Tahukah Moms, anak perlu memiliki jadwal makan yang konsisten untuk membuatnya belajar memahami rasa lapar dan kenyang.
Pada anak-anak, proses pengosongan lambung untuk makanan padat berlangsung selama 100 menit, sedangkan pengosongan lambung untuk makanan cair butuh waktu sekitar 75 menit. Semakin dewasa, sistem pencernaan anak semakin cepat mengosongkan lambungnya.
Apabila batita sudah mengerti tentang rasa lapar, maka saat jam makan tiba dia akan lebih lahap saat makan. Sangat penting membuat jadwal makan yang teratur dan terencana, termasuk menentukan camilan anak. Anak yang terbiasa ngemil akan sulit merasa lapar ketika waktu makan tiba.
Menurut ulasan Food Rules Applicable to Children Beyond Infancy oleh Chatoor, bila orang tua sudah menentukan waktu makan utama, minum susu, dan jam makan camilan, maka di luar jam itu anak hanya boleh mengonsumsi air putih. Orang tua juga dianjurkan untuk membiasakan anak duduk di kursi makannya bersama dengan anggota keluarga lainnya agar dia bisa melihat bagaimana kebiasaan makan orang sekitarnya.
Selain itu, orang tua juga perlu melakukan responsive feeding agar anak bisa menikmati makanan sambil diajak bicara dan kontak mata oleh orang tua. Dengan begitu kegiatan makanan bukan sekadar mencukupi kebutuhan perut, tapi juga mengisi tangki kasih sayang anak karena orang tuanya hadir utuh menemani mereka.
Batasi waktu makan anak tak lebih dari 30 menit. Bila anak tampak malas, memalingkan kepala, mengatupkan mulut, menangis, kesal, dan membuang-buang makanannya, Akhiri proses makan dan supaya anak bisa mengenali rasa kenyang dan laparnya sendiri. Tak perlu memarahi anak saat makan apalagi memaksanya. Biasakan anak makan di meja makan dan jangan berjalan-jalan agar dia fokus menyelesaikan makanannya.
Contoh jadwal makan
- 06.00 - Susu 150 ml
- 08.00 - Makan pagi
- 10.00 - Makan camilan
- 12.00 - Makan siang
- 14.00 - Susu 200 ml
- 16.00 - Makan camilan
- 18.00 - Makan malam
- 20.00 - Susu 150 ml
(Gambar oleh Pexels dari Pixabay)
Same In Category
- Yuk, Siapkan Perlengkapan Musim Hujan untuk Si Kecil
- Yuk, Pelajari Cara Mempercepat Pembukaan 1 Ke 10 Agar Persalinan Lancar
- Yuk, Ketahui Posisi Tidur Bayi agar Tidak Gumoh!
- Yuk, Kenali Cara Mendeteksi dan Penyebab Bayi Terlilit Tali Pusar
- Yuk, Kenalan dengan Metode Gentle Birth!
- Yang Cepat Tak Selalu Baik, Ini Bahaya Bayi Duduk Sebelum Waktunya
- Willow Mom, Ini Dia Cara Mengatasi Biang Keringat Pada Bayi
- Waspadai Penyakit yang Timbul setelah Anak Berenang
- Waspadai Ancaman Hepatitis Akut Misterius yang Menyerang Anak
- Waspada! Mengenal Cacar Monyet, Wabah yang Berasal dari Afrika
Related Blogs By Tags
- Yuk, Kenali Cara Mendeteksi dan Penyebab Bayi Terlilit Tali Pusar
- Yuk, Ikuti “Piteku Top Model” dan Tunjukkan Gaya Menggemaskan Si Kecil
- Yang Cepat Tak Selalu Baik, Ini Bahaya Bayi Duduk Sebelum Waktunya
- Willow Mom, Ini Dia Cara Mengatasi Biang Keringat Pada Bayi
- Waspada! Kulit Bayi Rentan Infeksi Jamur saat Musim Hujan
- Waspada Obesitas pada Bayi, Ini Cara Mengatasinya!
- Wajarkah Bayi Suka Menggigit Selimut?
- Varian Omicron Sudah Sampai Surabaya, Ini Nutrisi Jaga Imun Anak Saran IDAI
- Unik, Peralatan Makan Anak Ecorascals Terbuat dari Bambu
- Trik Si Kecil Cepat Ngoceh, Yuk Ikuti Langkah Ini, Moms!
Leave A Comment