Welcome, Mom/Dad!
google_button Or please Login / Register!
Retensio Plasenta, Kondisi Plasenta Tertinggal di Dalam Rahim

Retensio Plasenta, Kondisi Plasenta Tertinggal di Dalam Rahim

  • reifita
  • Article
  • 2022-06-18
  • 3344
  • 0
Setiap ibu hamil tentu menginginkan proses persalinan yang lancar. Sayangnya, kemungkinan komplikasi persalinan bisa saja terjadi, termasuk retensio plasenta.


Retensio plasenta adalah salah satu hal yang mengkhawatirkan untuk Willow Mom yang baru saja melahirkan. Retensio plasenta adalah sebuah kondisi yang tidak keluarnya plasenta dalam waktu 30 menit usai melahirkan si kecil. Plasenta yang tertinggal dapat memicu timbulnya perdarahan yang membahayakan nyawa ibu.


Penyebab Retensio Plasenta


Kondisi retensio plasenta disebabkan oleh berbagai macam, antara lain:


  1. Lemahnya kontraksi rahim
  2. Plasenta yang sukar lepas karena tempat perlekatan, bentuk, maupun ukurannya
  3. Perlekatan plasenta yang terlalu dalam, lebih dalam dari lapisan endometrium (sampai ke miometrium)


Retensio plasenta dapat diatasi dengan pemberian obat untuk memicu kontraksi uterus oleh dokter spesialis kebidanan dan kandungan. Selain itu dapat dilakukan pelepasan plasenta secara manual dengan cara pembiusan agar ibu tidak merasakan sakit hebat saat prosedur pelepasan plasenta manual. Ada beberapa kelompok yang berisiko mengalami retensio plasenta, antara lain:


  1. Ibu dengan multiparitas, yaitu melahirkan anak lebih dari satu kali
  2. Berusia di atas 30 tahun
  3. Persalinan kurang bulan
  4. Ibu dengan penyakit anemia
  5. Ibu dengan preeklamsia
  6. Proses persalinan memiliki riwayat abortus
  7. Ibu yang memiliki jaringan parut dari bekas operasi sebelumnya pada rahim


Plasenta sendiri adalah organ yang terbentuk dan berada di dalam rahim ketika masa kehamilan dimulai. Peran dari plasenta yaitu sebagai penyedia nutrisi serta oksigen untuk janin. Selain itu, plasenta juga bertugas untuk membuang limbah sisa metabolisme dari darah.


Gejala Retensio Plasenta


Bukan hanya plasenta yang tidak keluar selama 30 menit, retensio plasenta juga bisa didiagnosis ketika pasien mengalami pendarahan yang signifikan sebelum plasentanya keluar. Kondisi ini mempersulit 2% persalinan dan memiliki angka kematian kasus hampir 10% di daerah pedesaan. Nah, retensio plasenta sendiri memiliki gejala yang bisa Willow Mom rasakan. Gejala yang bisa saja Willow Mom rasakan ketika mengalami kondisi ini, yaitu:


  1. Pendarahan yang hebat
  2. Demam
  3. Nyeri dan berlangsung lama
  4. Keluarnya cairan serta jaringan dengan bau tak sedap dari dalam vagina


Faktor Pemicu Retensio Plasenta


Setelah mengetahui gejala-gejala yang menunjukkan retensio plasenta, selanjutnya akan membahas mengenai faktor apa saja yang bisa meningkatkan resiko seorang perempuan mengalami kondisi ini. Faktor tersebut adalah:


  1. Kontraksi rahim yang terjadi sangat kuat
  2. Bayi lahir meninggal
  3. Pernah mengalami operasi bedah rahim
  4. Ukuran plasenta yang sangat kecil
  5. Kondisi plasenta tertanam dan memasuki keseluruhan lapisan otot pada rahim
  6. Pengalaman lebih dari lima kali melahirkan
  7. Pernah mengalami retensio plasenta di kehamilan sebelumnya
  8. Kehamilan pada wanita yang sudah berusia di atas 30 tahun
  9. Persalinan prematur, yakni ketika usia kehamilan masih di bawah 34 minggu
  10. Plasenta tertanam di dalam rahim yang dikarenakan penyempitan terjadi di mulut rahim
  11. Kehamilan ganda yang perlu implasi plasenta yang luas
  12. Respon terhadap suntikan induksi atau obat tambahan saat proses melahirkan berlangsung


Willow Mom perlu berhati-hati karena kondisi retensio plasenta bisa membahayakan, lho. Kondisi ini bisa menyebabkan kondisi pembuluh darah yang menempel pada plasenta terus mengalirkan darah. Dan lagi, ketika rahim tak bisa menutup dengan sempurna, tubuh akan sulit untuk menghentikan pendarahan yang sedang berlangsung. Ketika plasenta tidak keluar dalam kurun waktu 30 menit usai persalinan, perdarahan akan terjadi secara signifikan. Ini akan mengancam nyawa ketika tidak ditangani dengan cepat dan tepat.


Cara Mencegah Retensio Plasenta


Saat ini masih belum ada pengobatan untuk mencegah agar tidak terjadi retensio plasenta. Namun, dapat dilakukan deteksi dini melalui pemeriksaan USG berkal, serta memiliki risiko tinggi dapat disarankan untuk melahirkan dengan operasi caesar. Retensio plasenta tentu memiliki beberapa metode pencegahan. Beberapa tindakan yang dapat dilakukan Willow Mom, antara lain:


  1. Konsumsi obat atau suplemen kehamilan agar kondisi kehamilan sehat sesuai harapan
  2. Konsumsi makanan bergizi mengandung kaya protein, DHA, asam folat, lemak baik, multivitamin, dan omega 3
  3. Istirahat yang cukup
  4. Hindari stress dan mampu mengelola faktor penyebab stres
  5. Tangani penyakit-penyakit penyerta bila ada seperti hipertensi dan preeklamsia
  6. Periksa ke dokter kandungan secara rutin dan melakukan USG sesuai anjuran dokter

Leave A Comment