Di suatu hari, Ratu sedang duduk di dekat jendela untuk melihat pemandangan yang indah. Udara yang sejuk, ada banyak salju, dan kicauan burung yang merdu pun menemaninya menjahit sebuah baju.
Kala itu, sang Ratu sedang hamil. Dalam hati, Ratu pun berkata, "Aku ingin melahirkan seorang putri yang cantik. Kulitnya putih berseri seperti salju, bibirnya merah merona seperti delima, serta rambutnya yang berkilau hitam pekat dan panjang."
Namun, tanpa sengaja tiba-tiba jari telunjuk Ratu tertusuk jarum jahit. Darah pun menetes dari jatuh tersebut, dan jatuh tepat ke salju di bawah jendela.
Beberapa hari kemudian, Ratu melahirkan seorang putri yang menggemaskan. Putri tersebut sesuai dengan harapan Ratu.
Sayangnya, sesaat setelah Ratu melahirkan, ia meninggal. Putri cantiknya yang bernama Putri Salju pun harus tumbuh tanpa seorang ibu. Raja tidak mau terus bersedih dan melihat putrinya merasa kesepian. Saat Putri Salju beranjak dewasa, Raja memutuskan untuk menikah lagi.
Tetapi, sang ibu tiri yang sudah menjadi Ratu itu bersikap kurang baik kepada Putri Salju. Ia merasa bahwa Putri Salju telah menyaingi kecantikannya.
Hingga suatu hari, Ratu memiliki rencana jahat terhadap Putri Salju. Ia menyuruh seorang prajurit untuk membawa Putri Salju pergi jauh dari istana. Bahkan, Ratu menyuruh si prajurit untuk mencelakai Putri Salju secara diam-diam.
"Bawa Putri Salju ke hutan, lalu celakai dia! Agar aku percaya bahwa engkau sudah mencelakainya, bawakan aku hati dari Putri Salju!", perintah Ratu kepada prajurit dengan nada keras.
"Baiklah, Ratu", ucap si prajurit dengan rasa takut.
Keesokan harinya, si prajurit mengajak Putri Salju ke hutan. Dalam perjalanan, si prajurit merasa bimbang karena tak sanggup untuk mencelakakan gadis manis kesayangan Raja.
Akhirnya, si prajurit melepaskan Putri Salju begitu saja. Ia membiarkan Putri Salju hidup sendirian di hutan yang sangat jauh dari istana.
Sebagai ganti dari hati Putri Salju, si prajurit membawakan hati seekor kerbau untuk Ratu yang jahat itu. Ratu amat sangat bahagia karena mengira bahwa Putri Salju telah tiada.
Setiap hari, sang Ratu bercermin dan memuji dirinya, "Hahaha! Sekarang akulah yang paling cantik di negeri ini."
Sementara itu, Putri Salju kebingungan di dalam hutan. Ia menyusuri hutan, hingga akhirnya dari kejauhan, Putri Salju melihat sebuah rumah mungil. Ia mendekati rumah mungil itu.
Putri Salju pun memutuskan untuk masuk ke dalam rumah. Di sana, terdapat tempat duduk berjumlah tujuh dan tempat tidur yang berjumlah tujuh pula. Setiap perabotan di dalam rumah itu pun berjumlah tujuh.
Karena merasa lelah dan lapar, Putri Salju segera menyantap makanan yang tersedia di meja makan. Setelah selesai makan, ia berbaring di kamar. Putri Salju tidak tahu bahwa rumah mungil tersebut dihuni para kurcaci.
Setelah seharian bekerja di hutan, ketujuh kurcaci pulang ke rumah dengan rasa senang. Mereka sudah sangat lapar dan tak sabar ingin segera makan. Saat membuka pintu rumah, tiba-tiba semua kurcaci terkejut. Makanan telah habis dan hanya sedikit yang tersisa.
"Siapa yang telah memakan makanan kita?", tanya kurcaci pertama.
Kurcaci yang lain melihat ke arah kamar. Mereka segera membuka pintu kamar dan tampaklah seorang putri cantik yang sedang berbaring di ranjang.
"Sepertinya dia kelelahan. Biarkan dia beristirahat di sini", ujar kurcaci kedua.
Tak lama kemudian, Putri Salju terbangun. Ia kaget melihat para kurcaci sudah mengelilinginya. Putri Salju pun langsung meminta maaf kepada ketujuh kurcaci karena telah masuk ke dalam rumah tanpa seizin mereka.
Putri Salju pun menceritakan kejadian yang sebenarnya. Karena tak punya tujuan, ia meminta kepada tujuh kurcaci agar diperbolehkan tinggal bersama mereka di rumah yang mungil.
