bernapas cukup baik sendiri, sehingga mereka tidak memerlukan ventilasi mekanis yang lebih invasif, seperti ventilator.
Sejauh ini, peneliti telah mengembangkan CPAP dalam bentuk helm untuk bayi. Studi yang diterbitkan pada jurnal Pediatrics ini menunjukkan jika helm bayi CPAP lebih baik daripada masker CPAP tradisional karena memiliki risiko kebocoran dan luka kulit yang lebih rendah. Untuk pemasangan CPAP, bayi perlu melakukan pemasangan masker di rumah sakit. Masker akan digunakan selama tidur dan polisomnografi semalaman (studi tidur) diatur untuk memeriksa tekanan CPAP yang optimal untuk si kecil.
Namun, sebelum studi tidur dilakukan, kabel akan ditempelkan ke kulit si kecil untuk mengukur pola tidur dan pernapasan mereka. Tim medis akan memastikan bahwa masker terpasang pas dan nyaman. Willow Mom ataupun pengasuh akan diajari cara memasang masker dan memantau seberapa baik masker tersebut dapat bekerja sepanjang malam.
Berapa Lama CPAP Bayi Perlu Digunakan?
Setiap bayi yang menggunakan alat CPAP ini membutuhkan waktu yang berbeda-beda. Dalam penghentian penggunaan alat ini juga membutuhkan pertimbangan dari dokter. Pertama, dokter akan melihat usia kronologis bayi, yaitu usia berdasarkan hari mereka dilahirkan dan usia koreksi mereka, yaitu usia sebenarnya dikurangi jumlah hari atau minggu mereka lahir prematur.
Itu perbedaan penting karena bayi berusia 4 minggu yang lahir prematur sebulan mungkin mengalami beberapa keterlambatan perkembangan dibandingkan dengan bayi cukup bulan pada usia 4 minggu. Kemudian, dokter juga melihat berat bayi dan apakah mereka memenuhi penanda pernapasan tertentu untuk menentukan kapan aman untuk menghentikan CPAP. Tergantung pada kasusnya, bayi dapat berhenti menggunakan CPAP secara tiba-tiba dan sepenuhnya, memasang kanula hidung sebagai pengganti CPAP, dan atau secara bertahap mengurangi dukungan pernapasan dari waktu ke waktu.
Sebelum memasangkan CPAP untuk bayi, lebih baik konsultasi dulu dengan dokter ya, Willow Mom.
Same In Category
- Yuk, Siapkan Perlengkapan Musim Hujan untuk Si Kecil
- Yuk, Pelajari Cara Mempercepat Pembukaan 1 Ke 10 Agar Persalinan Lancar
- Yuk, Ketahui Posisi Tidur Bayi agar Tidak Gumoh!
- Yuk, Kenali Cara Mendeteksi dan Penyebab Bayi Terlilit Tali Pusar
- Yuk, Kenalan dengan Metode Gentle Birth!
- Yang Cepat Tak Selalu Baik, Ini Bahaya Bayi Duduk Sebelum Waktunya
- Willow Mom, Ini Dia Cara Mengatasi Biang Keringat Pada Bayi
- Waspadai Penyakit yang Timbul setelah Anak Berenang
- Waspadai Ancaman Hepatitis Akut Misterius yang Menyerang Anak
- Waspada! Mengenal Cacar Monyet, Wabah yang Berasal dari Afrika
Related Blogs By Tags
- Willow Mom, Ini Dia Cara Mengatasi Biang Keringat Pada Bayi
- Tanda dan Penyebab Infeksi Tali Pusar Bayi
- Segala Hal Tentang CPAP Bayi yang Perlu Diketahui
- Rawat Kulit Lembut Si Kecil Pakai Mustela Bebe Dermo Clean
- Popok Kain atau Sekali Pakai, Mana yang Lebih Baik untuk Bayi?
- Perhatikan Hal ini Sebelum Menerima Donor ASI
- Mongolian Spot, Bisakah Tanda Lahir Bayi ini Hilang?
- Mengenal Lanugo atau Rambut Halus pada Tubuh Bayi
- Mengenal Hipotermia pada Bayi, Kondisi Suhu Tubuh Bayi di Bawah Normal
- Mengenal Babbling dan Ciri Keterlambatan Bicara
Leave A Comment