Welcome, Mom/Dad!
google_button Or please Login / Register!
7 Tanda Janin Tidak Berkembang dalam Kandungan, Apakah Tanda Keguguran?

7 Tanda Janin Tidak Berkembang dalam Kandungan, Apakah Tanda Keguguran?

  • reifita
  • Article
  • 2022-06-25
  • 1365
  • 0
Kehamilan adalah hal membahagiakan yang dinanti-nantikan oleh pasangan suami istri. Setiap calon ibu akan menjaga kehamilannya dengan baik agar janin tumbuh dengan baik. Namun, terkadang ada beberapa kondisi yang tidak bisa dihindari. Salah satunya ketika janin tidak berkembang dengan optimal.

Kondisi janin yang tidak berkembang sempurna bisa disebut intrauterine growth restriction (IUGR). IUGR adalah kondisi ketika bayi yang belum lahir lebih kecil dari seharusnya karena tidak tumbuh pada tingkat normal di dalam rahim atau berhenti selama kehamilan. Pertumbuhan janin yang terhambat ini menempatkan bayi pada masalah kesehatan tertentu selama kehamilan, persalinan, dan setelah lahir.


Ciri-Ciri Janin Tidak Berkembang


Janin yang sehat ditandai dengan pertambahan berat badannya setiap bulan. Saat di trimester pertama, mual dan muntah menjadi tanda janin tumbuh dengan baik. Di trimester selanjutnya, tendangan dan sikutan janin juga dapat menjadi tanda bahwa janin berkembang sesuai fasenya di rahim Willow Mom. Namun, perhatikan beberapa ciri-ciri janin tidak berkembang berikut ini.


1). Detak jantung tiba-tiba berhenti


Tanda janin tidak berkembang bisa diketahui melalui detak jantung. Umumnya, detak jantung sudah bisa didengar ketika embrio sudah berubah menjadi janin, Ini terjadi saat sudah masuk minggu kesembilan atau minggu ke-10 di trimester pertama kehamilan. Detak jantung janin yang tiba-tiba berhenti akan sangat mengkhawatirkan dan perlu diperiksa lebih lanjut.


Detak jantung yang tidak terdengar bisa saja dikarenakan posisi bayi atau letak dari plasenta. Namun, tak jarang ini menjadi sebuah pertanda bahwa janin telah berhenti berkembang. Untuk memastikan kondisi kesehatan janin dalam kandungan baik-baik saja, Willow Mom perlu berkonsultasi ke dokter dan melakukan pemeriksaan USG untuk memastikan perkembangan janin dalam keadaan baik-baik saja dan berkembang secara optimal.


2). Terjadi penurunan level hCG secara mendadak


Tingkat hCG (Human Chorionic Gonadotropin) yang rendah dan mengalami penurunan secara mendadak bisa menjadi tanda janin tidak berkembang. hCg adalah hormon yang diproduksi tubuh ibu hamil selama menjalani masa-masa kehamilannya. Kondisi ini bisa naik turun dan cukup bervariasi pada setiap ibu hamil.


Pada kehamilan yang sehat, kadar hCG akan meningkat setidaknya 50 persen setiap 48 jam. Biasanya, lebih sering terjadi dua kali lipat setiap 48 jam. Puncaknya akan terjadi pada usia kehamilan ke-10 minggu. Ibu hamil juga perlu memperhatikan jika tiba-tiba saja kadar hCG lebih rendah dari angka normal. Jika kadar hCG rendah, Willow Mom perlu segera berkonsultasi ke dokter karena kondisi tersebut menjadi tanda awal keguguran.


3). Kram perut tidak tertahankan


Kram perut bisa saja dialami Willow Mom di awal kehamilan. Hal ini masih menjadi toleransi karena gejalanya mirip dengan kram saat menstruasi. Namun, ketika Willow Mom mengalami kram perut yang tidak tertahankan saat hamil, segera periksakan kesehatan ke dokter kandungan karena ini bisa menjadi ciri-ciri janin tidak berkembang,


Jika gejalanya dibarengi dengan mual yang hebat, tubuh menggigil dan demam tinggi, kemungkinan Willow Mom mengalami kehamilan ektopik. Ya, janin tidak akan berkembang jika Willow Mom mengalami kehamilan ektopik. Kehamilan ektopik terjadi karena sel telur yang dibuahi menamakan dirinya di luar lahir, biasanya di salah satu saluran tuba. Nah, saluran tuba adalah tabung yang menghubungkan ovarium ke rahim. Sehingga jika sel telur tersangkut di saluran tersebut, maka sel telur tidak akan berkembang dan beresiko pada kehamilan selanjutnya.