Dengan senang hati, semua kurcaci merima kehadiran Putri Salju. Tetapi, mereka mengajukan syarat, yaitu setiap hari, Putri Salju harus memasak untuk tujuh kurcaci dan membereskan rumah.
Suatu hari, Ratu sedang bercermin dengan cermin ajaibnya. Lalu, ia bertanya, "Hai cermin ajaibku, siapa yang paling cantik di negeri ini?"
Cermin ajaib pun menjawab, "Putri Saljulah yang paling cantik."
Seketika, Ratu mengetahui bahwa, Putri Salju ternyata masih hidup. Alangkah marahnya sang Ratu. Ia telah dibohongi oleh prajuritnya sendiri. Ratu pun kembali berniat jahat kepada Putri Salju.
Ratu segera mencari keberadaan Putri Salju. Ia mengubah dirinya menjadi seorang nenek yang membawa keranjang apel. Salah satu apelnya telah ia beri racun.
Sampailah Ratu di hutan. Beberapa saat kemudian, ia bertemu dengan Putri Salju. Ratu yang menyamar menjadi nenek, segera menawarkan apel-apel yang dibawanya.
"Maukah engkau tukar apel-apel ini dengan roti yang kau pegang itu, Putri? Aku belum makan beberapa hari ini", ucap si nenek.
"Tentu, Nek. Terimalah roti ini", jawab Putri Salju yang baik hati.
Tanpa merasa curiga, Putri Salju menerima apel racun itu. Setelah memakan apel tersebut, seketika Putri terjatuh dan tidak sadarkan diri.
Tak lama kemudian, tujuh kurcaci pulang ke rumah. Mereka sangat sedih begitu melihat Putri Salju yang terbaring dan terdiam.
Para kurcaci mengira bahwa Putri Salju telah meninggal dunia. Mereka akhirnya memutuskan untuk memasukkan Putri Salju ke dalam peti. Peti tersebut mereka letakkan di depan rumah.
Pangeran berkuda yang sedang menyusuri hutan, melihat ada peti yang diletakkan di luar rumah. Pangeran segera mendekati peti itu. Ia terpesona dengan kecantikan Putri Salju yang terbaring di dalam peti.
"Apakah ini putri yang selalu datang dalam mimpiku? Sungguh, dia begitu cantik", gumam Pangeran.
Karena penasaran, Pangeran membuka peti tersebut dan mencium Putri. Dan keajaiban terjadi, perlahan-lahan, Putri Salju membuka mata.
Tujuh kurcaci yang menyaksikan kejadian tersebut, menjadi amat gembira. Putri Salju pun tersenyum kepada Pangeran.
Pangeran lalu berlutut kepada Putri Salju. Ia menginginkan Putri Salju untuk menjadi permaisurinya. Dengan perasaan senang, Putri Salju menganggukan kepala. Mereka pun akhirnya menikah dan hidup bahagia dengan tujuh kurcaci.
Same In Category
- Yuk, Siapkan Perlengkapan Musim Hujan untuk Si Kecil
- Yuk, Pelajari Cara Mempercepat Pembukaan 1 Ke 10 Agar Persalinan Lancar
- Yuk, Ketahui Posisi Tidur Bayi agar Tidak Gumoh!
- Yuk, Kenali Cara Mendeteksi dan Penyebab Bayi Terlilit Tali Pusar
- Yuk, Kenalan dengan Metode Gentle Birth!
- Yang Cepat Tak Selalu Baik, Ini Bahaya Bayi Duduk Sebelum Waktunya
- Willow Mom, Ini Dia Cara Mengatasi Biang Keringat Pada Bayi
- Waspadai Penyakit yang Timbul setelah Anak Berenang
- Waspadai Ancaman Hepatitis Akut Misterius yang Menyerang Anak
- Waspada! Mengenal Cacar Monyet, Wabah yang Berasal dari Afrika
Related Blogs By Tags
- Si Burung Hantu Penjaga Hutan
- Dongeng: Rumah Kecil di Padang Rumput
- Dongeng: Ali Baba dan Empat Puluh Pencuri
- Dongeng Time: Wortel yang Sangat Besar
- Dongeng Time: Ulat Bulu yang Lapar
- Dongeng Time: Tupai yang Sombong
- Dongeng Time: Tiga Babi Kecil dan Serigala
- Dongeng Time: Thumbelina yang Kecil
- Dongeng Time: Taman Rahasia
- Dongeng Time: Si Tikus yang Menyelamatkan Taman Bunga
Leave A Comment