Welcome, Mom/Dad!
google_button Or please Login / Register!
ASI Kental vs ASI Encer, Mana yang Lebih Bernutrisi?

ASI Kental vs ASI Encer, Mana yang Lebih Bernutrisi?

Banyak ibu menyusui merasa khawatir saat ASI yang dikeluarkan encer. Apakah itu artinya kurang bernutrisi? Mana yang lebih sehat dan bernutrisi, ASI kental atau encer?

Saat ASI yang dikeluarkan terlihat encer sering kali membuat Willow Mom merasa cemas. Pasalnya, ada yang mengatakan jika ASI encer berarti kurang bernutrisi, sedangkan ASI yang teksturnya lebih kental dikatakan lebih sehat. Faktanya, kualitas ASI tidak dapat dilihat dari tingkat kekentalannya. Cairan ASI yang terlihat encer atau kental sama-sama memiliki kandungan nutrisi yang dibutuhkan oleh si kecil untuk menunjang tumbuh kembangnya.


Tingkat kekentalan ASI bisa dilihat secara langsung, ada yang terlihat encer ataupun kenal. Ini dikarenakan ASI dibedakan menjadi foremilk dan hindmilk dari waktu dikeluarkannya. Foremilk merupakan ASI yang keluar pasa awal sesi menyusui, sedangkan hindmilk adalah ASI yang keluar pada saat sesi menyusui akan berakhir. Tingkat kekentalan foremilk dan hindmilk berbeda disebabkan oleh isi kandungan dari masing-masing. 


Foremilk memiliki kandungan laktosa yang tinggi dan lemak yang rendah, sehingga cairan ASI terlihat encer. Sedangkan, hindmilk memiliki kandungan lemak lebih tinggi dibandingkan foremilk, sehingga cairan ASI terlihat lebih kental. Seluruh kandungan ASI, baik foremilk dan hindmilk sama-sama memiliki kandungan nutrisi yang penting untuk kesehatan si kecil dan jumlahnya harus seimbang setiap harinya. Baik ASI encer atau kental pun memiliki peranan yang berbeda untuk menunjang kesehatan tubuh dan tumbuh kembang si kecil.


Ketidakseimbangan jumlah foremilk dan hindmilk akan mengganggu pertumbuhan si kecil. Foremilk yang terlihat encer di awal menyusui mampu menghilangkan rasa haus pada si kecil, memberikan energi, dan merangkan perkembangan otak. Berbeda dengan handmilk yang terlihat kental di akhir menyusui dapat membantu meningkatkan berat badan dan tumbuh kembang si kecil.


Tujuan dari proses menyusui sendiri adalah si kecil mendapatkan jumlah ASI foremilk dan hindmilk dengan jumlah yang sama, Dengan begitu, si kecil bisa mendapatkan asupan laktosa dan lemak yang tinggi. Kandungan laktosa yang tercukupi di dalam tubuh mampu menekan pertumbuhan kuman penyebab penyakit. Si kecil yang lebih banyak minum ASI encer cenderung mudah merasa lapar kembali dan biasanya akan gelisah di malam hari.


Untuk mengoptimalkan pemberian ASI, Willow Mom harus memperhatikan frekuensi menyusui, serta tahu cara menyusui yang baik. Frekuensi menyusui yang baik, yaitu setiap 2-3 jam sekali dalam satu kali sesi menyusui. Kemudian, si kecil diharapkan menghabiskan ASI di dalam satu payudara terlebih dahulu baru berpindah ke sisi lainnya dengan durasi sekitar 20 menit per satu payudara.


Jika si kecil tidak menghabiskan sesi menyusui sampai selesai di salah satu payudara, maka si kecil hanya mendapatkan asupan laktosa di dalam ASI foremilk dan kandungan lemak yang sedikit karena si kecil belum sampai tahap konsumsi ASI handmilk. Jika terjadi hipergalaktia, bisa muncul keluhan gangguan pencernaan, dimana si kecil mudah kembung karena peningkatan gas yang berlebihan dan gagal pertumbuhan.


Jadi, untuk memastikan si kecil mendapatkan nutrisi yang tepat saat menyusui, pastikan Willow Mom konsisten dalam pemberian frekuensi ASI, serta memperhatikan durasi.


Leave A Comment