4). Tinggi fundus tidak berukuran normal alias pendek


Salah satu cara untuk mengetahui kehamilan dan memantau perkembangan janin didalam rahim yakni dengan mengukur tinggi fundus. Pengukuran fundus yang dilakukan ketika konsultasi kandungan bermanfaat untuk mengetahui janin di dalam kandungan berkembang secara sehat atau tidak. Normalnya, tinggi fundus uteri menyesuaikan dengan usia kehamilan. Fundus pun bisa diukur dari bagian atas rahim ke tulang kemaluan.


Pada trimester kedua kehamilan di usia 22-28 minggu, tinggi fundus yang normal yaitu 24-25 cm. Ketika tinggi fundus tidak sesuai dengan angka normal, maka ada masalah dengan perkembangan janin di dalam kandungan. Hal ini bisa dipicu karena air ketuban terlalu sedikit atau kondisi janin dalam posisi sungsang. Kemungkinan terburuknya bisa menjadi tanda bahwa janin tidak berkembang dengan baik. Jika sudah begini, maka perlu sekali evaluasi dari dokter terkait ukuran fundus yang lebih besar atau lebih rendah dari angka normal.


5). Adanya kelainan saat pemeriksaan USG


Ultrasonography (USG) perlu dilakukan oleh ibu hamil untuk melakukan pemeriksaan kesehatan sekaligus melihat perkembangan si kecil dalam kandungan. Bukan hanya bermanfaat untuk mengetahui kondisi kesehatan janin, USG juga membantu Willow Mom untuk melihat janin di dalam kandungan dan aktivitasnya. Jika dalam USG dokter tidak dapat mendeteksi pergerakan janin, maka kondisi tersebut perlu diwaspadai. Perlu diketahui bahwa janin bisa saja tidak berkembang dengan baik dan kemungkinan terjadinya keguguran.


6). Menurunnya gerakan janin yang semakin lama semakin hilang


Seiring bertambahnya usia kehamilan, seharusnya gerakan janin di dalam perut akan semakin terasa. Adanya aktivitas si kecil di dalam perut dapat menjadi tanda kalau dirinya berkembang dengan sehat. Jika gerakan janin benar-benar menghilang dan tidak pernah terasa walau sudah dirangsang dengan berbagai cara, Willow Mom perlu curiga. Ini bisa saja menjadi salah satu tanda janin tidak berkembang.


Selain itu, insting ibu hamil cukup kuat apalagi ketika ada makhluk kecil di dalam perutnya. Apalagi saat ada yang berbeda di tubuhnya dan pergerakan janin tiba-tiba menghilang. Hilangnya pergerakan janin bisa saja menjadi tanda bahwa ada sesuatu yang salah, sehingga perlu dikonsultasikan langsung ke dokter kandungan.


7). Ketuban pecah dini


Cairan ketuban adalah air yang mengelilingi dan melindungi bayi di dalam rahim. Biasanya, air ketuban dapat pecah saat menjalani proses persalinan. Namun, pada beberapa kondisi, air ketubah pecah sebelum Willow Mom melahirkan. Hal ini disebut ketuban pecah dini atau premature rupture of membranes (PROM). Ketuban pecah dini merupakan ciri-ciri janin tidak berkembang dan tanda bahwa pertumbuhan janin sudah berhenti. Untuk itu, sebaiknya segera melahirkan dalam waktu 24 jam.


Itulah beberapa ciri-ciri janin tidak berkembang optimal. Hal penting yang perlu Willow Mom ketahui, apabila tidak ada gerakan janin di trimester ketiga, hal ini bisa menjadi ciri-ciri janin tidak berkembang. Ada beberapa hal untuk mencegah terjadinya masalah janin di atas. Sebaiknya Willow Mom secara rutin memeriksakan diri ke dokter kandungan, Jika terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan, segera lakukan penanganan agar kesehatan Willow Mom tetap terjaga dengan baik.


Semoga informasi mengenai janin tidak berkembang ini dapat bermanfaat.


Leave A Comment