Pada zaman dahulu kala, di sebuah hutan belantara, hiduplah para hewan-hewan dengan damai dan tenang. Mereka baru saja memilih si Singa untuk menjadi Raja Hutan.
Untuk merayakan pemilihan Raja Hutan, para hewan mengadakan pesta yang cukup meriah. Monyet yang selalu ceria dan pandai menari mempersembahkan sebuah tarian untuk sang Raja.
Monyet menari dan meliuk-liuk, sehingga menghibur hewan lain yang turut memeriahkan pesta. Semua hewan yang menyaksikan penampilan si Monyet merasa terhibur dan menyukainya.
Namun, berbeda dengan si Unta yang tidak suka jika seluruh temannya memperhatikan si Monyet. Lalu, ia pun berkata, "Kalau joget-joget gitu saja, aku pun bisa", ucapnya lantang dengan sombong.
Namun, tidak ada satupun hewan yang menghiraukan ucapan si Unta.
Merasa kesal, tanpa disuruh, Unta pun tiba-tiba maju dan menari menirukan gaya si Monyet. Semua hewan yang berada di pesta merasa terganggu dengan gerakan si Unta.
Tubuhnya yang besar dan kakinya yang panjang mengenai hewan-hewan yang turut menyaksikan tariannya. Bahkan, gerakan tubuh si Unta mengenai hidung sang Raja Hutan.
Karena merasa kesal dan jengkel, Singa pun membubarkan pesta. Tentu saja seluruh hewan merasa kesal. Lalu, Unta pun merasa sedih.
Melihat Unta yang murung, Monyet merasa kasihan dengannya. Ia lalu mendekati temannya itu.
"Kau tadi menari cukup bagus. Hanya saja, tarianmu kurang sesuai dengan tubuhmu", ucap si Monyet berusaha menenangkan Unta.
"Sebenarnya, aku tidak benar-benar ingin menari. Aku hanya tidak suka jika orang-orang terlalu memujimu", ucap Unta.
"Aku mengerti perasaanmu. Tapi, belajarlah menari sesuai dengan ukuran tubuhmu. Jadi, hewan lain yang menonton tidak akan terluka", ujar si Monyet.
"Tapi, bagaimana caranya?", tanya Unta dengan ekspresi bingung.
"Bagaimana kalau aku mengajarimu?", jawab si Monyet cerdas.
Tentu saja Unta tidak menolak. Akhirnya, Monyet mengajarkan beberapa gerakan tarian yang pas untuk tubuh si Unta.
Setelah itu, mereka pun menari bersama. Lalu, hewan-hewan yang semua kesal merasa terhibur dengan tarian mereka.
Unta merasa sangat berterimakasih kepada monyet. Sejak saat itu, mereka bersahabat dan selalu bersama.
Same In Category
- Yuk, Siapkan Perlengkapan Musim Hujan untuk Si Kecil
- Yuk, Pelajari Cara Mempercepat Pembukaan 1 Ke 10 Agar Persalinan Lancar
- Yuk, Ketahui Posisi Tidur Bayi agar Tidak Gumoh!
- Yuk, Kenali Cara Mendeteksi dan Penyebab Bayi Terlilit Tali Pusar
- Yuk, Kenalan dengan Metode Gentle Birth!
- Yang Cepat Tak Selalu Baik, Ini Bahaya Bayi Duduk Sebelum Waktunya
- Willow Mom, Ini Dia Cara Mengatasi Biang Keringat Pada Bayi
- Waspadai Penyakit yang Timbul setelah Anak Berenang
- Waspadai Ancaman Hepatitis Akut Misterius yang Menyerang Anak
- Waspada! Mengenal Cacar Monyet, Wabah yang Berasal dari Afrika
Related Blogs By Tags
- Si Burung Hantu Penjaga Hutan
- Dongeng: Rumah Kecil di Padang Rumput
- Dongeng: Ali Baba dan Empat Puluh Pencuri
- Dongeng Time: Wortel yang Sangat Besar
- Dongeng Time: Ulat Bulu yang Lapar
- Dongeng Time: Tupai yang Sombong
- Dongeng Time: Tiga Babi Kecil dan Serigala
- Dongeng Time: Thumbelina yang Kecil
- Dongeng Time: Taman Rahasia
- Dongeng Time: Si Tikus yang Menyelamatkan Taman Bunga
Leave A Comment